OBSESSION

Seperti fantasi yang aku bangun sendiri, hari – hariku begitu indah dengan keluarga kecil yang sangat aku cintai. Sesosok ayah dengan kumis tebal bersama senyum yang merekah mengayun ayun diriku dengan tawa yang bahagia. “ Rea…. Makan dulu sayang “ panggilan merdu datang dari arah dapur dengan aroma nasi goreng yang sangat indah , Siapa lagi kalau bukan bunda. Bunda tercantik di seluruh dunia bersama dengan senyum yang manis, rambut panjang , mata coklat yang sangat menawan. “ Rea, kalau besar mau jadi apa “ Tanya sang bunda “ emmm… rea mau jadi istri olang kaya dong ma kaya papa “ jawabku yang begitu polos “ HAHAHAHA… pintar sekali anakku “ jawab papa dengan nada yang seperti bapak bapak kompleks. “ Rea itu bukan cita cita sayang, memang kamu mau punya suami yang seperti papa punya kumis tebal seperti itu “ Tanya bunda dengan nada ngeledek. “ emm mau sih kalau itu papa bunda  “ tangkisku dengan bibir manyun Percakapan itu tak ada hentinya diringi dengan gelak tawa yang meriah seakan ku tak ingin ini berakhir sudah, MY WORLD IS A BEAUTIFULL. *** *** Malam pun berlalu Aku terbangun karena serak tenggorokan yang begitu kering , aku turun kebawah melewati tangga satu demi satu , samar samar suara ribut terdengar ku ikuti suara itu perlahan dengan membawa boneka panda pemberian papa. Ku berhenti tepat di depan kamar papa dan bunda , baru kali ini ku dengar bunda menangis memohon kepada papa untuk tak pergi malam itu . Aku tak dapat mendengar dan mencerna kalimat ayah dan bunda karna waktu itu umurku masih 6 tahun. Tanpa kusadari “ BRUAAKKKKK “ pintu kamar terbanting dengan keras di ikuti suara petir malam itu . Tangisan dariku menyebut nama papa dengan nada lirih , papa hanya melihatku dan memelukku “ jaga bunda Rea, anak perempuan papa yang hebat. Papa pergi kerja dulu ya “. Mataku saat itu hanya melihat bunda yang duduk tersipuh menangis melihatku di peluk papa. Tak biasanya bunda seperti itu tatapan yang penuh arti tatapan yang penuh takut  Papa menciumku dan pergi memunggungiku bunda merintih menangis dan berteriak “ DON’T GO, I SAY DON’T GO ERICK !!” nada tinggi keluar dari mulut bunda “ how about rea erick, rea masih kecil I need you please don’t go “ bunda semakin merintih menangis memohon kepada ayah, namun saat itu ayah tak bergeming sama sekali ia tetap pergi meninggalkanku dan bunda. Hanya sepatah kalimat yang ia keluarkan “ this all about you and rea, I will protect rea. Aku pamit “ lirih ayahku mengatakan dengan nada yang tak ikhlas. Bagaimana bisa anak sekecil diriku harus melihat drama ini , drama yang aku tak mengerti. {kilas waktu } Kicauan burung terdengar sayup sayup bersama sinar mentari menyelimuti mataku , tak kusangka waktu sudah menunjukkan pukul 7 pagi. Yah seperti biasa mimpi buruk yang selalu menghantui tidurku selama 15 tahun ini, yap betul umurku sudah menginjak 21 tahun tak terasa 15 tahun berjuang sendiri. Namaku Rea Alondra Lucia mahasiswa University Cambridge jurusan psikologi, hari hariku berkerja di sebuah coffee milik bapak bapak berkebangsaan chinese, yah aku bekerja sebagai barista coffee untuk memenuhi kehidupanku di London. Pagi ini kuliahku libur karena ya memang hari libur dan untuk mengisi hari libur ini aku lebih memilih untuk bekerja di coffe milik Mr. Wang. “ Morning my beautiful woman “ sahut pria tinggi bermata coklat itu, siapa lagi kalau bukan Andreas teman kuliahku sekaligus orang yang membuatku jatuh cinta . “ morning too dre” lesuhku menjawab, yah mengapa tidak lesu kali ini aku bermimpi buru lagi. “ are u oke ?” tanyanya yang terlihat khawatir sambil memadukan matanya dengan mataku. Tuhannnnn ini terlalu dekat untukku , {hatiku} bagiamana mengontrolnya , hampir 5 tahun aku memendam perasaan ini. Sorot mata yang indah, perasaan nyaman, why I like u ? “ gue? Baik baik aja kok. Cuman mimpi buruk “ tanggapku sambil mengalihkan pandangan yang sebenernya ga pengen banget buat ga natap dia. Lalu tiba tiba tangan hangat itu menyentuh kepalaku sambil mengelusku halus “ sudah kan cuman mimpi kerja yuk nanti pulang kerja jalan jalan sebentar mau kan ? “ tanyanya dengan senyum yang ahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh bakalan mati nih deket deket dia. * * * Sore pun berlalu kami sepakat akan pergi sebentar karna memang semenjak bekerja jarang banget keluar main bareng. Pergi jalan sore – sore layaknya pasangan kekasih , mimpiku yang dulu hilang lama lama kembali normal , berharap semua ini akan berjalan lancar dan lebih indah lagi bila aku menjadi kekasihnya.