Rasa Khawatir Yang Terasa Semakin Besar.

5000 Words
" Exlin maaf, aku pikir rasa tak enak di badan ku menjadi lebih terasa. Aku pikir aku akan jalan lebih cepat saja Exlin, kau tak apa-apa kan?"ujar Zin berkata seperti itu sambil berjalan lebih cepat sekarang. " Oh ya Zin jika kau kuat, tak apa-apa Zin, ayo kita jalan lebih cepat Zin. Aku akan mengikuti mu dan menjaga mu jika tiba-tiba kau merasa pusing. Dan Zin sepertinya kau tak usah mengantar ku dulu karena jika kau mengantarkan ku dulu jarak yang harus kau tempuh menjadi lebih jauh. Kau lebih baik langsung saja menuju panti Zin tak usah mengantarkan ku aku tak akan apa-apa Zin,"ujar Exlin seperti itu dengan masih saja menyimpan rasa khawatir kepada Zin yang kembali berkata jika Zin malah semakin merasakan tidak enak menyerang badannya. " Tidak Exlin tak apa-apa aku kuat, hanya saja kita harus agak cepat berjalan saja tenang saja Exlin kau tak usah bilang seperti itu, kau tak perlu khawatir dengan keadaan ku yang seperti ini Exlin, aku tak apa-apa Exlin ayo lanjutkan jalan kita. Satu hal yang harus kau ingat Zin aku tak akan membiarkan mu berjalan sendirian apa lagi melewati club tersebut Exlin,"ujar Zin seperti itu, dan dengan tegas Zin juga berkata seperti itu kepada Exlin untuk meyakinkan Exlin jika Zin tak mungkin membiarkan Exlin berjalan sendirian. " Ya baiklah jika seperti itu Zin. Melewati club? maksud mu club kemarin dimana kita hampir tertimpa sebuah karang yang di lempar orang di atas truk tersebut Zin? itu kan yang kau maksud. Kau khawatir dengan club itu Zin? memangnya ada apa di club itu Zin?"ujar Exlin bertanya kepada Zin seperti itu karena Zin lupa malah bicara tentang club tersebut, sehingga itu membuat Exlin bertanya tentang club tersebut " Oh itu, itu Exlin aku, aku. Aku tak bisa bercerita sekarang Exlin, ayo sebaiknya kita bergegas berjalan lebih cepat Exlin. Aku harus kembali ke panti, beristirahat dan membicarakan sesuatu kepada Niaz Exlin. Ayo lebih cepat, kau tak apa-apa kan?"ujar Zin malah lebih merasa khawatir, dan langsung saja bicara seperti itu. Sehingga karena kami berjalan dengan cepat, kami pun tak lama untuk melewati club tersebut. Saat sudah dekat dengan club tersebut tiba-tiba. " Exlin tunggu, tunggu sebentar Exlin. Aku merasa gemetar, dan gugup melihat club ini. Aku pikir aku harus menenangkan diriku terlebih dahulu, jika aku melewati club tersebut dengan keadaan yang gemetar, dan gugup seperti ini aku takut penjaga club disana, malah berfikir curiga terhadap ku yang tak bisa seperti ini Exlin. Tak apa kan menunggu ku dulu agar keadaan ku biasa terlebih dahulu Exlin,"ujar Zin berkata seperti itu kepada Exlin dengan wajah yang terlihat sangat takut, dan gugup. Saat itu Exlin terlihat memperhatikan Zin yang terlihat sangat gemetar, dan ketakutan. Melihat Zin yang seperti itu tentu saja membuat exlin yang saat itu ada di hadapannya merasa sangat khawatir karena takut ada apa-apa dengan Zin. " Zin sebenarnya ada apa? aku menjadi sangat khawatir melihat mu yang seperti ini Zin. Kau begitu gemetar seperti sangat ketakutan Zin? ada apa?"dengan nada khawatir Exlin kembali bertanya seperti itu kepada Zin yang saat itu semakin terlihat tak bisa mengontrol dirinya. " Tak apa-apa Exlin sekarang aku hanya harus menenangkan diriku terlebih dahulu agar aku tak membuat kita dalam masalah karena mengundang rasa penasaran penjaga club tersebut. Sehingga membuat kita dalam masalah Exlin, tak tahu kenapa tiba-tiba aku merasa sangat tak baik seperti ini Exlin. Tunggu Exlin sebentar lagi aku bisa mengontrol diriku agar bisa kembali ke kondisi ku yang normal. Tunggu, tunggu sebentar Exlin,"dengan terlihat masih saja gemetar Zin menjawab seperti itu kepada Exlin, dan mencoba untuk menenangkan dirinya saat itu. " Ya baiklah Zin jika kau memang tak apa-apa, aku percaya padamu Zin, tapi tetap saja kau terlihat sangat berbeda dengan Zin yang biasanya Zin,"ujar Exlin seperti itu. " Tak apa Exlin. Aku baik-baik saja,"jawab Zin sekarang dengan keadaan yang lebih segar. Zin sudah terlihat lebih bisa tenang, tak terlihat seperti tadi, dengan tubuhnya yang gemetar terlihat sangat takut dengan sesuatu yang entah apa itu. " Exlin sepertinya aku sudah bisa mengontrol diriku. Sekarang kita pelan-pelan berjalan seperti tak biasa nya kita melewati tempat ini Exlin. Ayo,"ujar Zin dengan kondisi yang lebih tenang berkata seperti itu kepada Exlin. " Ya baiklah Zin, hati-hati,"ujar Exlin. Lalu dengan keadaan yang kembali tenang Zin langsung saja berdiri, dan akan melanjutkan perjalanan nya pulang ke panti melewati club tersebut. Zin, dan Exlin berjalan seperti biasa saja tanpa melihat ke kiri, atau ke kanan mereka terus saja berjalan dengan pandangan. yang lurus ke depan, sedikit demi sedikit jalan Zin, dan Exlin menjadi agak cepat, mungkin karena Zin ingin cepat melewati club tersebut Zin sampai tak sadar jika dirinya berjalan dengan agak cepat saat itu. Saat melewati club tersebut tanpa melirik ke sebelah atau kemana pun Zin melihat jika sekarang penjaga club tersebut ada di depan pintu seperti biasa penjaga club tersebut terlihat sedang memperhatikan Zin yang saat tadi lewat dengan tatapan yang tajam, sehingga tentu saja itu membuat Zin merasa sangat terganggu dan takut dengan apa yang di lakukan pria tersebut. Dan itu lah yang membuat Zin dengan tak sadar berjalan sedikit demi sedikit menjadi cepat, tapi meskipun begitu akhirnya Zin, dan Exlin bisa melewati club tersebut tanpa ada hal buruk yang terjadi dengannya saat itu. Tapi meskipun begitu tetap saja Zin merasakan hal yang sangat membuatnya menjadi gugup karena tatapan tajam yang di lakukan oleh pria tersebut kepadanya. Zin, dan Exlin terus saja melangkah tanpa melihat kemanapun saat itu sehingga sudah agak jauh Zin melangkah meninggalkan club tersebut. Saat sudah agak jauh dari club tiba-tiba Zin menoleh ke arah club tersebut, dan saat Zin melihat ke arah club itu terlihat jika penjaga club tadi berdiri, melihat ke arahnya, sambil sedang menelpon seseorang. Saat Zin melihat hal itu tiba-tiba terlintas pikiran yang buruk di kepala Zin, Zin tiba-tiba berfikir jika Zin menelpon seseorang dengan topik pembicaraan nya adalah Zin, dan Exlin. Zin langsung saja merasa gugup kembali sehingga tubuhnya kembali gemetar hebat merasa sangat takut, sehingga saat itu Zin, dan Exlin tak dapat meneruskan perjalanannya pulang, dan berhenti dahulu karena keadaan Zin yang tiba-tiba kembali tak baik. " Zin, Zin. Kau tak apa-apa? kau kenapa Zin?"tanya Exlin khawatir karena tiba-tiba Zin terdiam sambil terduduk. " Tidak Exlin tidak, aku tak apa-apa. Tenang saja aku hanya merasa jika kakiku lemas Exlin, maaf aku malah merepotkan mu karena kondisi ku yang tiba-tiba tak baik seperti ini Exlin,"ujar Zin yang saat itu terduduk karena lemas di kakinya sangat terasa. Mungkin karena gugup, dan sangat tertekan karena pandangan pria tadi Zin tiba-tiba merasakan sangat lemas di kakinya, sehingga Zin terpaksa harus berdiam diri terlebih dahulu untuk mengembalikan keadaan fisiknya baik kembali. " Zin aku tak mengerti dengan apa yang terjadi Zin, ini sangat mendadak. Tadi saat kau masih berada di taman itu, wajah mu sudah berubah Zin, kau terlihat sudah sangat khawatir dengan sesuatu yang entah apa itu Zin. Saat aku bertanya apa itu tapi kau tak mengatakannya padaku Zin. Jika kau bertingkah seperti ini aku jadi tak yakin jika kau memang tak apa-apa Zin. Zin aku selalu, dan akan selalu menjadi pendengar ceritamu Zin tapi kenapa kau seperti ini, dan saat aku menanyakan ada apa kepada mu tapi kau tak mengatakan yang sebenarnya. Ayo lah Zin aku ingin mendengar semua apa yang terjadi padamu Zin, sepertinya hal ini sangat lah penting sehingga membuat mu seperti ini Zin, mendadak kau seperti orang yang sakit Zin, sangat sakit. Dan ketika aku lihat tadi saat kita akan melewati club tersebut, kau sampai harus mengalami gemetar yang begitu hebat pada dirimu Zin. Aku mencoba menyimpulkan jika hal yang membuat mu seperti ini pasti ada hubungannya dengan club itu Zin. Sebenarnya apa yang terjadi dengan mu Zin, ada apa dengan club tersebut, apa yang kau dengar tentang club tersebut sehingga membuat mu seperti ini Zin?"Exlin langsung saja berkata seperti itu sehingga, dan langsung saja menyimpulkan apa yang terjadi dengan Zin saat ini, dengan kembali bertanya tenang apa yang membuat Zin bisa seperti ini. Exlin dengan tegas mencoba untuk menyimpulkan apa yang terjadi dengan Zin, awal Zin mulai bertingkah aneh ketika tadi Zin masih berada di taman, saat melewati club, dan sampai sekarang Zin kembali mengalami sebuah tekanan mental yang membuatnya lemas tak berdaya seperti ini. " Maaf Exlin jika aku sudah membuat mu khawatir, dan aneh dengan sikap ku yang seperti ini. Baiklah Exlin aku kira ini sudah aman, kita jauh dari club tersebut aku akan mengatakannya padamu Exlin. Tadi saat kita masih di taman kau mengamen, dan aku mengutip barang di sebelah pojok dari taman tersebut kebetulan tak jauh dari tempat ku memungut barang bekas ada beberapa orang yang sepertinya sedang berbincang serius, dan karena jarak mereka dari tempat ku mengutip barang tak jauh tentu saja aku bisa mendengar mereka berbincang, sambil terus saja mengutip barang bekas aku terus saja mencoba mendengarkan mereka berbincang. Lalu saat mereka berbincang tak lama mereka membicarakan tentang sebuah club, dan club yang mereka bicarakan tak lain adalah club yang barusan Exlin, yang membuat aku khawatir adalah mereka berkata jika di sebuah malam club tersebut seperti membawa beberapa orang dengan menggunakan truk yang saat itu kita hampir tertimpa sebuah karung karena orang di atas truk tersebut melemparnya tanpa melihat kita Exlin, kau ingat kan? mereka berkata jika sebenarnya tak ada yang aneh dengan itu, itu kan sebuah club bisa saja mereka menyewa beberapa wanita penghibur dari sebuah tempat, atau sama-sama club untuk menghibur para tamu di dalam club tersebut. Tapi yang membuat mereka aneh dan curiga adalah di suatu malam ada beberapa orang yang berkeliling malam disana melihat jika club tersebut sedang kembali menurunkan beberapa gadis yang mereka bawa menggunakan truk tersebut, sudah ada satu wanita yang turun dari truk tersebut, tapi tak disangka jika wanita itu lari seperti kabur dari pegawai tersebut, tapi dengan sigap salah seorang pegawai club tersebut menangkap kembali wanita yang mencoba untuk lari tersebut bahkan meskipun dia sudah tertangkap wanita itu terus saja berontak mencoba untuk pergi, dan melepaskan diri dari orang tersebut, sampai akhirnya dengan perlakuan yang sangat keras pegawai club tersebut membawa wanita itu ke dalam club dengan menyeret paksa nya. itu lah alasan kenapa mereka menaruh rasa curiga terhadap club tersebut. Tapi tetap saja meskipun mereka sudah melihat sendiri apa yang dilakukan pihak club tersebut, orang sekitar tak bisa langsung menghakimi nya karena mereka saat itu hanya melihatnya, jika mereka melaporkan apa yang mereka lihat tanpa mereka memberikan bukti, itu tak akan menghasilkan apa-apa, malah bisa jadi yang melaporkan yang akan mendapatkan hukuman karena sudah bicara yang tak ada buktinya alias memfitnah seseorang. Tapi mereka yakin jika dalam club tersebut ada yang aneh, sehingga di akhir pembicaraan mereka, mereka berkata jika akan menyelidiki apa yang sebenarnya terjadi, dan apa yang sebenarnya club tersebut lakukan sehingga bisa terjadi kejadian seperti yang sudah penjaga keliling di komplek tersebut lihat. Jujur saja aku merasa sangat khawatir dengan Niaz Exlin. maksudku siapa yang tidak khawatir mendengar tentang sebuah tempat yang memiliki image yang sudah terlihat buruk di mata warga Exlin, aku takut jika sampai club tersebut memang memiliki rencana jahat apa lagi berhubungan dengan penculikan Exlin. Aku sangat takut, jika itu sampai terjadi tentu saja Niaz dalam keadaan yang tidak baik-baik saja Exlin,"dengan tubuh yang masih saja bergetar, dan dengan nada yang terdengar sangat gugup, Zin mencoba untuk menceritakan semuanya terhadap Exlin yang saat itu terus saja bertanya dengan sangat khawatir sehingga pun langsung saja menceritakan apa yang Zin rasakan, dan pikirkan sehingga membuatnya seperti ini. " Jadi seperti itu Zin pantas saja kau dari tadi masih di cafe sudah sangat berprilaku beda tidak seperti biasanya Zin. Lalu kenapa saat aku tanya kau malah terus saja berbicara yang bukan-bukan Zin, apa kau sudah tak ingin membagikan semua apa yang kau rasakan dan dengarkan dengan ku Zin? entah kenapa tapi Zin aku merasa sakit di hatiku Zin, maksud ku adalah kau yang bilang jika aku adalah orang yang setia mendengarkan semua cerita mu bahkan keluhan, dan hal yang bersifat pribadi kau bisa sampaikan kepada ku Zin, tapi sekarang, kenapa?"ujar Exlin dengan sedikit emosi kepada Zin, mengatakan jika Zin merasakan sakit dalam hatinya karena kecewa dengan Zin yang menyembunyikan sesuatu yang di rasakan nya, yang bahkan membuatnya seperti ini dengan sangat cepat membuat Zin seperti orang yang mendadak sakit. " Oke Exlin maaf, maaf, maafkan aku karena sudah menyembunyikan sesuatu yang sangat penting seperti ini Exlin, bahkan membuat mu merasa kecewa dam sakit hati karena aku. Tapi Zin tolong mengerti keadaan ku, dari tadi saat kita akan pergi pulang dari taman badan ku sudah sangat gemetar Exlin, keringat ku tak teratur Exlin, bahkan aku langsung saja seperti orang yang mendadak sakit, itu karena aku sangat takut Exlin, entah kenapa mendengar mereka berbicara tentang club tersebut seperti itu aku langsung saja merasakan khawatir dan takut Exlin. Aku memikirkan bagaimana jika dalam club tersebut memang tersimpan rencana yang buruk yang bisa saja mengancam siapapun termasuk Niaz adik ku yang keseharian nya memang melewati club tersebut Exlin, aku takut, aku sangat khawatir Exlin. Aku berfikir aku sudah cukup sakit kehilangan orang tua ku, dan sekarang aku tak ingin kehilangan adik ku Exlin, dia satu-satunya yang aku miliki sekarang Exlin. Aku sangat khawatir dengan nya sehingga aku seperti ini Exlin,"ujar Zin berkata seperti itu dengan tubuh yang malah terus saja bergetar, seperti sangat ketakutan Zin juga sampai mengeluarkan air matanya saat berkata seperti itu. " Maaf Zin, maafkan aku sepertinya aku juga keterlaluan karena tadi tak mengerti saat melihat mu seperti itu Zin maafkan aku Zin. Jika kau memang mendengar sesuatu seperti itu dari orang-orang itu tentu saja itu membuat mu merasa sangat khawatir dengan Niaz Zin. Maafkan aku sekarang ayo kita pulang dulu Zin, aku akan mengantarkan ku sampai ke panti Zin, aku tak mungkin membiarkan mu pulang sendirian ke panti dengan keadaan seperti ini Zin, ayo kau bisa jalan, aku akan membantu mu Zin,"ujar Exlin meminta maaf karena Exlin malah merasa bersalah jika tadi sudah melihat Zin yang mentalnya terserang sehingga membuat Zin seperti ini, Exlin malah tak mengerti dan tak sabar bertanya tentang apa yang sedang Zin rasakan, sambil memeluk Zin Exlin mencoba menenangkan Zin. Lalu dengan Zin yang masih saja gemetar dan menatap ke depan dengan kosong karena mental Zin yang sedang mengalami penurunan karena mendengar cerita orang-orang di club tersebut Zin berdiri dengan tentu saja dibantu oleh Exlin saat itu. Zin tak bicara apa-apa saat itu hanya diam saja berjalan dengan di tuntun oleh Exlin. Samapi beberapa saat Exlin, dan Zin sudah sampai di panti, untungnya saat tadi Zin, dan Exlin berdiam diri dan berbincang mengenai hal tersebut mereka sudah dekat dengan panti sehingga Zin, dan Exlin tak terlalu jauh berjalan dengan keadaan yang seperti ini. " Ada apa ini? Kau Exlin kan?"tanya Syur dengan khawatir. " Mental Zin mengalami penuruan drastis pak, karena tadi saat kami memungut barang di sebuah taman, Zin mendengar ada orang-orang yang berbincang tentang sebuah club, dan tentu saja Zin menyimpulkan jika club tersebut adalah club yang biasa kita lewati pak. Dia mendengar orang-orang tersebut berkata jika di club tersebut ada hal ganjil pak," " Cukup kita sudahi dulu perkataan mu, sekarang yang harus kita lakukan adalah membawa Zin masuk ke dalam ruangan nya. Ayo kau juga ikut masuk jangan langsung pulang, tak apa-apa jika nanti terlanjur malam aku akan menyuruh petugas disini untuk mengantarkan mu pulang. Ayo sekarang masuklah,"Syur memotong pembicaraan Exlin yang sedang menjelaskan kejadian yang mengakibatkan Zin seperti ini, dan langsung saja berkata seperti itu, dan meminta agar Exlin tak masuk dulu untuk kembali menjelaskan apa yang Zin alami tadi. " Ya pak baiklah,"jawab Exlin. Lalu mereka langsung saja membawa Zin masuk ke dalam ruangannya untuk beristirahat. " Kak, kakak kenapa kak? pak apa yang sudah terjadi dengan kakak ku pak? jawab pak,"dengan menangis dan memeluk Zin Niaz bertanya seperti itu. " Tak apa-apa Niaz kau tenang dulu, Zin tak apa-apa. Zin hanya mengalami sakit mental saja karena tadi terlalu khawatir dengan mu Niaz,"ujar Exlin kepada Niaz saat itu. " Ya Niaz tak apa-apa sekarang kau tenang lah, lebih baik kau ambilkan lap dan air hangat untuk membersikan kakak mu Niaz,"ujar Syur kepada Niaz saat itu. " Ya baiklah pak. Kak jangan sakit kak,"ujar Niaz sebelum pergi mengambilkan air hangat, dan lap untuk Zin. Beberapa saat kemudian Niaz datang dengan membawa lap, dan air hangat. " Niaz kau bersihkan kakak mu dan tenang kan dia ya. Aku akan ke ruangan ku bersama dengan Exlin. Zin tunggu sebentar nanti aku dan Exlin kembali kemari,"ujar Syur seperti itu kepada Niaz, dan Exlin dan langsung saja mengajak Exlin pergi. " Ayo Exlin masuklah. Maaf aku harus membawa mu kemari, dan berbincang disini, karena," " Ya pak tak apa-apa, aku tahu alasannya. Karena jika kita berbincang disana Zin tentu akan mendengar apa yang kita bahas dan tentu saja itu akan membuat mental Zin kembali terguncang. Seperti itu kan pak?"memotong pembicaraan Syur Exlin langsung saja bicara seperti itu kepada Syur. " Oh ya itu bagus kau sangat pintar untuk anak seumur mu Exlin. Baiklah sekarang sampai mana kau tadi memberitahu ku tentang apa yang terjadi dengan Zin Exlin. Apa yang di katakan orang-orang tersebut sehingga membuat mental Zin menurun drastis seperti itu?"ujar Syur dan langsung bertanya bagaimana lanjutan cerita Exlin tadi tentang hal yang membuat Zin bisa sakit mental seperti itu. " Ya pak tadi saat di taman Zin mendengar beberapa orang sedang membicarakan tentang sebuah club dan ciri-ciri dari tersebut sangat persis dengan club yang biasa kita lewati pak. Zin berkata jika Zin mendengar ada sesuatu yang janggal dari club tersebut. Orang-orang itu berkata tentang setiap malam mereka selalu membawa beberapa wanita dengan truk ke dalam club tersebut, pikiran mereka adalah itu bisa dikatakan wajar bisa saja club tersebut menyewa beberapa orang wanita untuk menjadi wanita penghibur disana, tapi yang membuat mereka curiga adalah setiap mereka membawa para wanita dan menurunkan nya untuk masuk ke dalam club mereka seperti sangat menutupi itu pak mereka sangat terburu-buru seperti ketakutan jika ada orang yang melihat kegiatan mereka waktu itu. Dan sekarang ke bagian dimana mereka sangat merasa curiga dengan kejadian tersebut, kejadiannya di suatu malam mereka seperti biasa membawa beberapa wanita dengan truk yang biasa mereka pakai, saat satu wanita sudah turun dan petugas club tersebut terfokus untuk menurunkan wanita lain tiba-tiba diluar dugaan wanita pertama yang sudah turun tersebut melarikan diri, tentu saja dia melarikan diri karena ingin kabur, tapi dengan sigap seorang pria yang sedang menurunkan beberapa wanita dalam truk tersebut langsung saja mengejar wanita yang mencoba untuk kabur tersebut. Dengan sangat keras bahkan sampai menyeret paksanya wanita tersebut langsung saja di masukan ke dalam club. Itu lah yang membuat orang-orang tersebut curiga, begitu pun dengan Zin saat Zin mendengar itu dalam kepala Zin langsung saja terfikir tentang sebuah kejahatan yang ada di club tersebut. Sehingga Zin langsung saja mengajaku pulang, aku sudah menduga jika ada suatu hal yang tak beres dengan Zin saat itu, aku bertanya ada apa tapi Zin malah menjawab tidak jujur. Sampai sudah di tengah jalan, tiba-tiba tubuh Zin bergetar hebat apalagi saat akan melewati club kita harus berhenti dulu karena keadaan Zin yang semakin parah. Saat itu keringat membanjiri tubuh Zin, dengan tubuhnya yang bergetar hebat Zin meminta kami untuk berhenti dulu dan menenangkan dirinya karena takut jika Zin terlihat seperti orang yang mencurigakan oleh penjaga club tersebut sehingga kami pun berdiam diri saja dulu. Beberapa saat kemudian Zin sudah bisa mengontrol tubuhnya dan kita bisa melewati club tersebut tanpa ada hal buruk, tapi setelah jauh dari club Zin akhirnya menjawab dengan jujur pertanyaan ku tapi mungkin karena tekanan yang di terima oleh mental Zin begitu besar sehingga membuat Zin jadi seperti ini pak. Zin hanya berdiam diri saja menatap kosong ke depan, untung nya Zin masih bisa berjalan meskipun aku harus terus menuntun jalannya,"Lantas Exlin langsung saja melanjutkan ceritanya yang sempat terpotong karena tadi harus memasukan terlebih dahulu Zin yang mengalami cedera mental sehingga Zin langsung saja seperti orang yang sakit seketika itu. Maka Exlin pun menyelesaikan bercerita tentang kejadian yang menimpa Zin sehingga seperti itu. " Berarti jika seperti itu Zin sudah tahu jika club itu sebenarnya memang menyimpan hal yang mencurigakan yang sebenarnya patut untuk kita menyelidikinya. Exlin kau teman dekat Zin kan, aku akan menceritakan sesuatu pada mu tapi aku harap kau saja yang tahu jangan sampai Zin tahu tentang ini karena jika Zin tahu tentang ini sepertinya Zin akan mengalami rasa khawatir yang berlebihan sehingga bisa membuatnya mengalami hal seperti ini lagi Exlin. Kau bisa kan menjaga Zin? maksud ku menjaga adalah jika melewati club tersebut kau harus sangat hati-hati Zin jika sampai di kawasan itu ada yang bertanya padamu kau harus tahu itu orang dalam club atau bukan jika itu memang orang dalam club jawab seperlunya lalu langsung pergi. Baiklah itu adalah himbauan untuk mu Exlin agar kau bisa lebih hati-hati. Dan sekarang aku akan mengatakan alasan ku bicara seperti itu Exlin, aku akan menceritakan nya padamu tapi ingat jangan sampai Zin tahu tentang ini Exlin, kau paham kan?",ujar Syur saat itu akan mengatakan apa yang Syur ketahui dari club tersebut, ini semua usaha Syur untuk melindungi Niaz, Zin, dan Exlin yang keseharian mereka melewati club tersebut. Tapi Syur akan memberitahukan hal yang harus di waspadai kepada Exlin dengan syarat jika Exlin harus menjaga rahasia ini jangan sampai Zin tahu tentang ini. " Ternyata kau sudah mengetahui jika ada yang tidak beres dengan club tersebut pak? tapi kenapa kau diam saja, dan tidak melaporkan hal ini kepada pihak yang berwenang. Untuk itu baiklah pak jika seperti itu aku mengerti pak aku akan menjaga ini dari Zin, karena ini juga demi menjaga mental Zin pak. Apa yang harus sangat aku waspadai dari mereka pak? kau terlihat begitu serius untuk hal ini apa memang ada hal yang sangat serius mengenai ini pak?"ujar Exlin kepada Syur saat itu, dan mempertanyakan apa yang harus Exlin, dan yang lainnya waspadai jika berada di kawasan club tersebut. Serta mempertanyakan kenapa Syur diam saja jika mengetahui di club tersebut memang ada kejanggalan. " Kau tentu mengerti jika kita bicara tanpa bukti akan seperti apa akibatnya Exlin. Kita memang tahu dan melihat kejanggal yang ada di club tersebut tapi kita tidak mempunyai bukti fisik untuk kita melaporkan kejanggalan, atau sebuah kejahatan yang ada di club tersebut. Harus ada yang menyelidiki dulu dengan benar club tersebut dan membawa bukti berupa video atau pun yang lainnya sehingga kita melaporkan pun tentu saja laporan kita bisa di terima, jika kita hanya melaporkan secara lisan saja tanpa bukti mereka pun tak akan mengusut masalah ini, jika mengusut pun pastinya kita sendiri yang akan terkena masalah karena kita melaporkan hal yang tak ada buktinya Exlin. Baiklah sekarang aku akan membicarakan apa yang akan aku katakan padamu Exlin, ingat jangan sampai Zin tahu tentang ini, aku memberitahukan mu hal ini karena menambah kehati-hatian kalian jika kalian sedang berada atau hanya melewati kawasan club tersebut Exlin. Waktu itu berbelanja untuk keperluan di panti ini, dan melewati club tersebut waktu itu hari sudah malam larut malam, aku berbelanja banyak barang sehingga aku pulang sangat larut malam, saat aku akan melewati club tersebut dari jauh aku tak sengaja melihat jika beberapa orang dalam club tersebut turun ke jalan aku pikir tak ada apa-apa tapi sesaat kemudian aku melihat jika orang dalam atau pegawai club tersebut membawa sesuatu dari truk yang biasa ada di sebrang club tersebut, aku pikir mungkin itu hanya sebuah minuman atau yang lainnya karena dibungkus dengan sebuah karung besar. Entah kenapa saat itu malah berhenti dan meminggirkan mobil yang aku bawa aku terus memperhatikan mereka beberapa saat aku perhatikan, mereka seperti tak memiliki tujuan buruk apapun tak ada yang aneh dengan mereka tapi aku merasa sangat kaget ketika salah satu orang yang mengangkat sebuah karung tiba-tiba isi dalam karung tersebut terjatuh dan yang terjatuh adalah memang itu adalah sebuah karang kembali tapi terlihat jika dalam karung lapisan kedua yang jatuh tersebut memiliki sebuah kaki, tentu itu sangat membuatku kaget. Aku mencoba berfikir positif mungkin itu adalah sebuah manekin tapi saat aku kembali berfikir itu tak mungkin jika sebuah manekin karena terlihat kaki tersebut seperti kaki seorang manusia, karena dengan lemas nya kaki tersebut terlihat seperti kaki manusia, terhentak jauh ke tanah. Tapi karena tak ingin berfikir yang tak ada buktinya tentu saja aku tak terlalu memikirkan hal itu dan sampai sekarang aku masih saja ingat dengan peristiwa itu, tapi tak pernah aku ceritakan kepada siapapun. Orang pertama yang mendengar apa yang pernah aku temukan kecurigaan di club tersebut hanya kau Exlin. Dan itu pun kau sudah berjanji akan menjaga rahasia ini dari Zin kan Exlin, jangan pernah kau mencoba untuk memberitahukan ini kepada Zin, kau boleh memberitahukan hal ini kepada Zin nanti ketika sudah waktunya Exlin,"Syur bicara seperti itu, dia menyembunyikan hal ini dari Zin karena Zin tak bertanya lalu karena alasan untuk kebaikan Zin jika sampai Zin tahu tentang ini tentu saja Zin akan mengalami hal yang seperti sekarang ini, dan bisa saja lebih buruk, sehingga Syur mengatakan kejadian ini kepada Exlin dengan syarat jika Zin tak boleh tahu dulu tentang ini, dan tentu saja dengan secara rinci Syur menceritakan apa yang menjadi alasan agar Exlin, bisa melindungi Zin yang tak tahu tentang kebenaran club tersebut agar tak salah tentang di club tersebut saat berada di kawasan club itu. " Tentu pak, tentu aku tak akan membiarkan Zin mengetahui tentang ini pak. Aku pun sangat memikirkan tentang kesehatan mental Zin pak, aku mengerti jika Zin sampai tahu tentang ini Zin pasti akan sengat khawatir dengan Niaz yang keseharian saat pergi, dan pulang sekolah tentu saja melewati club tersebut. Dan sekarang aku berfikir Zin belum tahu tentang ini saja Zin sudah khawatir setengah mati dengan Niaz, apalagi jika Zin mengetahui tentang ini pak, aku tak bisa membayangkan dengan apa yang terjadi dengan Zin pak. Baiklah jika seperti itu, aku sangat berterima kasih kepada mu pak, ternyata kau memang orang yang sangat baik pak Zin sangat beruntung karena bertemu dengan mu, dan sekarang Zin bekerja membantu mu pak Zin pasti sangat merasa bersyukur sekali dengan takdir yang di milikinya ini. Terima kasih karena kau sudah sangat baik dan tentu saja kau sudah menghawatirkan kami sehingga kau mengungkapkan sebuah rahasia besar yang lama kau simpan, dan sekarang kau dengan mudah membicarakan itu kepada ku pak, dan kau mengatakan ini untuk memperingatkan orang-orang yang sekarang ada di dekat mu Zin, Niaz, dan aku itu sangat berharga dan sangat berguna untuk ku pak terima kasih pak. Aku tak akan membiarkan Zin, dan yang lainnya mengalami masalah yang di sebabkan oleh orang atau pun club tersebut pak. Dan sepertinya cepat atau lambat Zin harus tahu tentang ini pak, menurut mu kapan waktu yang tepat Zin bisa tabu tenang hal ini pak?"ujar Exlin berkata seperti itu kepada Syur yang sedang berbincang serius bersamanya sekarang, dan tidak lupa Exlin juga berterima kasih karena Exlin menjadi tahu jika Exlin berada dalam bahaya jika tak hati-hati dengan club tersebut tapi sekarang Exlin sudah tahu tentang ini dan membuat Exlin akan lebih extra dalam berhati-hati jika melewati kawasan tersebut. " Aku hanya orang biasa Exlin, aku membutuhkan orang lain agar aku bisa terus mengurus panti disini, jika sampai tak ada Zin, dan Niaz yang membantu ku tentu saja aku akan terus saja kewalahan untuk mengurus panti ini, tapi karena aku bertemu dengan Zin, dan Niaz aku jadi tak kewalahan lagi bahkan sekarang aku lah yang merasa sangat beruntung karena aku tepat dalam memilih orang. Zin, dan Niaz adalah anak yang baik, dan rajin Exlin sehingga aku bisa berkata jika aku lah yang beruntung karena memilih Zin, dan Niaz untuk membantu ku disini. Ya tentu saja Exlin sama-sama, aku tentu saja tak akan membiarkan orang yang sudah menjadi bagian dari ku mengalami masalah apa lagi jika aku berfikir kembali club tersebut bisa menjadi masalah besar, aku takut jika beberapa kasus penculikan adalah rencana dari club tersebut juga sehingga aku tentu saja harus berhati-hati, dan tentu saja kalian juga harus berhati-hati dengan hal ini. Exlin kau jangan dulu menyimpulkan club tersebut seperti aku, aku juga hanya bisa mengira, dan berkata seperti ini untuk ku saja tanpa memberitahukan orang lain tentang apa yang aku pikirkan tentang club tersebut Exlin. Karena saat ini aku hanya bicara tanpa bukti aku hanya melihatnya tanpa memiliki bukti untuk bisa melaporkan pihak mereka jika mereka memang bersalah. Untuk sekarang kita hanya bisa menjaga diri kita saja Exlin, kita hanya harus berhati-hati saja, itu sudah cukup bahkan lebih dari cukup Exlin. Dan untuk ke depannya tentu saja club tersebut tak akan terus berdiri di atas kejahatannya Exlin akan ada saatnya mereka bisa kita bereskan Exlin. Sekarang kita hanya perlu berhati-hati dan bersabar Zin,"ujar Syur berkata seperti itu, dan Syur juga mengatakan apa rencana yang terbaik untuk bisa kami semua lakukan sekarang ini. " Baik tentu saja pak aku paham dengan apa yang kau katakan sekarang kita hanya perlu lebih berhati-hati, dan sabar untuk menunggu mendapatkan sebuah bukti tentang rencana buruk yang ada di club tersebut. Aku sangat paham dengan itu pak, sekali lagi terima kasih,"ujar Exlin berkata seperti itu kepada Syur saat itu. " Ya baiklah Exlin aku kira aku sudah membicarakan hal yang penting ini dengan mu. Sekarang sudah akan menjelang malam, ini sudah waktunya aku menyiapkan makanan untuk anak-anak disini. Kau kembalilah ke kamar Zin bantu Niaz menenangkan Zin, sepertinya Zin sangat membutuhkan itu. Dan untuk mu jika ingin pulang bicaralah karena ini sudah akan malam dan tentu saja kau tak boleh berkeliaran malam-malam sendiri Exlin. Aku akan mengantarkan mu pulang atau kau bisa di antar oleh petugas lain disini yang penting jangan sampai kau pulang sendirian Exlin. Ayo sekarang lebih baik kau kembali ke kamar Zin Exlin. Ayo,"ujar Syur berkata seperti itu kepada Exlin, menegaskan jika Exlin lebih baik membantu Niaz menenangkan Zin. " Sebenarnya tak apa-apa pak kau tak usah mengantarkan ku pulang aku bisa sendirian pak,"jawab Exlin saat itu. " Suut sudah Exlin kau tak usah menolak, sekarang kau kembali ke kamar Zin temani dia Exlin. Ayo,"ujar Syur menyuruh Exlin menemani Zin di kamarnya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD