Bingung. Gambaran yang terpampang nyata untuk Abi. Perceraian dengan Dinaya tidak lagi bisa dicegah. Banyak nasihat yang datang namun ia abaikan. Menutup semua lembaran bersama Dinaya adalah hal terbaik. Melanjutkannya juga memberatkan hatinya. Semenjak mengetahui mantan istrinya akan datang, Abi justru lebih bersemangat. Bahkan ia mempercepat proses pembelian salah satu rumah untuk tanbahan kelas di bimbel yang ia miliki. Tuhan Maha Baik, rezeki selalu saja datang dan berlimpah. Getar ponsel miliknya seolah menyadarkannya dari lamunan. Panggilan dari ibunya Gema. "Bi ... setelah perpisahan ini, aku harap hubungan kita akan tetap baik. Kita besarkan Gema bersama." "Iya." Setelahnya panggilan diakhiri sepihak oleh ibu Gema. Dirinya sibuk menata hati sama halnya denganku. Tidak mudah

