bc

Special Maid For Special Boss

book_age18+
1.0K
FOLLOW
4.8K
READ
pregnant
boss
drama
like
intro-logo
Blurb

Di suatu malam yang dingin, Hanna, si gadis desa yang terjebak di dalam sebuah club malam diselamatkan oleh seorang pria mabuk. Hanna merasa sangat tertolong walau akhirnya dia harus membayar penyelamatan itu dengan harta paling berharga yang ada di dalam dirinya.

Adalah Maxime Jerome, seorang tuan muda penuh pesona yang telah menyelamatkan Hanna. Bahkan tak sampai disana saja, karena situasi yang mendesak, Hanna memohon sebuah pekerjaan pada Max. Karena merasa kasihan, Max pun memberi Hanna sebuah pekerjaan sebagai pelayan di rumahnya.

Bagaimana kisah si tuan muda yang dominan bersama dengan pelayan cantiknya itu? Apakah mungkin suatu hari pelayan dan bos bisa menjalin cinta ke jenjang yang lebih serius?

chap-preview
Free preview
Diselamatkan Pria Mabuk
Malam ini, udara terasa lebih dingin dari biasanya. Maxime, si pemuda nakal yang hobinya mabuk-mabukan terhuyung di atas kap mobilnya. Dia mendapat beberapa luka lebam, bahkan pelipis kirinya mengalami luka terbuka sampai tampak kucuran darah yang cukup intens. "Sialan!" rutuknya sembari meraba-raba kolong mobilnya untuk mencari kunci mobil yang jatuh entah kemana. Ya! Sekitar 20 menit yang lalu, Maxime dikeroyok oleh sekelompok anak punk yang memalak uang padanya. Sial memang! Max, sapaan Maxime, hanya sendiri sedangkan anak-anak berandalan itu berjumlah lima orang, atau lebih, Max tak ingat pasti karena saat ini dirinya tengah mabuk. "b******k! Lo lari kemani sih kunci mobil! Di saat genting begini, sekelas kunci mobil aja bisa jadi sangat menyebalkan! s**t!" rutuk pemuda 23 tahun itu. Tap tap tap, dari radius 50 meter, Max mendengar deru lari diiringi dengan deru nafas yang memburu. Huh, huh, huh. Dari kejauhan Max melihat seorang gadis berlari tak karuan, seperti sedang dikejar setan saja. "Hey! Nona! Kembali! Jangan lari lagi!" Kemudian seruan seorang lelaki menyusul. Kini Max sedang menyaksikan aksi kejar-kejaran yang tak seimbang itu. Seorang wanita muda dengan pakaian serba minim berlarian dikejar dua pria berbadan besar dengan pakaian serba hitam. Max malah jadi tergerak untuk menolong. Max bangkit dan mencegah gadis muda itu untuk berlari lebih jauh, sampai BRUK! Gadis itu otomatis jatuh dalam pelukan Max yang memiliki perawakan tinggi atletis itu. "Lepas! Lepaskan saya, Tuan!" pinta gadis itu dengan wajah yang sangat ketakutan. Max memandanginya dengan seksama, heum ... manis juga. Tubuhnya juga aduhai. Max tiba-tiba berhasrat. "Tenanglah, manis! Saya akan menyelamatkan kamu!" bisik Max tepat ke tengkuk gadis malang itu, sampai sang gadis semakin ketakutan saja. "Hey, lepaskan gadis itu!" seru dua orang tinggi besar yang tadi mengejar dan berhenti tepat di hadapan Max yang sudah mengamankan gadis itu dalam dekapannya. "Kalian tahu siapa saya?" tanya Max dengan gaya perlentenya. Dan kedua orang itu tiba-tiba terdiam lalu membungkuk memberi salam hormat pada Max. "Tuan muda, Max? Maaf ... kami kira bukan Anda!" ucap salah satu pria tinggi besar itu. Tuan muda? Siapakan sebenarnya Max? Kenapa tiba-tiba dua body guard menyeramkan itu tunduk patuh di hadapan Max yang sudah agak babak belur karena serangan para anak punk sialan tadi? "Siapa gadis ini?" tanya Max dan tangannya masih erat mendekap tubuh gadis yang semakin ketakutan itu. "Dia barang baru kiriman dari kota Bandung, Tuan! Dia kabur dari club!" Max menatap gadis yang menyembunyikan wajahnya di dalam dadanya yang kokoh itu. Max pikir dia bisa memanfaatkan ketakutannya dan membawanya untuk menjadi pelayannya malam ini. "Oke, biar gue urus gadis ini! Kalian boleh pergi!" kata Max. "Tapi, Anda kenapa, Tuan? Apakah Anda baik-baik saja? Wajahmu luka!" tanya pria itu lagi. "Gue diserang sekelompok anak punk! Sial memang! Dan sekarang gue kehilangan kunci mobil gue! Tolong carikan!" jawab Max kesal. "Baik, Tuan!" Kedua pria beringas itu dengan sigap memenuhi perintah Max. Keduanya sampai berjongkok-jongkok mencari kunci mobil Max yang hilang. "Siapa namamu?" tanya Max, perlahan gadis itu melepaskan tubuhnya lalu mendongakkan kepalanya sampai dia bisa menampakan wajahnya yang cantik tepat ke depan mata Max. "Sa-saya Hanna, terima kasih sudah menyelamatkan saya! Bisa kah saya pergi sekarang?" jawab gadis itu, panggil saja dia Hanna. Lalu kemudian Hanna meminta izin untuk pergi. "Tunggu sebentar, Hanna! Memangnya kamu mau pergi kemana? Ini sudah sangat larut, di luaran sana, masih banyak singa dan srigala lapar yang berkeliaran! Tetaplah bersama saya, saya akan menjagamu malam ini!" kata Max dengan mata liar yang jelalatan. Sungguh, sosok Hanna begitu menggairahkan. Hanna adalah gadis dua puluh tahunan. Dia memiliki wajah yang manis serta postur tubuh yang cukup ideal. d**a yang sintal, pinggang yang ramping serta ditunjang dengan kulit yang mulus dan pinggul yang aduhai. Sayang sekali untuk dilewatkan. "Be-benarkah? Anda ... akan melindungi saya?" tanya Hanna hampir-hampir tak percaya. "Iya, jangan takut! Saya gak akan menyakiti kamu!" kata Max dengan suara rendah ciri khasnya. Bahkan suara seorang Maxime Jerome bisa terdengar begitu erotis, sampai membuat Hanna yakin kalau berlindung pada sosok Max akan lebih baik dari pada harus melayani pria-pria secara random di club malam itu. "Terima kasih banyak, Tuan!" ucapnya, Hanna sepertinya jatuh hati pada pandangan pertama terhadap Max, itu tergambar jelas dari sorot matanya yang indah. "Ini kunci mobilmu, Tuan!" kata salah satu pria beringas itu, dia telah menemukan kunci mobil milik Max. "Oke! Ayo, ikut saya, Hanna!" ajak Max lalu membukakan pintu mobil porsche hitamnya untuk Hanna, gadis yang tadi ketakutan itu seketika menjadi gadis yang merasa sangat di istimewakan. Siapakah sosok Maxime Jerome itu? Mengapa dua orang pria yang tadi mengejar Hanna begitu menghormati sosoknya? Ya! Dia lah Maxime Jerome, putera dari seorang pengusaha besar di kota Jakarta. Ayahnya adalah Mr. Alex Jerome, pendiri Alpha Grup, sebuah perusahaan multi nasional yang telah memiliki banyak anak usaha di berbagai bidang. Alpha Grup adalah salah satu perusahaan raksasa yang menanamkan sahamnya di berbagai tempat, bahkan di sebuah club kasino sekalipun, itu lah sebabnya, para body guard club yang mengejar Hanna tadi begitu tunduk pada Max. Karena Max adalah salah satu penanam modal di club tempat mereka bekerja. Maxime Jerome adalah sosok sempurna yang selalu dijadikan fantasi liar oleh gadis-gadis di kota. Perawakan yang sempurna, garis wajah yang presisi serta kekayaan yang melimpah adalah tiga faktor utama yang membuat sosok Max begitu dipuja-puja oleh para kaum hawa. Ditambah lagi, Max memiliki sikap yang cenderung dingin dan tertutup, hanya satu saja kekurangannya, yakni suka mabuk-mabukan dan menghabiskan banyak uang di meja judi. "Ki-kita mau kemana, Tuan?" tanya Hanna kembali meragu saat Max membawanya entah kemana. "Kamu bisa berlindung di kediaman saya untuk sementara waktu!" jawab Max tak menjawab pertanyaan Hanna secara jelas. "Jadi ... kamu mau ajak saya ke rumahmu?" "Ya!" "Terima kasih banyak, setelah malam ini, saya akan pulang ke kota saya! Terima kasih karena kamu sudah mau menyelamatkan saya dari mimpi buruk ini, Tuan!" Heh, Max menanggapi Hanna dengan senyum sinis. Max menertawakan gadis naif itu. Jadi Hanna pikir dia akan selamat begitu saja tanpa membayarnya pada Max? Tentu saja tidak! Hanna belum tahu kalau Max akan meminta tubuh Hanna untuk membayarnya. "Kenapa kamu datang ke kota ini? Lalu bagaimana bisa kamu ada di club itu?" tanya Max penasaran. "Saya ... saya dijebak! Dari kota A, saya dijanjikan untuk bekerja di sebuah cafe, bukan di club malam seperti ini!" ungkap Hanna lalu menunduk lugu, dia seperti mengalami tekanan yang hebat. "Jadi ... kamu korban human traficking?" "Mungkin! Sebelum tiba di kota ini, Ibu saya sudah diberi uang tunjangan, saya pikir ... itu uang kesepakatan yang artinya diri saya ini sudah dibeli oleh mereka!" Max mendengarkan kisah pilu Hanna. Walau mabuk, Max masih bisa mengemudi dengan stabil. Max juga jadi semakin tertarik saja dengan sosok Hanna. "Sudah berapa hari kamu ada di club itu?" "Dua hari." "Sudah berapa pria yang kamu layani?" "Belum, Tuan! Baru satu pria tadi yang akan membooking saya, beruntung ... saya bisa melepaskan diri, saya ... saya benar-benar tak siap menjalankan pekerjaan seperti itu!" "Jadi kamu belum pernah melayani siapa pun? Sama sekali?" tanya Max terus menerus, dia sudah seperti seorang wartawan kepo saja. "Belum." 'Bagus!' cetus Max dalam hati. Sepertinya dia punya rencana lain untuk Hanna. Jujur saja, penampakan tubuh Hanna yang hanya terbalut mini dress super ketat itu telah membangkitkan keperkasaan Max sejak tadi. "Terima kasih banyak, Tuan! Kamu ... telah menyelamatkan sesuatu yang berharga yang selama ini saya jaga! Saya janji, jika ada umur dan rezeki, saya akan membayar semua kebaikanmu ini, Tuan!" ucap Hanna tanpa dia tahu kalau Max akan meminta bayaran kontan padanya malam ini. Beberapa saat kemudian, Max menepi di sebuah mansion mewah. Pasti itu kediaman Max. Diketahui, selama ini Max tinggal di sebuah mansion mewah bersama keluarganya. Dan secara kebetulan, saat ini seluruh anggota keluarga Jerome sedang berlibur ke luar negeri. Jadi, di Mansion hanya ada dirinya dan lusinan pelayan yang bekerja untuk keluarga Jerome itu. "Apakah ini rumahmu, Tuan?" tanya Hanna yang tak henti-hentinya berdecak mengagumi kemewahan yang Max tunjukkan sejak tadi. "Ya, selamat datang di kediaman Jerome!" kata Max lalu memarkir super carnya tepat di halaman rumah dengan luas hektaran itu. "Kamu benar-benar kaya raya, Tuan!" puji Hanna. "Yes, i am!" jawab Max dengan bangga. Karena dirinya sudah dikuasai oleh minuman beralkohol, maka sejak tadi Max cenderung bersikap agak tengil. Padahal biasanya, Tuan muda Max adalah pribadi yang dingin dan tegas. "Waah, jadi ... malam ini saya diperbolehkan untuk menginap disini?" "Ya!" "Waah, bagaimana saya bisa membayar semua kebaikan kamu ini, Tuan!" "Kamu akan membayarnya!" kata Max lalu turun dari mobilnya, begitu pun dengan Hanna. Sebenarnya Hanna kembali bersikap skeptis saat Max mengatakan Hanna akan membayarnya, apa maksudnya? Pikir Hanna. "I-iya, Tuan! Saya akan membayarnya, tapi ...." "Kamu akan membayarnya malam ini!" tegas Max lalu menggenggam tangan Hanna yang kembali ketakutan. "Ma-malam ini, Tuan? Maksudnya?" "Kamu akan membayarnya dengan keperawananmu!" tegas Max, seketika mata Hanna kembali terbelalak. Ternyata penyelamatan Max tidak gratis dan Hanna harus membayarnya malam ini juga. Hanna memang lepas dari hingar bingar club malam itu, tapi setelahnya dia masuk perangkap seorang Max Jerome. Istilahnya, lepas dari kandang buaya, tapi kemudian dia masuk ke dalam kandang harimau. Hanna sungguh tidak berdaya, bagaimana pula dia lepas dari jerat lelaki yang telah menyalamatkannya itu?

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Tentang Cinta Kita

read
191.8K
bc

My Secret Little Wife

read
100.6K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
207.9K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

Siap, Mas Bos!

read
14.3K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.8K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
15.8K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook