bc

Naik Ranjang MANTAN Kakak Ipar

book_age16+
1
FOLLOW
1K
READ
HE
arrogant
boss
stepfather
tragedy
bxg
like
intro-logo
Blurb

Naura tidak pernah membayangkan jika hidupnya akan berubah, membayar kesalahan besar sang kakak dengan sebuah pernikahan.Menikah dengan mantan kakak ipar? Naura yang hanya hidup sendirian setelah sang kakak masuk penjara, berusaha menerima semua hinaan, sikap kasar dari keluarga mantan kakak iparnya sejak awal pernikahannya.Sikap lembut Mas Rayan yang dulu pun berubah menjadi dingin. Tak ada sisa tatapan hangat untuknya dan hanya ada kebencian di manik pria yang sudah menyandang status sebagai suaminya tersebut.Sampai malam yang tidak di inginkan pun akhirnya terjadi.Dapatkah Naura bertahan, saat janin tidak berdosa hadir dalam pernikahan mereka? Bagaimana caranya Naura memberitahu Mas Rayan, jika pria itu sendiri tak menginginkan anak darinya? Haruskah Naura mengugurkannya?Cover By Canva dan PicsArt

chap-preview
Free preview
Di Paksa Menikah
"DASAR PEMBUNUH. DASAR WANITA TIDAK TAU DIRI. TEGA SEKALI KAMU MENBUNUH SUAMIKU. MENANTU SIALAN. HUKUM MATI DIA PAK HAKIM." Teriakan sumpah serapah itu memenuhi ruang sidang dimana seorang wanita hanya bisa tertunduk dalam dengan balutan seragam orange tersangka yang tidak pernah terbayangkan oleh wanita itu jika ia akan memakainya. Hidupnya kini berubah 360 derajat. "Tolong semua tenang." Suara hakim di persidangan tak di indahkan oleh seorang wanita paruh baya yang tengah menatap nyalang penuh kebencian pada sosok wanita muda yang berada dua meter tersebut. Seakan kegelapan mata sudah merasuki pihak keluarga korban yang terus menyumpah serapah dan mengumpat. Suasana pun semakin riuh tak terkendali, wanita muda yang duduk di kursi besi di tengah-tengah ruangan itu tak mengeluarkan sepatah katapun, ia hanya diam menerima kata penuh makian, kutukan dan teriakan yang sangat menyakitkan untuk di dengar. Tangannya saling memilin berkeringat dingin menunggu keputusan hakim atas hukuman yang akan di terimanya dengan pasrah. Dalam keributan dan sorak-sorai para pengunjung usai hakim mengetuk palu dan membacakan final hukumannya, air mata wanita muda itu untuk pertama kalinya mengalir luruh membasahi pipinya yang pucat pasi. Ia mendongak lemas, lalu menoleh ke belakang, matanya hanya tertuju pada sosok gadis remaja yang duduk di sudut ruang pengadilan dengan mata yang sudah sembab menangis dalam diam lurus kearahnya. Maafkan Kakak, Naura. Batin wanita berbaju orange tersebut sedih memandang sang adik dari jauh. Petugas mengajaknya berdiri, panggilan lirih sang adik membuat jantung wanita muda itu berdenyut sakit. "Kak April!" Teriakan sang adik membuat hiruk pikuk didalam sana seketika menjadi hening. Mereka semua menoleh serentak menatap gadis remaja itu sinis. April wanita yang hari ini harus menerima hukuman hakim menatap sang adik sedih dan bersalah. "Tolong jangan bawa Kakak saya, dia tidak bersalah!" Pekikan itu di balas dengkusan dan desisan keluarga korban. Naura gadis yang sejak tadi hanya diam melihat semua orang menghina, menyumpah serapah kata-k********r untuk kakaknya dengan tatapan nanar. Tanpa sadar ia menatap seorang pria yang dulu begitu mencintai sang kakak kecewa. "Mas Rayan tolong Kak April. Naura mohon, Mas. Kak April tidak bersalah, Naura yakin, Mas." Lirihnya di balas bentakan wanita paruh yang sejak awal sudah memandang benci kakaknya. "HEY ANAK TIDAK TAU DIRI, KAKAKMU SUDAH MEMBUNUH SUAMI SAYA. GARA-GARA KAKAKMU YANG GILA ITU SUAMI SAYA KOMA SEKARANG. KAMU BILANG KAKAK SIALANMU ITU TIDAK BERSALAH. DASAR KALIAN ANAK-ANAK SETAN." bentak Tika mantan ibu mertua sang kakak kesetanan. "Ma, tenang." Pria bernama Rayan Atma Putra akhirnya mengeluarkan suaranya mencoba menenangkan sang ibu. Lalu pandangannya beralih pada sosok Naura remaja yang sudah 3 tahun ini tinggal dengan keluarganya dengan sorot mata datar tanpa kata. Tubuh Naura bergetar hebat sakit, mendengar perkataan Yulia mantan mertua sang kakak. Beliau memandang hina dirinya dan juga sang kakak. Naura menoleh kearah April ketika petugas kembali memaksa sang kakak melanjutkan langkah kakinya keluar ruang sidang. "Kak April! Tolong lepasin Kakak saya. Tolong! Kakak jangan pergi!" Pekikkan menyayat hati Naura di abaikan semua orang yang mulai meninggalkan ruangan dirinya seorang diri. Naura mencoba mengejar sang kakak, namun dua petugas polisi menghentikannya. Naura terduduk lemas menangis meraung meminta pertolongan yang hari itu tak ia dapatkan sama sekali. "Kakak, Naura nggak mau sendiri." Lirihnya pilu. Hidup hanya berdua dengan sang kakak sejak kepergian kedua orangtuanya, membuat Naura tak ingin kehilangan sang kakak. Wanita yang bahkan merelakan pendidikannya demi Naura agar bisa mengenyam pendidikan terbaik. Bekerja banting tulang sejak remaja, membuat Naura sangat menyayangi April sang kakak. Kejadian sebulan lalu benar-benar membuat kehidupannya berubah 360 derajat. Orang-orang yang dulu baik, dan menyayanginya berubah dan kini mereka semua membenci dirinya dan juga sang kakak. Sesak di d**a Naura saat ini rasanya sama seperti saat Naura melepas kepergian kedua orangtuanya di pemakaman beberapa tahun silam. Langkah pelan Naura membawanya menyusuri aspal jalan dengan tatapan kosong. Naura tak tau kemana arah tujuannya sekarang. Naura menatap kendaraan yang berlalu lalang dalam pikiran negatif beraneka ragam mengitari kepalanya. Naura menatap kakinya yang hanya beralas sendal rumah yang di belikan oleh sang kakak di ulang tahunnya tahun lalu. "Kak, Naura harus apa? Apa Naura susul ibu dan bapak saja? Naura takut sendirian di sini, Kak." Bisiknya nanar. Naura berdiam lama di tepi trotoar, kakinya dengan ragu terangkat maju ke depan melangkah, suara klakson memekakkan telinga masuk sebelum pandangannya terasa hitam dan gelap. "KENAPA HARUS KITA YANG BAWA ANAK INI? KELUARGANYA PEMBAWA SIAL." "Ma, biarkan saja dia tinggal dan jadi pembantu di rumah kita. Biar dia bayar kesalahan kakaknya dengan keluarga kita." Itu suara Resty adik mas Rayan. "AH BOLEH JUGA IDE KAMU, NAK." "Rayan kamu nikahi saja anak ini, biar dia tidak bisa kabur dan membayar kesalahan kakaknya." "Kenapa harus Rayan nikahi dia, Ma? Mama cukup jadikan dia pembantu saja di rumah. Rayan tidak ingin menikah, Ma." tolak mas Rayan terdengar kaget dengan usulan sang ibu. "Kamu harus mau. Kalau kamu menikahi anak pembawa sial ini, dia nggak akan bisa pergi sampai kamu sendiri yang menceraikannya." "Benar apa kata Mama, Bang." suara Resty terdengar ikut memanas-manasi suasana perdebatan antara ibu dan anak tersebut. "Baiklah. Kalau itu mau Mama, Mama atur saja." Tidak, aku nggak mau nikah. Pekik Naura dalam hati menjerit. Dalam pura-pura tidurnya, Naura meremas selimut kuat ketakutan. Naura tidak tau mengapa ia bisa berada di antara orang-orang yang sangat membenci saat ini. Keluarga mantan kakak iparnya. Kenapa aku tidak mati saja. Kak April, Naura takut. Tolong ... Mereka membicarakan hal yang tak ingin Naura harapkan. Menikah. Tidak mungkin. Bagaimana mungkin ia menikah dengan mantan suami kakaknya. Bahkan di saat mantan kakak iparnya tersebut sudah membenci keberadaannya. Naura tak berani membuka matanya menggigil ketakutan. Suara pintu terdengar, Naura masih diam namun detik berikutnya suara berat dari seseorang membuat tubuhnya menegang kaku. "Bangun. Aku tau kamu tidak tidur." Mata Naura membelalak, ia menoleh melihat Mas Rayan mantan kakak iparnya bersidekap d**a menatapnya datar. Buru-buru Naura mengubah posisinya duduk, ia menatap pria di depannya tersebut memohon. "Mas Rayan, tolong biarin Naura pergi, Mas. Naura janji tidak akan muncul di hadapan keluarga Mas Rayan lagi. Naura--" "Pergi? Silahkan saja. Aku tidak memperdulikannya. Pergi saja kalau kamu bisa." seru Rayan santai. Naura bersiap turun dari ranjang, namun gadis itu kembali terjatuh keatas ranjang saat tangan kekar Rayan menahan bahunya kuat. Naura mendongak, menatap manik hitam gelap milik Rayan yang tak ada binar apapun di sana. Seakan hanya ada aura gelap di manik pria itu. Bahkan tak ada senyum menawan yang selalu Rayan berikan saat masih tinggal dengan April kakaknya. "Mas Rayan." Cicit Naura gagap. "Kamu dan kakakmu sama saja. Kenapa kalian berbuat keji dengan keluargaku. Apa kebaikan keluargaku tidak membuat kalian senang. Kenapa kalian membuatku kecewa. Aku menyesal karena sudah menaruh perasaan tulusku untuk perempuan sialan itu. Dan kamu ... Kamu sama saja, Naura. Sekarang terima saja dengan apa yang akan terjadi dalam hidupmu. Menikah denganku dan kamu harus membayar kesalahan kakak tersayangmu itu, mengerti." Seru Rayan penuh penekanan membuat Naura bergidik ngeri. "Bersihkan dirimu, malam ini kamu dan aku akan menikah. Jangan harap akan ada pesta mewah. Menikahimu saja sudah membuat hidupku sial, ingat itu, Naura." Sinis Rayan dingin sangat menyakitkan. Jantung Naura mencelos mendengar perkataan mantan kakak iparnya, Rayan Atma Putra. Ya Tuhan, apa ini hukuman untukku juga. Lirihnya pelan.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Her Triplet Alphas

read
7.6M
bc

The Heartless Alpha

read
1.5M
bc

My Professor Is My Alpha Mate

read
470.3K
bc

The Guardian Wolf and her Alpha Mate

read
513.2K
bc

The Perfect Luna

read
4.1M
bc

The Billionaire CEO's Runaway Wife

read
609.5K
bc

Their Bullied and Broken Mate

read
470.0K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook