Umur Dan Fisik Saja Yang Kecil, Tidak Dengan Hatiku.

4795 Words
" Pak kau terlihat seperti sedang memikirkan, dan melihat-lihat di area sekeliling sini, ada masalah? atau mungkin ada hal yang harus kami bantu lakukan, merias ruangan ini atau membersihkan ruangan ini pak,"tanya Zin saat itu. " Oh kalian melihat ku, sebenarnya tak ada apa-apa, tak ada yang salah dengan ruangan disini, aku hanya berfikir untuk merubah ruangan ini menjadi lebih menyenangkan, dan lebih nyaman saja. Apa kalian mempunyai ide bagaimana aku bisa merubah ruangan ini agar menjadi lebih nyaman? dan disukai, sehingga anak-anak menjadi lebih senang, dan nyaman disini,"ujar Syur saat itu meminta pendapat Zin, dan Niaz tentang bagaimana baiknya untuk membuat ruangan ini lebih bisa membuat anak-anak nyaman disini. " Oh tentang itu, aku akan pikirkan nanti pak, Niaz masih belum terlalu dewasa sepertinya Niaz akan bisa berimajinasi bagaimana baiknya, penampilan sebuah ruangan agar di sukai anak-anak disini,"ujar Zin seperti itu, karena sekarang Zin juga tak memiliki ide. " Oh ya itu pemikiran yang tepat, aku juga berfikir seperti itu untuk melakukan hal tentang dekorasi kita tak bisa instan atau asal memilih sebuah tema atau yang lainnya kita harus memikirkan nya dengan baik, dan matang. Baiklah aku tunggu ide mu Zin, Niaz. Oh ya sepertinya aku lupa sesuatu kalian belum, berkeliling panti ini kan jadi kalian belum mengetahui semua ruangan disini, aku akan mengajak kalian berkeliling tapi sepertinya tak usah sekarang, nanti saja saat kita mengajak anak-anak untuk masuk ke kamar sambil aku akan mengajak kalian berkeliling melihat satu per satu ruangan, dan kamar panti ini. Kalian setuju?"Syur bicara seperti itu, diakhiri dengan pertanyaan kepada Niaz, dan Zin. " Oh ya sepertinya itu pemikiran yang bagus pak, jadi kita berkeliling sambil kita mengajak anak-anak untuk masuk ke kamar mereka masing-masing. Ya tentu pak kami tak keberatan seperti itu. Tapi pak aku ingin bertanya, untuk sekarang apa tak ada pekerjaan kembali yang harus kami kerjakan pak?"Zin berkata seperti itu, dan langsung saja bertanya masih ada pekerjaan, atau tidak kah saat ini. " Ya begitu pemikiran ku Zin. Untuk sekarang kalian bisa tenang saja, karena tak ada pekerjaan lagi, hanya saja kita harus memperhatikan mereka bermain saja Zin, tapi itu pun tak membuat kita lelah karena anak-anak disini jika sudah bermain tak membuat gaduh atau bertengkar, jadi hanya perhatikan saja jika kalian merasa lelah tenang saja kalian bisa beristirahat dulu. Ada perawat lain yang mengawasi mereka selama disini tenang saja,"Syur menceritakan tentang kegiatan anak-anak disini sekarang ketika mereka sudah makan siang. " Oh ya baiklah pak, tapi sepertinya untuk sekarang aku akan tetap disini pak mengawasi mereka, karena tentu saja aku merasa tak enak, aku kemari kan untuk membantu mu meringankan pekerjaan disini kan pak, jadi tentu saja aku akan dengan giat melakukan apa alasan ku tinggal disini pak. Dan lagi pula sebenarnya aku punya pertanyaan yang penting kepada mu pak,"ujar Zin seperti itu. " Ya bagus Zin aku tahu kau adalah anak yang rajin Zin, jika begitu Niaz kau masih kecil dan tentu saja tanggung jawab mu tak seperti kakak mu Niaz kau lebih baik beristirahat, jangan terlalu lelah kau kan harus menjaga kondisi badan mu agar kau bisa terus sekolah Niaz. Oh ya apa itu Zin, ayo katakan saja,"Syur pun bilang seperti itu, dan langsung saja menanyakan apa yang ingin Zin tanyakan kepada Syur saat itu. " Iya pak, aku tak akan sampai kelelahan disini, lagi pula disini tak membuat ku lelah pak, aku bisa membantu pekerjaan mu dan pekerjaan kakak ku pak, sehingga aku pun tak hanya tinggal gratis disini hehe,"ujar Niaz bicara seperti itu dengan sedikit tertawa cengengesan. " Haha ya baiklah Niaz kau juga anak yang baik, yang utama adalah jaga kesehatan mu jangan sampai kau kelelahan, lalu membuat mu sakit, dan yang lebih parah kau tak bisa pergi ke sekolah. Jangan sampai itu terjadi ya Niaz?"ujar Syur dengan tersenyum berkata seperti itu kepada Niaz. " Haha ya tentu pak tentu saja aku akan membantu menjaga kondisi kesehatan adikku pak. Dan yang ingin aku tanyakan adalah apa tak apa-apa jika aku bekerja keluar saat setelah tengah hari pak, maksud ku adalah dari pagi sampai tengah hari aku membantu disini lalu setelah tengah hari aku akan bekerja ke luar bersama teman ku pak. Itu yang ingin aku tanyakan kepada mu pak, tapi jika kau tak mengijinkan tak apa-apa pak,"Zin langsung saja menanyakan apa yang ingin Zin katakan. " Oh soal itu Zin, sepertinya itu tak apa-apa Zin kau bisa membantu pekerjaan disini, pagi lalu kau bisa bekerja ke luar di saat sudah lewat tengah hari Zin, tak apa-apa tak ada bedanya Zin, kau atur saja dengan baik waktu mu Zin. Aku mengizinkan mu Zin," Syur saat itu menjawab dengan memberi izin tentang apa yang ingin Zin tanyakan. " Oh ya baiklah pak, terima kasih, terimakasih pak. Anda sudah sangat baik kepada kami memberikan tempat tinggal yang layak untuk kami, dan sekarang kau begitu mengerti dengan apa yang aku pikirkan, sekali lagi terima kasih pak,"ujar Zin dengan wajah yang sangat bahagia karena dengan sangat baik, dan mengerti Syur memberikan izin kepada Zin saat itu. " Ya baiklah sepertinya semuanya sudah kita bahas, jadi sepertinya aku akan ke ruangan ku sekarang. Atau mungkin masih ada yang ingin kalian tanyakan, Zin, Niaz?"tanya Syur saat itu. " Sepertinya itu cukup pak. Terima kasih atas waktunya pak,"ujar Zin kembali berterimakasih. " Ya tentu baiklah aku pergi ke ruangan ku, jika kalian membutuhkan ku kalian datang saja ke ruangan ku. Jika kalian tak tahu kalian bisa tanyakan kepada perawat, atau petugas lain disini,"ujar Syur sambil pergi meninggalkan kami, menuju ruangannya. Syur pergi ke ruangannya lalu, Niaz kembali pun terlihat pergi entah kemana bukan terlihat menuju kamar tapi Niaz terlihat pergi ke luar ruangan ini, dan ke taman. Zin langsung saja mengikuti Niaz, tapi saat Zin lihat Niaz ternyata terlihat sedang menghampiri, dan duduk di sebelah seseorang. " Mungkin Niaz ingin mendapat teman, dan akrab dengan anak lain di panti ini. Yasudah biarkan saja,"ujar Zin dalam hatinya. Lalu Zin memperhatikan anak-anak lain di panti ini dimana anak-anak tersebut ada di ruangan bermain, dan di taman. Karena di taman ada Niaz itu berarti Niaz pasti juga akan memperhatikan anak-anak disana, jadi Zin akan ke dalam ruangan bermain dan memperhatikan anak-anak yang ada di ruangan itu. Zin pun masuk membiarkan Niaz berada di taman untuk melakukan perkenalan ke anak-anak lain di sini. Sementara Zin di ruangan bermain, Niaz terus mencoba untuk melakukan perkenalan, dan terus mencoba pendekatan ke anak tersebut. Karena tak kuat dengan rasa penasaran, dan iba yang Niaz rasakan terhadap anak itu Niaz ingin meringankan beban perasaan nya dengan akrab dengan nya sehingga dia bisa menjadi anak yang normal seperti kita semua disini, dan sedikitnya bisa melupakan tragedi yang teramat membuat anak itu tersiksa karena trauma yang ia rasakan karena tragedi itu. Niaz melihat jika anak itu di posisi yang sama seperti tadi, dia terduduk dengan syal, dan boneka tedi bear di tangannya, menatap lurus, kosong ke depan. Niaz perlahan duduk di sampingnya, sepertinya dia tak keberatan dengan keberadaan Niaz yang ikut duduk di sampingnya, karena saat Niaz duduk dia tak sedikit pun mengalihkan pandangannya, anak ini terus saja menatap tajam, kosong ke depan. " A, a, aku baru disini. Aneh rasanya jika anggota baru yang tinggal disini tak tahu mengenai anggota lainnya. Aku Niaz, siapa namamu?"sedikit ragu Niaz mengenalkan dirinya kepada anak itu, berharap anak itu juga akan bicara. Tapi lama menunggu, jangankan mendapat jawaban dilihat saja oleh anak itu tidak, tapi karena Niaz tahu bagaimana keadaan anak ini Niaz pun tente mengerti jika tak akan mudah untuk bisa akrab dengan anak ini, tapi itu bukan sebuah alasan untuk Niaz gagal mendekati, dan akrab dengannya. Niaz tentu harus sabar, dan bisa terus berusaha untuk mengembalikan mental anak itu ke keadaan seperti biasanya. " Aku bisa ada disini karena Syur, pemilik panti ini dengan sangat baik menawarkan kakak ku, dan aku untuk tinggal disini, sampai akhirnya aku pun bisa tinggal disini dengan nyaman. Aku tahu anak-anak di panti ini banyak tapi aku lebih suka jika aku berdiam diri seperti mu, tak melakukan hal yang membuat ku merasa lelah, atau melakukan sesuatu. Cukup diam dan menatap ke depan untuk mendapatkan kenyamanan tempat ini. Seperti apa yang kau lakukan, kau sangat pintar memanfaatkan suasana untuk mendapatkan kenyamanan, sehingga aku tertarik untuk mengenalmu lebih akrab, ayo ulurkan tangan, dan katakan siapa namamu?"Niaz menceritakan apa yang membuat Niaz tertarik untuk akrab dengan anak ini, lalu kembali bertanya siapa namanya. Saat itu anak ini terus saja tak merespon apa-apa, tapi sesaat kemudian anak ini tiba-tiba bergerak turun dari bangku, tapi anak ini tanpa menghiraukan apapun langsung saja pergi masuk ke dalam ruangan, tanpa sedikit pun melihat Niaz yang saat itu bertanya, ingin berkenalan dengan nya. Niaz pun hanya berdiam diri tak bisa apa-apa melihat dia bersikap seperti itu, tapi itu tak menyurutkan niat Niaz untuk terus bisa akrab dengan nya dan mendapatkan hatinya sehingga bisa menjadi sahabat Niaz di panti tersebut. Saat itu Niaz melihat jika anak itu langsung saja pergi sepertinya menuju kamarnya, dan Niaz pun langsung saja menghampiri Zin yang saat itu duduk di bangku yang ada di ruangan bermain. " Kak sepertinya aku ingin ke kamar, aku merasa sedikit lelah,"ujar Niaz. " Oh ya sebaiknya kau beristirahat dulu Niaz, sebentar lagi aku menyusul ke kamar,"ujar Zin menjawab perkataan Niaz. Niaz langsung saja pergi ke kamarnya. Saat itu Zin berfikir untuk mengetahui kenapa begitu banyak anak yang menjadi penghuni panti ini, apa orang tua mereka tak sanggup untuk mengurus mereka sampai akhirnya mereka memutuskan untuk menitipkan anak mereka di panti ini. Ini menjadi sebuah pertanyaan yang membuat Zin merasa sangat penasaran, sehingga Zin memutuskan untuk menanyakan hal ini kepada Syur saat itu. " Tok, tok, tok, pak ini Zin, boleh aku masuk?"tanya Zin mengetuk pintu. " Oh ya Zin masuklah,"jawab Syur. " Maaf aku mengganggu waktu istirahat mu pak, aku sebagai anggota baru di panti ini tentu harus tahu tentang apa-apa saja yang ada disini termasuk cerita mengenai anak-anak ini bisa begitu banyak di tampung disini. Bukan apa-apa tapi maksud ku adalah jika aku mengetahui nya mungkin aku akan membantu dengan menghibur mereka, dan tak salah bicara jika aku sudah mengetahui masa lalu anak-anak disini. Jika aku boleh tahu aku ingin mengetahui masa lalu anak-anak di panti ini pak,"ujar Zin seperti itu, dan bertanya tentang apa yang ingin Zin tahu. " Kau baru saja datang kemari Zin, bahkan baru satu malam tapi kau sudah ingin mengetahui masalah anak-anak disini. Kenapa kau begitu besar hati Zin, baru saja kau kemari tapi kau sudah membuat ku merasakan bangga padamu Zin. Baiklah aku akan menceritakan nya padamu Zin. Tidak semua anak memiliki latar belakang masalah yang sama, aku membagikan masalah mereka, dari yang masalah ringan maksud nya masalah ringan adalah dia yang di tampung disini karena orang tuanya yang sengaja menitipkan nya kemari itu yang kami sebut masalah ringan, lalu ada juga yang memiliki masalah yang sedang, yang aku sebut sedang disini adalah anak yang memiliki orang tua yang bercerai tapi bukan itu masalah yang membuat anak tersebut di serahkan ke panti ini, tapi yang lebih serius adalah ayah anak tersebut kecanduan minuman keras, dan judi sehingga dengan memicunya perlakuan keras, dan kasar, bahkan ayah si anak sampai ingin menjadikan anak tersebut pengemis agar bisa menghasilkan uang. Pilihan aman untuk anak itu tentu saja sang ibu menitipkan anak nya ke panti ini untuk keselamatannya. Lalu yang terakhir disini ada anak yang memiliki masalah yang sangat berat Zin, anak ini ditinggalkan oleh keluarganya tapi bukan sengaja di tinggalkan, kejadian yang buruk menimpa orang tua ini. Suatu hari di sebuah pertambangan di sisi kota ini orangtua, dan anak ini sedang menambang di sisi pantai, hari masih sangat pagi dan kebetulan disana sangat sepi sehingga hanya anak tersebut, dan orang tuanya yang menambang disana saat itu. Dengan cepat beberapa orang dengan mobil, berhenti lalu mereka keluar menghampiri ayah, dan ibu anak tersebut lalu dengan paksa mencoba memasukan ibu, dan ayah anak tersebut sehingga ibu dari anak ini bisa mereka masukan ke dalam mobil, sementara ayah nya bisa melakukan perlawanan sehingga bisa kabur keluar dari paksaan mereka, tapi perlawanannya tak berarti banyak meskipun ayah anak tersebut bisa keluar, tapi dengan sangat keras 3 orang dalam mobil tersebut keluar dengan membawa balok kayu, dengan sangat kejam mereka tanpa belas kasihan memukulkan balok kayu tersebut ke kepala ayah anak itu tepat di hadapannya. Sehingga dengan mudah orang tersebut memasukan ayah anak itu ke dalam mobil dengan keadaan yang tak sadar karena pukulan keras di kepalanya tersebut. Anak itu tak bisa apa-apa hanya bisa berlari seperti apa yang ayah anak tersebut katakan sebelum ayah anak itu berhasil di tangkap, dan untungnya sepertinya anak itu memang tak termasuk dalam incaran orang-orang tersebut. Beberapa hari kemudian warga membawa anak tersebut kemari, awalnya mereka tak tahu jika anak tersebut mengalami hal buruk, tapi karena warga selalu melihat anak tersebut ada di pertambangan itu, dari awal mereka datang anak tersebut sudah ada, dan bahkan saat mereka pulang anak tersebut masih ada disana warga pun bingung harus berbuat apa, sehingga warga membawanya kemari. Aku bisa tahu cerita itu karena awalnya anak tersebut bisa diajak bicara meskipun dengan cara bicaranya yang kurang jelas, tapi aku bisa mengerti karena beberapa hari terus mengajaknya bicara. Tapi sekarang anak tersebut seperti masih begitu depresi, trauma dengan apa yang anak itu alami sehingga sekarang di hidup normal, makan pun dia tak susah, tapi yang membuat ku berfikir dia begitu depresi adalah sampai sekarang anak itu selalu berdiam diri duduk di bangku di area taman, dengan boneka syal, dan boneka tedi bear di tangannya dia hanya menatap kosong tajam ke depan, tanpa berbuat apa-apa lagi, tanpa bicara juga, dan kita pun pernah bertanya kepadanya tapi anak itu tak menghiraukan kami dia terus saja menatap kosong ke depan. Tapi sekarang bisa di bilang anak itu mengalami entah aku harus bilang kemajuan, atau keadaannya semakin buruk. Dulu saat pertama dia di bawa kemari beberapa hari, saat yang lain sudah tidur anak itu menangis bahkan sampai berteriak, membuat semua anak dalam ruangan itu bangun karena ketakutan. Tapi sekarang anak itu tak pernah berbuat seperti itu lagi, tapi dia tak pernah sedikit pun bicara, untuk merespon orang yang bertanya kepadanya saja tidak. Seperti itulah beberapa latar belakang masalah anak-anak disini, tapi disini apapun yang menjadi masa lalu mereka kami berusaha untuk menghapus itu dsn mencoba untuk mengajak mereka hidup di masa yang sekarang untuk masa depan mereka, meskipun jujur saja kami belum terlalu bisa mewujudkan itu,"dengan panjang, dan sedetail mungkin Syur menceritakan tentang beberapa anak yang ada di panti ini seperti apa yang ingin di ketahui oleh Zin saat itu. " Terimakasih pak sudah menceritakan apa yang ingin aku ketahui tentang anak-anak disini, jika sudah tahu seperti tentu aku akan mencoba membantu anak-anak disini menjalani hidupnya untuk masa depan yang lebih baik, bukan untuk terus saja terjebak di masa lalu. Dan aku jadi tahu sebuah kenyataan jika aku yang di tinggalkan oleh orang tua ku itu bukan hal yang masalah yang terberat, mendengar cerita mu tentang anak ini tentu saja membuat ku berfikir lebih luas, jika di dunia ini bukan aku yang memiliki masalah terberat tapi anak itu mengalami masalah yang lebih buruk dari ku pak. Baiklah pak sepertinya aku sudah cukup untuk mendengarkan beberapa cerita tentang anak-anak disini, tentu aku akan sangat menjaga bicara ku, dan aku akan mencoba mewujudkan misi panti ini untuk menjadikan anak-anak disini melupakan masa lalu nya dan hidup untuk masa depannya yang lebih baik. Terima kasih pak aku akan kembali ke kamar sekarang,"Zin berkata seperti itu, dan tak lupa berterima kasih karena Syur begitu terbuka terhadap Zin, dan langsung saja izin ke Syur untuk kembali ke kamarnya. " Ya Zin silahkan, tenang saja Zin jika ada pertanyaan apapun kau tak usah sungkan untuk menanyakannya kepadaku, selama aku ada dan sedang memiliki waktu luang untuk berbincang, tentu aku akan menjawab apa yang ingin kau tanyakan Zin. Oh ya Zin nanti sebelum malam kit a harus menyiapkan makan malam untuk anak-anak disini, kemari lah lebih awal Zin,"ujar Syur kepada Zin saat itu. " Ya baik pak terima kasih. Aku akan datang lebih awal nanti," Lalu Zin keluar dan langsung saja menuju kamarnya untuk menghampiri Niaz yang sudah terlebih dulu ke kamar. Saat Zin ke kamar terlihat jika Niaz sedang belajar di meja. " Niaz aku ingin berkata sesuatu, ternyata disini ada anak yang memiliki masalah yang sangat berat. Maaf maksud ku bicara seperti ini adalah seperti yang di katakan Syur jika dia memiliki misi di panti ini, agar semua anak disini bisa melupakan masa lalu nya dan bisa hidup lebih baik untuk masa depannya. Dan aku bertekad untuk mengembalikan mental anak ini agar bisa seperti kita biasanya Niaz, karena Syur bilang orang tua anak itu mengalami penculikan, dan dengan sasis penculik itu menghantam kepala ayah anak itu dengan sangat keras di hadapannya, sehingga dia mengalami guncangan mental yang menyebabkan trauma yang sangat, hingga akhirnya sekarang-sekarang anak itu menjadi sangat pendiam yang dia lakukan hanya berdiam diri duduk di bangku yang ada di area taman tanpa melakukan apapun, hanya diam, dan menatap kosong ke depan, setiap hari dia hanya seperti itu dan di," " Aku tahu anak itu kak, tadi saat aku menghampiri anak-anak untuk makan siang, aku lihat anak itu hanya diam di bangku menatap kosong tanpa melakukan apa-apa lagi kak. Dengan Syal, dan boneka di tangannya anak itu hanya seperti itu saja tanpa melakukan apapun. Sepertinya kita membicarakan orang yang sama kak, aku sudah lebih dulu menanyakan itu kepada Syur tadi saat kau mencuci di dapur, lalu dengan sama persis Syur bercerita seperti itu kak. Dan kau tahu saat kita pergi ke toilet malam itu, kau bertanya kepada ku ada apa, sebenarnya aku melihat anak tersebut tengah menangis dengan memeluk kedua kakinya kak, dia bersikap seolah tak ada apa-apa tapi dia sebenarnya tersiksa, dengan kejadian yang tengah menimpanya, setelah tahu kejadian itu hati ku merasa iba dengannya sehingga aku berfikir aku ingin dia menjadi teman ku, akan aku buat dia melupakan apa yang dia alami, sehingga dia tak terus seperti ini dan bisa hidup seperti kita semua disini kak,"memotong pembicaraan Zin yang akan membicarakan anak itu, Niaz mendahului Zin dan berbicara tentang apa yang Niaz dengar dari Syur, lalu sama dengan Zin, Niaz juga ingin membuat anak itu hidup untuk masa depannya bukan untuk terus meratapi masa lalunya. " Oh ternyata kau sudah tahu, tapi kenapa kau bisa tahu tentang salah satu anak itu? apa Syur menceritakannya? karena jujur saja aku tahu hal ini karena aku yang bertanya kepada Syur tentang latar belakang anak-anak di panti ini. Apa kau juga menanyakan hal yang sama dengan ku Niaz?"tanya Zin seperti itu bingung dengan kenapa Niaz bisa tahu tentang anak tersebut. " Tidak kak, bukan seperti itu. Kenapa aku bisa tahu tentang anak itu, karena aku penasaran pada saat aki melihatnya malam itu, lalu rasa penasaran ku kembali muncul karena saat tadi aku menghampiri semua anak memberi tahu mereka untuk makan siang, aku melihat dia di bangku tersebut lalu aku mendekatinya dan mencoba berkenalan dengannya, tapi dengan dingin, tanpa melihat ku dan menjawab perkenalan ku, dia terus saja diam, dan terus menatap kosong ke depan. Saat aku beritahu dia untuk makan, dia pun tanpa menjawab atau melihat wajahku langsung saja beranjak dari tempatnya dan pergi melewati ku. Maaf kak bukan aku merasa tak dihargai atau yang lainnya, tapi aku malah penasaran sehingga aku menanyakan tentang anak itu kepada Syur, itulah kenapa aku bisa tahu tentang anak itu kak. Dan yang aku tahu hanya kisah tentang anak itu, tidak dengan yang lain kak,"Niaz menceritakan apa yang Niaz lakukan sehingga Niaz bisa tahu tentang anak itu, dan mengatakan jika Niaz juga memiliki tujuan yang sama untuk membuat anak tersebut melupakan masa lalu nya sehingga bisa hidup normal kembali seperti semua anak panti disini. " Baiklah Niaz jika seperti itu, tak apa kau hanya tahu tentang hal itu karena kau tidak wajib tahu tentang semua anak disini, tapi sekarang sepertinya kita sudah memiliki tujuan yang sama untuk mengibur anak tersebut, intinya kita akan buat anak tersebut sehat secara mental sehingga ataupun fisik, dan dengan begitu dia bisa melupakan masa lalunya yang kelam dan bisa hidup lebih baik untuk masa depannya. Nah Niaz sepertinya itu menjadi tugas pertama kita disini, kau mengerti dan siap kan tentang apa yang harus kita lakukan Niaz?"ujar Zin seperti itu kepada Niaz. " Ya kak, aku pikir kau tak akan ingin berfikir seperti itu kak, jadi aku berfikir akan melakukannya sendirian saja. Tapi ternyata kau juga berfikir sepeti itu, terimakasih kak aku akan sangat semangat melakukan hal itu kak, aku ingin dia menjadi sahabatku, aku belum memiliki teman disini, dan orang yang pertama ingin ku jadikan sahabat adalah dia kak,"dengan semangat Niaz berkata seperti itu kepada Zin sambil memeluk nya. " Ada anak yang sedang membutuhkan bantuan kita Niaz, tentu saja kita harus membantunya apa lagi kita sekarang adalah bagian dari panti ini, tentu saja kita harus ikut andil dalam masalah anak-anak disini Niaz,"ujar Zin memberikan semangat kepada Niaz agar Niaz yakin dengan yang di lakukan nya akan bisa membantu anak tersebut. " Ya kak tentu, tentu saja aku akan sangat, sangat ingin membantunya kak,"ujar Niaz saat itu langsung saja menjawab Zin. " Baiklah ini sudah menjelang malam Niaz tadi Syur meminta kita agar datang ke dapur lebih awal, ayo kita ke dapur bantu Syur,"ujar Zin mengajak Niaz. " Ya ayo kak,"jawab Niaz sambil ikuti Zin keluar kamar untuk pergi ke dapur menghampiri Syur. Beberapa saat kemudian Zin sampai di dapur. " Pak kita sudah disini. Apa yang bisa kita bantu pak?"tanya Zin. " Wow kalian awal sekali, tapi bagus lah ini ada bahan makanan kalian tolong bersihkan, dan potong masukan ke dalam wadah itu saja, nanti selanjutnya biar aku dan perawat lain yang menyelesaikannya,"ujar Syur menyuruh kami seperti itu. " Oh ya baiklah,"jawab Zin. Langsung saja Zin, dan Niaz membereskan bahan makanan yang akan di masak perawat untuk anak-anak. Saat Zin dan Niaz membereskan makanan itu Syur berkata. " Niaz bisa kau bantu aku untuk kembali memberitahu anak-anak jika ini sudah waktunya makan,"ujar Syur meminta tolong kepada Niaz. " Oh ya pak, baik aku lakukan,"jawab Niaz . Niaz pun langsung saja keluar menghampiri anak-anak yang sedang bermain di dalam, ataupun di luar ruangan. Niaz berkata untuk berkumpul di dalam ruang makan karena ini sudah waktunya makan, saat itu tak ada satu orang pun di dalam ruangan yang terlewat Niaz beritahu untuk makan di ruang makan, tapi saat itu seperti biasa jika salah satu anak yang biasa berada di bangku area taman kembali ada disana, Niaz pun sudah menduga nya dan langsung saja kembali menghampiri anak tersebut. Seperti biasa anak tersebut berdiam diri dengan boneka di tangannya hanya menatap kosong ke arah depan tanpa melakukan apa-apa lagi. " Hey ini sudah akan malam, kau tak kedinginan disini, tak mau kah kau masuk ke dalam dan mendapatkan kehangatan di dalam sana?"ujar Niaz seperti itu berharap mendapatkan respon dari anak tersebut. Tapi seperti biasa anak tersebut hanya diam, terus saja menatap ke depan tanpa melakukan apapun, apa lagi merespon perkataan Niaz, Niaz pun tak peduli dengan itu Niaz kembali berkata sesuatu kepadanya. " Baiklah ini sudah akan malam, dan sebentar lagi waktunya makan, ayo masuk lah,"ujar Niaz kembali bicara kepada anak tersebut meskipun tak mendapat respon apapun. Lalu kembali dengan dingin, tanpa melihat Niaz anak itu turun dari bangku, dan langsung saja masuk ke ruang makan. " Aku tak akan menyerah, lihat saja sampai kapanpun aku tak akan menyerah, sampai aku mendapatkan hatimu sehingga kau menjadi sahabat ku,"ujar Niaz dalam hatinya. Niaz langsung saja masuk ke dalam dapur. " Pak semua anak sudah masuk ke dalam ruang makan, ada yang harus aku bantu lagi?"ujar Niaz seperti itu. " Oh ya bagus lah Niaz. Sepertinya semuanya sudah selesai tak apa-apa Niaz kau ikut sama mereka untuk duduk di meja makan, menunggu makanan. Disini sudah ada Zin, sebentar lagi juga kita sudah selesai Niaz,"ujar Syur kepada Niaz saat itu. " Ya baiklah pak, jika ada pekerjaan yang harus aku lakukan lagi kau bisa panggil aku pak,"ujar Niaz seperti itu. " Ya tentu Niaz terimakasih,"ujar Syur. Lalu Niaz pun langsung saja keluar dapur menuju ke ruang makan, Niaz saat itu berkeliling ruang tersebut melihat ke beberapa meja, yang ada disana. Niaz tentu saja mencari seseorang sehingga berputar mengelilingi satu per satu meja makan tersebut, Niaz seperti itu tentu saja tak lain, dan tak bukan mencari anak tersebut. Niaz terus saja mencari, melihat satu per satu orang di meja tersebut sampai Niaz akhirnya menemukan anak tersebut. Tanpa berfikir Niaz langsung saja menghampiri dimana anak itu duduk, dan kebetulan si samping anak tersebut ada kursi kosong sehingga Niaz bisa langsung saja duduk di bangku tersebut. Lalu seperti biasa meskipun ada orang yang duduk mendekatinya anak itu hanya terus saja menatap kosong ke depan, tanpa melihat ke arah lain. Niaz pun tak bicara apa-apa, Niaz hanya melihat, memperhatikan anak tersebut. Sampai waktunya makan pun tiba, terlihat jika Zin dam perawat sedang membagikan makanan ke meja satu per satu. Niaz langsung saja akan menghampiri Zin saat itu, tapi dari kejauhan Zin melambaikan tangannya mengisyaratkan untuk tidak menghampirinya dan tetap saja duduk di bangku dekat anak tersebut, maka Niaz pun kembali saja duduk di bangku sebelah anak tersebut, sehingga sampai lah Zin di bangku Niaz dan anak tersebut, membagikan makanan untuknya. " Aku mengerti maksud mu Niaz, jadi diam saja disini, kau tak usah membantu ku dalam pekerjaan ini Niaz,"ujar Zin berbisik kepada Niaz saat memberikan makanan kepada Niaz saat itu. Niaz pun hanya tersenyum dan berdiam diri seolah berterimakasih karena Zin mengetahui, dan mengerti tujuan Niaz saat itu. Sampai semua anak pun langsung saja menyantap makanan yang sudah di sediakan di tempat tersebut oleh Zin, dan semua perawat di panti. Saat semua anak makan Niaz melihat jika anak tersebut juga biasa saja seperti tak ada apa-apa yang dia pikirkan, masih dengan tatapannya yang kosong, anak ini memakan makanan yang ada. " Syukurlah, jika seperti ini anak ini tak mengalami hal yang lebih buruk dia hanya mengalami gangguan mentalnya saja, tapi anak ini tak mengalami hal buruk yang membuatnya berfikir sehingga membuatnya tak makan, atau tak menghiraukan kebutuhannya,"dalam hati Niaz berkata seperti itu. Singkat cerita semua anak termasuk Niaz sudah selesai makan malam, lalu setelah itu anak tersebut langsung saja pergi meninggalkan tempatnya duduk. Niaz lihat seperti biasa anak ini menuju tempat yang tak di datangi anak lain, anak ini menghampiri sebuah tempat duduk yang ada di pojok ruangan ini, anak ini ingin kembali melakukan hal yang bisa dia lakukan duduk diam dengan tatapan kosong di wajahnya. Melihat anak tersebut seperti itu, Niaz langsung saja mengikuti anak tersebut, dan kembali duduk di sebelahnya, meskipun seperti itu anak itu tak menghiraukan Niaz, dia hanya tetap melakukan kebiasaannya duduk diam tanpa berbuat apa-apa, menatap kosong ke depannya. " Syukurlah sepertinya meskipun aku duduk di sampingnya, ini tak membuatnya terganggu,"ujar Niaz dalam hati. Lalu saat itu tiba-tiba Syur memanggil Niaz untuk menghamipiri nya. " Ini sudah waktunya mereka masuk ke kamar mereka masing-masing, ayo kita sambil berkeliling seperti apa yang aku janjikan padamu dan Zin,"ujar Syur seperti itu kepada Niaz. " Iya baik pak,"jawab Niaz. Lalu Syur mengajak Zin, dan Niaz mengajak masuk para anak panti sambil Syur memberitahukan semua kamar, dan ruang yang ada di panti tersebut kepada Niaz, dan Zin saat itu. Beberapa saat berlalu Syur mengajak masuk anak-anak di panti sambil mengenalkan Zin, dan Niaz kepada anak-anak di panti, dan tentu nya Zin, dan Niaz tahu semua ruang, dan kamar di panti tersebut. " Baiklah ini kamar yang terakhir, disini ada 13 orang anak yang menjadi penghuni di kamar ini, dan tadi kau lihat sendiri kan jika di kamar ini lah anak tersebut tidur, jadi jika ada apa-apa kalian sekarang bisa tahu kan ruangan anak-anak tersebut,"ujar Syur berkata seperti itu kepada Zin, dan Niaz. Setelah semuanya beres Zin, dan Niaz sudah melihat semua ruangan, dan kamar anak-anak panti disini Syur langsung saja bicara. " Yah ini semua sudah aku kenalkan kepada kalian kan, mulai ruang, dan anak-anak tersebut. Aku tahu kalian tak akan langsung ingat kamar, dan siapa saja penghuni di kamar tersebut tapi tak apa-apa nanti kalian juga akan bisa ingat. Baiklah itu semua sudah cukup lebih baik kalian sekarang beristirahat, karena besok kalian harus bangun pagi kan. Terimakasih Zin, Niaz,"ujar Syur berkata seperti itu kepada Zin, dan Niaz. " Ya baiklah pak. Terima kasih juga karena sudah mengajak kami berkeliling di panti, sehingga kami bisa tahu ruangan-ruangan bersama anak-anak penghuni ruangan disini. Ya memang aku tak akan langsung ingat dengan semua anak, dan ruangan mereka tapi aku kan mencoba mengingatnya nanti agar saat mengajak mereka masuk aku tak kebingungan. Baik pak kami ke kamar untuk beristirahat,"ujar Zin menjawab perkataan Syur saat itu. Lalu mereka langsung saja pergi ke kamar mereka untuk beristirahat.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD