Rosa memegang perutnya sambil menahan lapar.
"Aduh,laper lagi.Mana asam lambung aku naik lagi."Rosa yang sedang belajar di meja belajarnya merasakan efek asam lambungnya naik.
Namun ingin keluar juga ia malu dan tidak enak dengan Gara.
"TOK…TOK..TOK."Pintu kamar Rosa di ketuk dengan kasar.
Rosa terperanjak dan berbalik menatap pintu kamarnya,Rosa bergegas membuka pintu.
"KREKKK."Pintu terbuka dan wajah Gara sudah menyapa seperti keset selamat datang.
"Ada apa bang?"Tanya Rosa takut.
"Ikut aku!Aku mau beli pizza sama beli baju!Kamu bawain belanjaan aku nanti!"Perintah Gara tegas.
"I..iya bang."Sahut Rosa gugup.
Rosa akhirnya masuk ke mobil Gara dan ikut Gara pergi.
Gita menyingkap tirai jendela saat mendengar mobil Gara di hidupkan.Gita juga melihat Rosa masuk kedalam mobil itu."Aneh,abang bilang gak mau Rosa masuk ke mobilnya?Tapi sekarang malah bawa Rosa pergi."
Gita masih tidak begitu mengerti kenapa Gara membawa Rosa.
Rosa juga yang ada didalam mobil itu merasa gugup dan berdebar kacau.'Gara mau bawa aku kemana?Apa dia mau jahatin aku?Aku jadi takut banget.'Rosa kelihatan gelisah hingga tangannya dingin.
Gara masih diam saja lalu berhenti di sebuah restoran Pizza.
Di sana Gara memesan beberapa menu,sambil menunggu pesanan datang Gara hanya sibuk bermain ponsel dan mendiamkan Rosa.
Rosa juga hanya bisa pasrah dan tidak berani bicara duluan.
Pesanan datang tidak berapa lama kemudian.
Gara menyantap makanan namun ia tidak menawari Rosa.Ia membuat Rosa hanya melihatnya makan.
Rosa yang sedang lapar hanya bisa menahan lapar dan menelan ludah.Rosa lalu memandang ke arah lain.
Seorang pemuda nampak memandang Rosa dan senyum senyum seperti tertarik.
Gara melihat ke arah pria itu.'Kurang ajar!Berani banget godain cewek yang lagi makan sama cowok!Gak ada matanya apa lihat aku disini!'Gara kesal bukan main.
"Kenyang kamu lihat tuh cowok!"Sindir Gara pada Rosa.
Rosa lalu menghadap Gara."Maaf bang."Rosa hanya mengalah agar tidak ribut disini.
"Makan!Ngapain kamu diamin aja!"
"Aku boleh makan bang?"Tanya Rosa heran dan bingung jika ia juga boleh makan rupanya.
"Emangnya aku larang kamu!Kalau aku bilang makan ya makan aja!"Gara menekan omongannya.
Rosa nampak bahagia dan segera meraih potongan pizza itu.Rosa memakannya dengan lahap dan nikmat karena memang sedang lapar.
Gara tersenyum tipis saat Rosa tidak memerhatikan,ia ikut senang pada Rosa yang lahap makan.
Saat itu,tiba tiba pria yang melirik Rosa tadi datang mendatangi Rosa.
"Hai cantik,boleh kenalan nggak?"Sapa pria berwajah oriental dengan kaos hitam dan celana jeans senada itu.
Rosa masih kaku dan bingung.
"Woi!!Buta ya!!Gak lihat dia lagi sama siapa!"Gara menyela dan menatap gusar.
"Sorry bro,setahu aku ni cewek satu sekolah sama adek aku dan dia belum punya pacar deh."Sahut pria itu selembe seolah meremehkan Gara.
"Aku pacarnya!"Tekan Gara yang sekarang bahkan sampai berdiri.
Rosa hampir tidak bisa menelan makanannya.Ia tercengang pada perkataan Gara.
"SLAP"Gara lalu menarik tangan Rosa dan membawa Rosa pergi.
Gara membawa Rosa masuk ke mobilnya dan membiarkan pria tadi masih berdiri melongo dan bengong.
Rosa masih diam dan tidak berani bicara.
Gara lalu memandang kepada Rosa."Kamu buat aku hampir gila tiap harinya tahu nggak!"
Nada bicara Gara membuat Rosa makin takut dan tersudut.
Gara lalu memegang wajah Rosa dengan kedua tangannya dan "GRAPP" Gara lagi lagi mencium Rosa.
Gara mencium bibir Rosa dan mulai melumat perlahan bibir Rosa.Dari bibir atas yang di emutnya lembut lalu bergantian ke bibir bawah Rosa.
"Emmmhhh."Terdengar suara Rosa yang mencari nafas karena merasa sesak.
'Kenapa lagi sama Gara?Sebenarnya apa yang dia mau dari aku?'Rosa masih bingung dengan sikap Gara.
Rosa mencoba mendorong tangan Gara yang mengekang wajahnya.Rosa membuka matanya dan melihat Gara yang menciumnya dengan mata tertutup.
Tidak ada kebencian atau kemarahan saat Gara melakukannya saat ini.Rosa lalu merasakan debaran aneh.'Kenapa Gara nyium aku selembut ini?Aku gak merasa kebencian ada didiri dia ke aku saat ini.'
Setelah beberapa menit,Gara lalu melepas bibirnya pada bibir Rosa walau sebenarnya bibirnya masih enggan untuk berpisah dengan lembut dan kenyalnya bibir Rosa itu.
Terlihat bibir Gara masih basah dan lembab juga matanya sayu menatap Rosa.
Bola mata Rosa juga diam ditempat dan menatap mata sendu berembun milik Gara.
'Aku harus bilang apa?Bilang kalau aku suka ke dia?Bilang kalau dia terus buat aku kepikiran?Tapi aku ini Gara!Gara yang benci sama dia dan kenapa tiba tiba suka ke dia?Hati aku panas banget pas dia diganggu cowok lain kayak tadi.Nggak,aku nggak bisa ungkapin sekarang.Ini masih belum pasti.'Gara lalu memilih diam tanpa memberi Rosa jawaban.
Gara lalu menghidupkan mobilnya dan diam tanpa kata membawa Rosa jalan lagi.
'Aku benar benar gak ngerti apa yang terjadi dengan Gara.Apa aku harus terus tahan dilecehin dia kayak gini?'Rosa malah menjadi takut walau tadi sempat terbuai.Rosa mengira ia di anggap w************n yang gampang di pakai oleh Gara.
Gara membawa Rosa ke sebuah toko baju,tapi bukan toko baju pria melainkan toko baju wanita.
Gara mengambil banyak baju dan Rosa masih diam.Rosa mengira,Gara membelikan itu semua untuk Gita.Namun Rosa salah.
"Semua ini buat kamu!Pastiin kamu pakai pas kamu jalan keluar sama aku!Jangan pakai baju lusuh dan jelek lagi yang buat aku malu aja kayak bawa babu!"Gara menyodorkan semua belanjaan itu untuk Rosa.
Rosa menatap Gara."Apa abang lakuin ini biar abang bisa lecehin aku lagi?Apa abang kasi aku semua ini biar jadi imbalan aku yang rela di perlakuin semaunya.Maaf bang,aku bukan wanita yang bisa dibeli dengan cara mudah.Gak ada juga niatan aku mau direndahin kayak sekarang.Aku lebih suka abang benci dan siksa aku kayak dulu di banding abang hina dan lecehin aku kayak sekarang."
Rosa menolak semua itu lalu pergi berlari dengan mata berlinang air mata dan suara yang bergetar menahan tangis saat bicara.
"BRUUUKKK."Gara menjatuhkan barang belanjaan itu ke lantai karena kesal dengan Rosa.
"Dasar cewek!Di baikin salah,di jahatin salah!!Maunya apa sih!!Aku nembak dia gitu!Sujud dikaki dia gitu!Dibeliin baju marah!Aku beliin kain kafan baru tahu!!"Gara kesal dan mengomel di toko baju itu.
***
Rosa berjalan keluar tanpa membawa uang sepeserpun atau bahkan ponselpun ia tidak membawanya.
Rosa menangis di tepian jalan sambil terus berjalan.Saat itu,si penolong Rosa datang,Roger yang kebetulan dari toko buku melintas dan melihat Rosa yang berjalan dengan gontai.
Langsung saja Roger menghampiri Rosa dan menghentikan motornya.
"Rosa."Panggil Roger dari atas motor itu.
Rosa menatap Roger dan tidak lama air matanya jatuh kembali.Walau Roger masih bingung namun ia tahu ada sesuatu.Roger segera membawa Rosa pergi dari tempat Rosa berdiri.
***
Sampailah Rosa di apartemen Roger.Roger pertama kalinya membawa seorang gadis kekediamannya.Roger tinggal sendiri karena orang tuanya masih menetap di Singapore.
Roger memberi Rosa segelas air putih.
"Minum dulu Rosa."Seru Roger ramah.
"Makasih bang."Rosa menyesap air putih itu dengan tergesa walau ia sedang tidak haus dan lebih ke arah tegang.
"Sekarang kamu harus cerita biar kamu bisa tenang dan gak gelisah lagi."Roger agak menuntut dengan permintaan yang satu ini.
Rosa menaruh gelasn di tangannya ke atas meja.
"Tek."Gelas itu sudah berdiri tegak di atas meja dengan sisa air didalamnya.
Karena sudah terlalu berat untuk di pendam sendiri,akhirnya Rosa bercerita tentang rentetan kejadian apa saja yang Gara lalukan padanya dan berhasil membuat d**a Roger panas sembari mengepal tangan menahan kesal tidak berujung.