Mobil berhenti perlahan di parkiran pusat perbelanjaan yang cukup besar. Begitu mesin dimatikan, Nadia segera membuka pintu dan turun, diikuti oleh Rani yang sigap membawakan tas belanja lipat. “Pak Bambang, mau ikut masuk atau tunggu di sini?” tanya Nadia sembari menoleh ke arah Bambang. Bambang menunduk sopan. “Saya tunggu di sini saja, Nyonya.” “Baik kalau begitu. Saya dan Bi Rani masuk dulu ya,” ucap Nadia sambil tersenyum tipis. Tangannya refleks menggandeng tangan Rani, seolah sudah terbiasa, lalu keduanya melangkah masuk ke dalam pusat perbelanjaan. Begitu pintu otomatis terbuka, hawa sejuk dari pendingin ruangan langsung menyambut mereka. Suara hiruk pikuk orang berbelanja, roda troli berdecit, hingga musik lembut yang diputar dari pengeras suara terdengar memenuhi ruangan. Ra

