• AKU BERTEMU TANPA SENGAJA

855 Words
        Selepas pulang dari mengantar Mas Tana ke bandara, kebetulan sekali abi dan bunda mendadak ada urusan. Otomtis hanya tinggallah aku dan Affan. Seperti memiliki firasat kalau urusannya akan lama, bunda menitipkan daftar belanjaan padaku. Ya bunda menyuruhku untuk membeli bahan makanan di supermarket. Bunda sudah menulis segala yang aku harus beli di kertas kecil. Bunda menyuruhku untuk mengajak Affan. “Kak.......!!” panggil bunda padaku yang ada di kamar. “Inggih bunda.” jawabku. Aku segera menemui bunda. “Ya...bun ada apa?” tanyaku. “Kak, ini abi sama bunda mau pergi ada urusan. Kayaknya bunda sama abi agak lama perginya. Kamu sama Affan nanti tolong ya! beli bahan-bahan dapur di supermarket. Takutnya bunda nanti endak sempet. Ini bunda kasih uangnya sama catetannya juga. Kalo kalian laper nanti bisa makan di luar atau kalau kamu mau kakak masak aja ya!” kata bunda. “Siap bunda.” jawabku. “Ya sudah bunda sama abi berangkat ya?” pamit bunda. “Inggih bunda. Bunda sama abi hati-hati ya!” “Iya sayang, kamu sama adekmu juga ya! Yaudah Assalamu’alaikum.” “Wa’alaikumussalam bunda.” Jawabku yang kemudian menyalimi tangannya. “Hem ya, sepi deh......” ucapku. Berhubung sekarang masih pukul 11.30 WIB, aku memutuskan untuk kembali ke kamar guna menunggu waktu sholat dhuhur. Rencananya setelah sholat dhuhur aku akan mengajak Affan ke supermarket. Semoga aja dia mau.         11.45 WIB adzan berkumandang. Kusegerakan untuk mengambil wudlu dan kemudian sholat. menjalankan kewajiban pada Sang Khaliq. Setelah sholat aku membenahi kerudung panjang dan gamisku. Aku keluar dari kamarku kemudian berlalu ke kamar Affan. “Dek!!” ku ketuk dan ku panggil adikku. “iya kak...!!” katanya sambil membuka pintu kamar. Nampak dia baru selesai sholat dengan sarung yang masih dikenakannya. “udah sholat??” tanyaku memastikan. “Hem udah.” jawabnya singkat. “Ya udah ikut kakak yuk!!” “Kemana?” katanya dengan sok cool. “ke supermarket disuruh bunda tadi. Bunda sama abi lagi keluar katanya ada urusan. Ayo!!” kataku. “Ih endak mau ah Kak,mending Affan di rumah nge-game lebih asik.” Jawabnya. “Huft..dasar gamers. Hem tunggu senjataku Adikku yang ganteng.” Batinku. “Mm gitu ya, ya udah kalau endak mau nanti kalau kakak digodain sama laki-laki jangan nyesel ya.!!” kataku. “Dih..sok kecantikan.” Mungkin batin Affan seperti itu. Tapi ya mau bagaimana lagi aku harus menggunakan alasan itu. Apalagi di Al-Qur’an  pun jelas tertulis bagaimana adab seorang wanita jika hendak keluar rumah. Salah satunya, adab wanita ketika keluar rumah adalah harus ditemani atau bersama dengan mahramnya seperti suami, ayah kandung, kakak atau adik laki-laki, saudara perempuan, ibu dsb. Semuanya jelas tertulis dalam ajaran Allah. “Ya udah kalau kamu endak mau ikut, nanti kalo laper masak sendiri ya, dan oh ya bahan dapur juga abis jadi endak ada makanan sedikit pun.” Kataku sambil berlalu pergi. “Mm ... ok ok aku ikut.” ‘yes.........dasar kalo masalah makanan aja endak bakal nolak, tapi herannya badanmu itu lho dek endak gemuk-gemuk....tetep aja segitu.’ Batinku. “ya udah ayo berangkat cepet siap-siap masak ke super market pake sarung. Yang ada kasian yang beli disana.” Kataku. “Lha..emang kenapa? kan enak kak...adem.” “Dih.....kamunya enak adem, mereka yang dosa. Kamu kan sama aja kayak Mas Tana sama abi kalo pakek baju gituan, gimana reaksi cewek-cewek kalo lihat kalian pakek baju gitu.” “Ye...syirik.,emang Affan ganteng kali Kak.” “Ih udah Dek, cepet ganti sana!” kataku sambil mendorongnya. “Iya iya tungguin bentar.”          Aku menunggu adikku Affan yang tengah bersiap-siap. Setelah adikku siap, aku dan dia berangkat ke supermarket. Kami mengendarai mobil bunda dan dia yang menyetir. Kami parkir di lantai dasar sebuah mall. Setelah itu aku dan Affan menuju supermarket yang ada di mall tersebut. Aku berjalan dari stand ke stand. Muli dai stand sayur, stan buah, hingga stan bumbu. Semua yang dicatat oleh bunda telah kubeli. Kuputuskan untuk menyudahi kegiatan belanja ini. aku dan Affan kemudian menuju kasir. Aku membayar apa yang telah aku beli. Setelah itu aku dan Affan menuju foodcurt untuk makan siang. Sebelum menuju foodcurt Affan izin padaku untuk ke toilet. “Kak, aku toilet bentar yah.” “Hem iya dek, jangan lama-lama. Kakak tunggu di foodcurt sana ya!” kataku sambil menunjuk foodcurt makanan Indonesia. “hem...” katanya sambil berlalu. Aku berjalan ke foodcurt saambil mengecek barang belanjaan. BRUUKKK......................... Tiba-tiba saja ada yang menabrakku. Barang belanjaan dan dompetku terjatuh. “Astaughfirullah.......” pekikku. “Eh maaf maaf.” kata seseorang itu. Kalau di dengar dari suaranya. seseorang itu laki-laki. Tak berani aku memandangnya. “Eh iya mas endak papa, saya yang salah kok.” jawabku. Aku dan laki-laki itu memunguti barang belanjaan. Kemudian Affan datang membantu. Setelah semua barang  belanjaan masuk pada tempatnya semula. Affan langsung mengucapkan terimakasih. “syukron mas...udah bantu, maaf ya!” “Iya endak papa kok...lagian tadi saya juga salah.” Kata lelaki itu. “Ya udah mas, kami duluan yah.” “Assalamu’alaikum.” Ucapku dan Affan bersamaan. “Wa’alaikumussalam.” Jawabnya. Aku dan Affan kemudian berlalu ke foodcurt. ♥♥♥
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD