Melunakkan Hati Asri

1719 Words

Malam kian larut. Waktu sudah menunjukkan pukul sebelas, namun Asri masih belum menyapa sang suami. Asri asyik di depan I Pad miliknya seraya menyandarkan punggungnya ke dinding ranjang. Ia tengah membuat desain sebuah baju pengantin lagi. “Sayang, sampai kapan kita akan bersikap seperti ini.” Asri tidak memedulikan perkataan sang suami. Ia masih terus asyik bekerja karena matanya pun enggan untuk terpejam. Deni mendekat, ia berusaha mendekap sang istri. Namun Asri segera menyingkirkan tangan Deni dari tubuhnya. “Sayang, tidak baik kita ribut-ribut seperti ini. Kalau kamu memang merasa aku bersalah, aku minta maaf ... Aku mohon, Asri. Aku tidak sanggup diperlakukan seperti ini.” “Jadi maksud kamu apa? Kamu sama sekali nggak merasa bersalah?” Deni menghela napas, “Oke ... Oke ... Aku

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD