3. Bertemu Kembali

625 Words
Sebenarnya, ketika Tyo hendak memegang tangannya dengan ragu-ragu, Key memperhatikan gerakan ragu itu lalu tersenyum tipis. Pandangan mereka sama-sama naik, kemudian bertemu. "Ehm!" Tyo menarik pan-dangan namu tidak dengan Key. Ia melambatkan jalannya untuk mem-perhatikan bagian belakang jins Tyo. Dan benar saja, terdapat nama belakang dirinya 'Amora' jins, produk perusahaannya. Key tersenyum. Ia pun semakin menilai bahwa pria ini sangat memperhatikan penampilan. Amora Jeans adalah produk jins terbaik, sudah pasti harga menyesuai-kan kualitas. Jins itu melekat sempurna di tubuh Tyo. Inilah tujuan kami mempertahankan kualitas, batinnya. Key tahu ini adalah tipe dengan harga termurah, tapi terlihat mahal di tubuh Tyo. "Mau menghentikan taksi?" Tanya Tyo dengan sikap santun. "Ehm, iya, di sana," jawab Key, dan pandangan mereka bertemu. "Kalau begitu aku bantu kamu menyeberang. Ini jalan raya, jam-jam pulang kerja seperti ini jalanan sangat ramai." "Sepertinya--jins itu nyaman sekali?" tanya Key dengan hati-hati. "Yeah, sangat. Lebih baik aku punya dua atau tiga jins dengan produk terbaik, dari pada memiliki sepuluh produk abal-abal." Tyo menuruni trotoar agar bisa membantu Key turun. Tanpa ragu Key menjulurkan tangan, mereka seperti sudah saling kenal lama. "Kalau begitu kita sama. Aku pun mementingkan kualitas dan kenyamanan. Jadi... kamu punya berapan?" penasaran. "Hanya... beberapa, nggak lebih dari sepuluh, dengan tipe dan warna berbeda. Merek ini hanya ada 4 tipe dan warna. Kau pasti tau ini cukup mahal dan... aku bisa kelaparan kalau aku punya lebih dari 10." Saat ini mereka akan menyeberang, tanpa ragu Tyo menggandeng. Yang ia pikirkan adalah Key menyeberang dengan selamat di tangannya. Key mengeratkan jemarinya itu membuat Tyo memandangnya dan mereka saling melempar senyum. Tyo melambaikan tangan saat menyeberang agar semua kendaraan yang sedang melintas bisa membiarkan mereka lewat. Mereka seperti sedang melakukan sebuah adegan film romantis. Mereka sudah menepi kini, Tyo enggan melepas genggaman jemarinya dan Key pun tak melepaskan jemari hangat itu. Taksi pun melintas, Tyo menghentikannya lalu membukakan pintu untuk Key, ia bersikap seolah seperti seorang pengawal putri raja. Key tersenyum sambil melambai, Tyo membalas lalu menutup pintu kembali, melambaikan tangannya lagi hingga gadis itu tak nampak lagi bersama taksi yang membawanya. Mobil melaju perlahan, Key memutar kepala melihat Tyo terus berjalan mengikuti. "Kenapa nggak bilang kalau satu arah," gumamnya. Melempar pandangan ke jendela kiri. Terlihat bangunan-bangunan bergerak cepat, orang berlalu lalang di depan pertokoan. Mobil semakin melambat dan akhirnya berhenti di lampu merah. Tiba-tiba mengangkat kepala dari sandaran, memperhatikan siapa yang sedang berlari. "Itu..., oh tidak, aku belum berkenalan dengannya!" "Kita bisa menghentikannya," kata sopir taksi tersebut sambil melirik Key dari kaca spion. "Tidak Pak, biarkan saja," jawab Key santai saja. "Bodoh, kenapa berlari dengan jins dan sepatu kulit seperti itu!" Key membuka kaca jendela, tersenyum memperhatikan Tyo semakin mendekat, "hei!" teriaknya, melambaikan tangan. Tyo membalas namun tetap berlari. Bola mata Key mengikuti kemudian menggeleng sambil tersenyum. "Hhh..., aku nggak percaya dia bisa berlari secepat itu dengan jins dan sepatu kulit. Bodoh, padahal aku mau nawarin tumpangan." Key mendumal sendiri di tempatnya. *** Di kontrakannya yang sempit, entah mengapa sejak tadi Tyo terus membayangkan wajah bidadari yang ia temui. Senyumnya tak bisa terhapus, sesekali ia tertawa sendiri. Sebelumnya, hatinya tak pernah menyampaikan perasaan yang seperti ini. Yang mampu membuatnya tersenyum, menggeleng, bahkan tertawa sendiri. "Apa ini ... yang namanya cinta pada pandangan pertama?" gumamnya, bertanya pada hatinya sendiri. Sudah sejak lama ia mendambakan perasaan yang seperti ini. Perasaan yang asing baginya. Entah apa namanya selain cinta sejak pertama melihatnya? Tyo tak mengira pertemuannya dengan seorang gadis yang baru saja dalam hitungan jarum jam sudah membuatnya sangat penasaran. __
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD