bc

Darlan

book_age0+
913
FOLLOW
5.4K
READ
drama
sweet
like
intro-logo
Blurb

"Apa kau serius ingin menikah denganku ?" tanya pria itu.

"Jika kau memang serius denganku. Bukan kamu yang akan menikahiku tapi aku yang akan menikahimu" ucap pria itu dengan menatap Lea dari sudut matanya.

*-*-*

"Ikatkan dasiku!"

Ketika Lea mengikatnya dengan perlahan supaya tepat. Karena Lea bukan orang yang ahli dalam mengikat dasi seperti ini.

"Kau terlalu lama! Aku akan memanggilkan seorang guru mengajarimu mengikat dasi"

Lea kaget dengan ucapan pria dihadapannya. Panggil Guru ? Hanya untuk mengikat dasi ? Apa dia sudah gila ?

"Aku ingin besok kau sudah bisa mengikat dasiku" ucapnya dengan beranjak pergi.

*-*-*

Aku tak pernah bermimpi mendapatkan orang sesempurna dia. Hanya saja hingga saat ini aku hanya mengerti dialah yang sempurna. Dalam membahagiakan dan mendampingku. Bisakah semuanya tetap tak berubah ? Hingga kami berpisah karenamu ?

chap-preview
Free preview
Chapter 1
"Chaiden Arthur Darlan" ucap Lea dengan menatap berkas yang ada di tangannya.  Lea memutar matanya ketika menatap beberapa tumpukan berkas di depannya. Sedangkan Papanya tersenyum senang ketika Lea menyebutkan nama itu. Pria itu berdiri dan tiba-tiba memeluknya dengan erat. "Pilihan yang tepat, sayang" Belum sempat Lea sadar dengan semuanya. Papanya sudah berjalan pergi dan meninggalkannya bersama Kakak tercintanya. Lea menoleh dan menatap kakaknya itu. "Kau sudah menentukan pilihan bukan ?" ucap Kak Trias yang membuat Lea mengernyitkan keningnya. "What ? Siapa yang menentukannya ? Aku hanya tertarik dengan namanya" ucap Lea yang membuat kakaknya yang begitu dingin memutar matanya. Kak Trias berjalan mendekatinya dan memutar laptop yang tadi ada di depannya untuk menghadapnya. Kak Trias mengetikkan sesuatu ke dalam laptopnya itu. "Chaiden Arthur Darlan" ucap Kak Trias dengan menunjukkan sebuah foto pria tampan. "Setelah beberapa berkas yang kau baca hanya nama dia yang kau sebut dengan jelas. Papa menganggapmu memilih dia untuk menjadi calon suamimu" Lea menggelengkan kepalanya dan menatap laptop yang masih menampilkan foto pria tampan. Keluarganya memang menyuruhnya untuk menilai pria-pria yang ada di dalam berkas. Pagi-pagi sekali Mama dan Papa membangunkannya dan menyuruhnya untuk melihat berkas-berkas yang mereka bawakan. Lea memang setuju untuk dijodohkan oleh kedua orang tuanya. Namun pilihannya bukan Chaiden ini. Lea tadi menyebut nama itu hanya karena tertarik dengan namanya. Namun kenapa tanggapan Papanya sangat diluar nalar. "Oh No!" Ucap Lea dengan menaruh kepalanya dia atas meja kerja Papanya. *-*-* "Kau harus berdandan yang cantik malam ini, sayang. Keluarga Darlan akan datang kesini" ucap Mamanya yang baru saja masuk ke dalam kamar Lea. "Oh, Mam. Kau tau bukan jika aku kemarin salah sebut, aku tidak memilihnya" rengek Lea yang membuat Mamanya menghela nafas. "Papa dan Mama sudah menemuinya dan tidak mungkin semuanya diubah, sayang" ucap Mama lagi yang membuat Lea mengigit bibirnya sedikit keras. Kemarin setelah Kak Trias keluar Lea membuka sebuah artikel yang menceritakan sosok Chaiden Arthur Darlan, sosok pengacara dan pewaris Arthur Company yang terkenal dengan segala sikap dinginnya Bahkan dikabarkan pria itu belum pernah menjalin hubungan dengan wanita yang setara dengannya. Dengan kata lain pria itu jauh dari segala skandal yang biasanya dimiliki setiap keluarga terkaya di negara ini. Namanya memang bersih tapi sikap dinginnya membuat Lea sedikit berpikir dua kali berhubungan dengan pria itu. Lea sangat menyesal telah menyebut nama pria itu. Kemarin juga Lea membaca berkas yang belum dibacanya. Tenyata ada pria yang bernama Dias Nadendra Geraldine, pewaris kedua dari keluarga Geraldine yang terkenal ramah dan sikap hangatnya. Ketika Lea mencari foto pria itu ternyata foto yang muncul adalah foto senior kampusnya dulu Kak Naden, nama itu begitu tenar dulu. Bahkan Lea tak pernah tau nama panjang pria itu yang ternyata pewaris Geraldine. "Sudah jangan memikirkan Geraldine lagi" ucap Kak Tias yang membuat Lea cemberut. "Kau tau tidak jika Chaiden itu terkenal dinginnya. Katanya dia dulu itu teman sekampusnya Kak Devan loh, tapi nggak pernah dekat" ucap Kak Tias yang membuat Lea memejamkan matanya. Pintu dibuka dan memunculkan sosok Mamanya. Jika orang yang paling disayangnya itu muncul. Tandanya Lea harus keluar sekarang. Dengan jantung yang seakan ingin berdetak dengan cepat Lea mengikuti langkah Mamanya dan juga Kak Tias. Aroma parfum yang begitu asing masuk ke dalam indra penciumannya. Seorang pria dengan wajah dinginnya duduk dengan tegap di tempatnya. Diapit oleh kedua orang tuanya yang terlihat begitu ramah berbeda dengan anaknya. Tatapan mata itu teralih kepada Lea. Hal itu seakan membuat detak jantung Lea yang tadi berdetak langsung berhenti sekejap. Mata hitam legam itu seakan menembus tepat dijantungnya. Mata yang begitu tajam yang belum mengalihkan padannya dari Lea. "Wah... Ini ya yang namanya Lea. Cantik sekali" ucap perempuan paruh baya yang diyakini Lea adalah ibu dari Chaiden. "Terima kasih, tante" ucap Lea yang membuat perempuan itu menggeleng. "Mama. Kamu adalah calon menantu kami" ucap perempuan itu yang membuat Lea mengangguk pelan. Obrolan dua keluarga berjalan entah kearah mana. Semua percakapan mereka tidak ada yang masuk ke dalam pikiran Lea. Bagaimana Lea bisa menyimak mereka semua. Jika sebuah tatapan tajam sejak tadi seakan tidak bisa teralihkan sama sekali. Sedangkan Lea sendiri tidak mampu jika menatap pandangan mata pria yang bernama Chaiden itu. Sejak tadi Lea hanya menundukkan kepalanya. "Permisi..." sebuah suara menghentikan percakapan. "Saya mau minta ijin ngobrol dengan Lea diluar" ucap Chaiden yang masih belum mengalihkan tatapannya. "Ya, tentu saja. Silahkan" Mau tidak mau Lea beranjak dan mengikuti langkah kaki pria itu. Mereka melangkah menuju ke taman belakang rumah. Seakan dia adalah pemilik rumah yang tau setiap jalan menuju kemana. Tapi Lea hanya mampu mengikuti langkah kaki pria itu. Pria itu berhenti di samping kolam renang. Lea ikut berhenti dan berdiri di samping pria itu yang masih menunjukkan wajah dinginnya. "Apa kau serius ingin menikah denganku ?" tanya pria itu. Ketika Lea hendak menjawab. Pria itu mengeluarkan sebungkus rokok dan mengambilnya satu. Dinyalakannya rokok tersebut dan di selipkan di bibirnya. "Jika kau memang serius denganku. Bukan kamu yang akan menikahiku tapi aku yang akan menikahimu" ucap pria itu dengan menatap Lea dari sudut matanya. What ? Apa yang dia maksud ? Bukan aku yang menikahinya tapi dia yang menikahiku ? "Apa yang kau maksud ?" tanya Lea ketika pria itu menghembuskan asapnya. "Apa kau sadar. Jika pernikahan ini akan berjalan karena keluargamu yang melamarku" Lea merasa kaget dengan ucapan pria itu. Benar! Ucapan pria itu benar adanya. Memang kedua orang tuanya yang melamar keluarga Chaiden. Tapi memangnya kenapa ? Dulu Kak Tias juga begitu. Ketika Mama dan Papa menyuruhnya memilih. Lea ingin mengatakan jika dia ingin membatalkan pernikahan ini. Tapi ada rasa takut yang merasuki hatinya ketika ingin mengatakannya. Jika dia membatalkannya bisa saja keluarga Chaiden akan berpikir keluarganya mempermainkan mereka. Hanya dengan sejentikan jari keluarga Lea bisa hancur berantakan karena keluarga Chaiden. Lea menghela nafas dan menatap pria yang masih asik dengan rokoknya. "Aku setuju" ucap Lea yang membuat Chaiden menatapnya. Pria itu menjatuhkan rokoknya dan menginjaknya supaya mati. Sebuah senyuman sinis muncul di sudut bibir Chaiden. "Bagiku pernikahan bukanlah permainan" ucap Chaiden lagi. "Aku tau dan aku setuju mau menikah denganmu" ucap Lea dengan yakin. Sebuah senyuman puas muncul disudut bibir Chaiden. Pria itu membalikkan badannya dan melangkah pergi. "Kau mau kemana ?"tanya Lea yang membuat pria itu menghentikan langkahnya. "Menemui keluargamu" *-*-*.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

DIA, SI PREMAN KAMPUSKU ( INDONESIA )

read
471.2K
bc

Romantic Ghost

read
162.5K
bc

The crazy handsome

read
465.4K
bc

Crazy Maid ( INDONESIA )

read
206.7K
bc

Possesive Ghost (INDONESIA)

read
121.4K
bc

True Love Agas Milly

read
197.9K
bc

Yes Daddy?

read
798.8K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook