“ Kalina?” Sial. Kepala Kalina sakit sekali! Mata itu sedikit terbuka dan menyesuaikan cahaya kemudian berpendar mengamati ruangan yang ditempatinya ini. Ah, rumah sakit dia disekarang! Kalina menghembuskan nafas lega. Setidaknya dia selamat! “ Nak?” “ Oma?” “ Syukurlah kamu sudah siuman. Asih panggil dokter Ryan cepat!” “ Siap nyonya!” Mbok Asih keluar dan kini Oma tersenyum lembut pada gadis itu. “ Apa yang kamu rasakan? Apa masih ada yang sakit?” Masih sedikit sakit terutama dikepala. Bayangkan saja kalau kamu dibenturkan dengan keras berulang Kali diatas ubin yang keras?! Untung saja kepalanya tidak pecah! Tak lama dokter Ryan itu masuk, Oma meminta Dokter Ryan supaya melakukan pemeriksaan menyeluruh pada Kalina. Oma takut bukan hanya kepala yang berhasil dicelakai oleh mere

