Namun, malam ini, Aldo memilih untuk hanya mendengarkan suara Adel, dan itu sudah cukup baginya—untuk sementara waktu. Namun kenyataan bahwa waktu terus berjalan tidak dapat ia abaikan. Memasuki tahun terakhir kuliah, Aldo mulai dilanda kegalauan yang lebih dalam dari sekadar perasaan rindu terhadap Adel. Ia tengah bergulat dengan berbagai tekanan yang datang dari banyak arah: skripsi yang menuntut dedikasi penuh, persiapan koas yang menanti di depan mata, dan keputusan besar tentang lokasi koas yang harus ia ambil. Sebagai mahasiswa jurusan Kedokteran di Universitas Indonesia, Aldo tahu bahwa masa koas adalah salah satu tahapan paling menentukan dalam perjalanan akademiknya. Koas tidak hanya akan menguji pengetahuan medis yang telah ia pelajari selama bertahun-tahun, tetapi juga menguj

