22. Chaos

1717 Words

“Seto!” Seto yang sedang bersama Rangga pun menoleh. Ia terkejut, tetapi segera menyamarkannya dengan senyuman kecut saat terpaksa menyambut teman SMA-nya itu. “Gilang? Lo ada di sini juga?” “Iya, kebetulan pengantin prianya adik tingkat gue di kampus. Apa kabar, To?” kata Gilang sembari mendekat dengan piring prasmanan yang telah terisi di tangannya. Seto mengedikkan bahu. “Ya, beginilah.”  “Ngomong-ngomong, kenapa lo nggak pernah menghubungi gue?” “Aduh! Sorry banget, Lang, kartu nama lo hilang.” Seto pura-pura menepuk keningnya. Padahal, beberapa kali pula ia mengabaikan telepon dari Gilang. Bila pria itu bertanya nanti, mungkin sebaiknya ia berdalih, tidak suka atau jarang mengangkat telepon dari nomor yang tidak terdaftar dalam daftar kontaknya.  Sepertinya Gilang tidak memperma

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD