Suasana canggung menyelimuti Listya akibat kecupan yang Sandi berikan padanya beberapa jam yang lalu. Mereka kini tengah berada di dalam pesawat dengan mengambil kelas bisnis agar lebih nyaman, ia dan Sandi duduk bersama. Listya berada di dekat jendela pesawat, sedangkan Sandi di sebelahnya. Keduanya saling diam, tidak ada yang ingin memulai pembicaraan. Listya yang gugup sekaligus kesal karena Sandi yang lancang mengecup pipinya dan juga pria itu yang memaksanya ikut perjalanan bisnis ke Singapura. Sandi sendiri bukannya tak ingin memulai pembicaraan, ia takut kalau Listya marah padanya kalau ia nantinya terus berbicara. Ia hanya ingin membuat Listya kembali berpikir, siapa tahu dengan itu wanita itu sedikit demi sedikit menerimanya kembali. Sebenarnya bukan tanpa alasan Sandi mengajak

