bc

Double Daddy - O

book_age18+
368
FOLLOW
1.6K
READ
billionaire
teacherxstudent
badgirl
CEO
drama
bxg
suger daddy
highschool
lecturer
seductive
like
intro-logo
Blurb

Romance - NewAdult

Warn : Diwajibkan berusia 18+ ke atas ya!

Bagaimana rasanya dalam 17 tahun kehidupanmu, dua kakak beradik tampan nan single datang dan tiba-tiba mau mengangkatmu sebagai putri mereka? Siera Ratri Aileen, merasa sial karena harus dikeliling dua Sugar Daddy yang begitu overprotective dan selalu memperebutkannya setiap hari.

Dua saudara dengan wajah diatas super rata-rata, dan kekayaan yang tidak bisa Siera bayangkan. Arkhiel Vaden Mahesa, lelaki dingin penyuka kucing berusia 30 tahun itu menjabat sebagai kepala sekolah pengganti di sekolah Siera yang baru.

Khailan Ideon Mahesa, lelaki playboy berusia 29 tahun yang selalu membawa wanita pulang agar Siera bisa menilai semua pacar terbaik miliknya. Siapa yang menyangka kalau laki-laki itu menjabat sebagai CEO di perusahaan keluarga Mahesa.

Hal terburuk yang pernah Siera alami. Gadis dengan ciri khas rambut pirang dan bertindik tiga di telinga itu merasa berisik karena harus merasakan betapa overprotectivenya kedua lelaki itu. Sikap overprotective mereka bahkan melebihi sikap orangtua pada anaknya,

["Pokoknya jangan sampai kalian mengumbar kalau kita punya hubungan, paham?!"]

["Tidak mau."]/ ["Kalian benar-benar gila!"]/["Kami gila karenamu, Siera."]

Kedatangan dua lelaki itu merubah hidupnya, terutama bagi Siera yang sama sekali tidak mengerti artinya cinta. Diantara dua lelaki tampan itu, pada siapa kira-kira hatinya berlabuh?

Lelaki dingin penyuka kucing atau lelaki playboy?

chap-preview
Free preview
[ Daddy 01 - Dua Lelaki Gila ]
[ Daddy 01 - Dua Lelaki Gila ] Jangan lupa tekan Tap Love dan Komen ya guys! . . . Happy Reading! . . . Hal paling absurd apa yang pernah kalian alami sebelumnya? Pernah atau tidak, berada dalam situasi dimana kalian tak bisa memilih dan hanya bisa mengikuti alur. Masuk dalam kehidupan yang sangat merepotkan, setelah mengalami begitu banyak hari sial. Gadis itu meringsek tak nyaman saat merasakan dirinya berada di tempat yang begitu sempit. Dengan kedua manik masih tertutup, semua mimpi indah yang terbayang selama beberapa jam tadi langsung hancur. Sesak, panas, dan sempit. Sejak kapan tempat tidurnya yang tergolong besar berubah menjadi kecil? Sekilas ingatan gadis itu kembali, melupakan semua mimpinya tadi. Suara-suara beberapa barang saling bertemu, aroma masakan perlahan masuk ke dalam celah-celah ventilasi kamar. Membuatnya semakin teralih, ‘Jam berapa sekarang?’ Itu yang pertama Ia pikirkan, diiringi lenguhan kecil, berusaha untuk merenggangkan tubuh, tapi tangannya sudah lebih dulu menyentuh sesuatu? ‘Ha?’ Bingung, masih dengan kedua mata tertutup, tangannya mencoba meraba seluruh tempat. Memastikan keadaan sekali lagi, sampai akhirnya suara erangan tipis berhasil menarik perhatian gadis itu sepenuhnya. “Ngh,” Suara erangan berat dan tipis. Bersenandung di dua sisi? Oke, semua semakin aneh dia rasa. Posisi tidurnya bahkan berubah, ‘Sempit! Sejak kapan kasurku jadi sekecil ini?!’ Tidak tahan lagi, dalam hitungan detik kedua mata gadis itu terbuka cepat. Hal pertama yang Ia lihat adalah plafon berwarna krem, dan suasana kamar nampak familiar. Oke, tidak ada yang berubah. Ia mendesah lega, tersenyum tipis. Pasti tadi hanya mimpinya saja, mencoba bergerak sekali lagi. Kenapa di tempat tidur seluas ini dia merasa sangat sempit. “Ungh,” Saat tangannya merenggang, barulah gadis itu sadar. Nyawa yang Ia kumpulkan lima puluh persen mendadak jadi serratus persen begitu mendengar erangan sekali lagi. Baritone yang berat dan tipis, sedikit ragu Ia perlahan menoleh, memastikan keadaan. Dengan wajah pucat pasi dan shock, hal terakhir yang Ia lihat adalah dua sosok tampan lelaki kini berbaring polos di samping kanan dan kirinya. Tertidur lelap tanpa menggunakan pakaian atas. Saat tidur mereka terganggu, dua orang itu reflek bergerak pelan. Tidak sadar kalau salah satu tangan mereka tepat mendarat di area tubuh atasnya, Gila, bagi para wanita lain mungkin kesempatan ini sanggup membuat mereka pingsan sakit bahagianya. Tidur diantara dua lelaki tampan, mencium aroma khas mereka. Berbeda dengan gadis itu. Siera Ratri Aileen. Gadis yang baru saja menginjak tujuh belas tahun tahun ini. Baginya hal itu adalah neraka. Bangun dalam keadaan tubuh berkeringat dan rambut berantakan. Ditambah lagi saat dua lelaki itu reflek bergerak kompak, “Gah!” Salah satu lelaki dipinggir tempat tidur menggigit polos kupingnya yang berisi lubang tindik, “Kupingku jangan digigit!” Salah satu lelaki lagi meringsek dan menggigit pundaknya. “Gah, pundakku!!” Oke, dia tidak tahan lagi! Saat nyawa gadis itu terkumpul seratus persen, barulah dia beraksi. Dengan pakaian tidur yang sudah berantakan, rambut teracak, mengusap air liur di sudut bibir. Manik almondnya menatap tajam, wajah tertekuk menahan amarah. “MENYINGKIR KALIAN DARI TEMPAT TIDURKU!!!” Satu teriakan keluar dari bibirnya. Mendorong kedua lelaki di sampingnya sekuat mungkin. “GAH!” Mereka kompak terdorong jatuh dari tempat tidur, dengan napas terengah Siera bangkit dari posisinya, mengangkat pakaian tidur yang Ia gunakan. Wajah itu memerah, menuruni tempat tidur sigap. “Kalian!!” Menatap kesal dua sosok lelaki yang kini sama-sama menguap tak peduli seberapa kuat dorongannya tadi. Menunjuk mereka satu persatu. “Bukannya sudah kubilang jangan masuk kamarku sembarangan!!” tukas gadis itu kesal. Salah seorang lelaki berambut ikal pendek menatap balik sang gadis malas, merenggangkan tubuhnya beberapa saat. “Tempat tidurku jadi beraroma parfum gara-gara wanita itu,” jawabnya singkat. Mencium aroma masakan yang masuk ke dalam ruangan, alisnya tertekuk sekilas. “Dan sepertinya dia belum pulang sejak kemarin,” Ha? Bibir Siera menganga tak percaya, “Apa maksudnya-” Perasaan gadis itu mulai tidak enak, “Jangan bilang,” Belum selesai Ia bicara, suara panci terjatuh sudah cukup membuatnya kaget. [“Hyaa, maaf aku menjatuhkannya!”] [“Kau ini, biar kuajarkan cara membuatnya,”] Suara-suara asing di minggu kedua, setelah seminggu lalu Siera juga mengalami hal serupa. Tangannya terkepal seketika, Menatap satu orang lelaki lagi, sosok yang kini bangkit dari posisinya tadi dan tersenyum polos. “Maaf, Siera. Kau tahu ‘kan kami merindukanmu setelah beberapa hari tidak bertemu karena urusan pekerjaan,” Mendengar kata rindu, bulu kuduk Siera tanpa sadar berdiri. “Jangan bercanda!! Sekarang segera bangkit dan pergi dari kamarku!” tegasnya sekali lagi, “Siapa?” Kedua lelaki itu justru bertanya balik dengan polos. Seolah tidak tersinggung dengan ucapan Siera, mereka justru meledek gadis itu. “GAHH!! Kalian berdua!!” . . . . . Kita kenalkan sekali lagi pemeran utama kita. Siera Ratri Aileen. Usianya baru menginjak 17 tahun, setelah berulang kali pindah sekolah sejak usia 13 tahun. Siera sudah cukup terbiasa dengan hal itu. Penampilan yang tak biasa, dan jauh dari kata sopan. Siera tumbuh menjadi sosok gadis paling pemberani dan tidak takut apapun. Berdiri di depan kaca, memperhatikan dengan jelas bagaimana rambut berwarna pirang pendek itu terurai, bergelombang natural, kedua manik cat shape berwarna almond kecoklatan. Ekspresi tajam dan tegas terlihat jelas, lengkap menggunakan pakaian sekolahnya. Siera mendengus bangga, “Ah, hampir saja lupa,” Nyari melupakan sesuatu, gadis itu langsung mencari satu kotak kecil kesayangannya. “Ini dia,” Dengan senandung tipis, Ia langsung menggunakan benda di dalam sana, beberapa tindikan kecil berwarna perak, menata benda kecil itu hati-hati. Tiga sejajar di salah satu telinga, memperbaiki rambutnya sekali lagi. Siera semakin senang, “Oke, selesai.” Jika kalian berharap bahwa pemeran utama kali ini memiliki sifat polos dan taat seperti halnya Rasa, Gilda ataupun Nora? Segera buang jauh-jauh pemikiran itu. Karena dia berbeda. Siera bangga dengan dirinya sendiri. Dengan penampilan yang menjadi ciri khasnya, manik gadis itu seolah menantang kehidupannya. Berandalan tulen, tumbuh tanpa kedua orangtua saat usianya menginjak 13 tahun. Ini kisah hidupnya, senang ataupun tidak. Bukan, bukan. Aku tidak akan mengajak kalian dengan cerita sedih dan menyayat hati kali ini. Itu hanya sedikit dari kisah hidup Siera diantara banyaknya hal-hal aneh yang terjadi. . . . . . Seperti contohnya. Apa yang Ia lihat sekarang, hal aneh itu dimulai saat dia bertemu dengan dua lelaki yang tidak Ia kenali beberapa bulan lalu. Tepatnya saat Siera menginjakkan kaki di sekolah barunya setelah memilih pindah lagi dari Jogja menuju Jakarta. Memaksa gadis itu untuk beradaptasi lagi di masa terakhir SMA-nya. . . . . “Ah, Siera kau sudah bersiap-siap?” Hal yang menyambut Siera lebih dulu adalah seorang wanita dewasa dalam balutan apronnya, rambut panjang terikat, senyuman lembut dan tak lupa. ‘Siall!’ Dada besar wanita itu yang membuat dia insecure, Siera reflek menatap dadanya. Gadis itu mengenal jelas siapa wanita di depan sana, yang tengah sibuk menyiapkan sarapan, untuknya. Rona merah di pipi terlihat jelas saat wanita itu menatap sosok lelaki berambut ikal yang kini nampak duduk santai bermain dengan kucingnya. “Ayo duduk dulu, kau harus sarapan dulu baru berangkat sekolah.” ujarnya lembut. Alis Siera masih tertekuk bingung, “Ah, Siera. Ayo duduk dulu, aku sudah belajar buat telur goreng tadi, coba rasakan.” Merasakan seseorang mendorong punggungnya dari belakang, tidak sampai di sana. Seorang wanita berambut coklat pendek muncul. Entah siapa namanya, Siera lupa. Gadis itu tak bisa menolak, langsung duduk di sekitar dua lelaki yang kini masih sibuk dengan kegiatannya. Mengawali hari dengan kebingungan. Melihat bagaimana dua wanita yang tidak begitu Ia kenali berseliweran di depan mata, menyentuh barang-barang di dapur, memasak, dan memamerkan kemesraan di depannya. AH. Batas kesabaran Siera habis. Tanpa basa-basi gadis itu langsung berdiri, memukul meja cukup keras. “Tunggu dulu!” Semua kegiatan reflek terhenti, menatap Siera kompak. Menatap sosok wanita berdada besar tadi cepat. “Kenapa Bu guru bisa ada di sini?!” “Lalu wanita ini siapa?! Aku tidak kenal!” Berlanjut ke arah wanita berambut pendek. Menatap tajam kedua lelaki yang kini mengedipkan manik polos. Lelaki berambut ikal, Arkhiel Vaden Mahesa, usia 30 tahun. Membiarkan kucing di tangannya pergi, Ia mendengus tipis. “Dia pacarku yang baru,” Teralih menatap sosok wanita berdada besar tadi. Lalu sosok lelaki berambut short cut kecoklatan tersenyum manis, Khailan Ideon Mahesa, usia 29 tahun. “Kau bilang ‘kan kalau untuk menjadi wali sahmu, kami berdua harus menikah dulu? Jadi kami bawa wanita berbeda setiap minggu. Kau tinggal pilih yang pas,” Wali sah, menikah, membawa wanita berbeda setiap minggu ke rumah. Rasanya kemarahan Siera hampir putus, Ibu guru yang baru saja menjanda di sekolahnya. Sosok cantik berdada besar idola para lelaki baik guru ataupun murid. Pegawai kantor yang merupakan manager di perusahaan. Sosok bertubuh ramping melengkung bak biola spanyol. Meski dia akui kalau pilihan kedua lelaki itu tidak pernah di bawah standard. Tapi tetap saja! “Siapa bilang aku mau kalian menjadi wali sahku!! Kalian hanya sebatas orang yang kagum dan berhutang budi dengan ayah ibuku.” Sudah beberapa bulan dia tinggal di sini. Bersama dua lelaki yang mengaku sebagai wali sahnya sampai usia gadis itu mencapai 20 tahun. Hal gila apa lagi ini?! “Kalian hanya dua laki-laki m***m yang suka menyelinap ke kamarku, paham itu!” tegasnya lagi. “Tidak.” Bibir Siera nyaris terjatuh, mendengar jawaban polos kedua lelaki itu. Arkhiel mendengus tipis, “Bau parfum Amanda terlalu keras aku tak suka,” “Lisa, menendang tubuhku berulang kali, jadi aku terpaksa mengungsi ke tempat tidurmu.” Ideon ikut menjawab polos. Alasan tidak masuk akal!! “Argh!! Sudah aku tidak peduli lagi!!” Bangkit dan segera lari dari dapur. “Siera, hari ini jadwalmu berangkat denganku!” Siapa sangka Arkhiel ikut bangkit dan mengejarnya. “Ck, anak nakal itu!” “Arkhi, tangkap dia jangan sampai lepas!” Ideon ikut sigap melempar kunci mobil pada sang kakak. Hidupnya berubah setelah menginjakkan kaki di sekolah itu. Suasana kacau, bertemu dengan dua lelaki super overprotective yang mengaku-ngaku sebagai wali sah-nya. Berperan layaknya seorang Sugar Daddy tampan di usia mereka yang baru menginjak 30 tahun. “JANGAN HARAP AKU MAU BERANGKAT DENGAN SALAH SATU DARI KALIAN!!” Berlari cepat, satu kebiasaan yang harus Ia lakukan di pagi hari. Gadis itu bergerak cepat melompati dinding rumah, rok yang Ia gunakan tersingkap, memperlihatkan celana olahraga ketat berwarna hitam. “SIERA, JANGAN KABUR!” Menjulurkan lidah dan mengejek sosok Arkhiel yang kini menengadah hendak mengejarnya. “KAU KALAH, HAHAHA!!! HARI INI AKU AKAN BERANGKAT DENGAN BUS SAJA!” Ini kisahnya, Siera Ratri Aileen. Perlahan menerima dua lelaki tampan itu datang ke hidupnya. Membenci, memaki, namun pelan-pelan menyayangi, dan berakhir mencintai salah satu dari mereka atau keduanya? Memiliki dua Sigar Daddy tampan yang sangat berpengaruh di Indonesia. Apa kalian mau membaca? Aneh atau tidak, inilah kenyataannya. Mereka ada di depan Siera bukan tanpa alasan. Dua sosok yang dulu begitu familiar di pikirannya muncul kembali.  

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

Siap, Mas Bos!

read
11.0K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
203.0K
bc

My Secret Little Wife

read
91.8K
bc

Tentang Cinta Kita

read
188.2K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.3K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
14.0K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook