Tanpa Status

2238 Words

"Bener-bener sialan Athaya itu!" Suara Adel menggema di dalam ruangan, penuh emosi yang meluap tanpa bisa ia tahan lagi. Ia menghempaskan tasnya ke atas meja dengan kasar, lalu menggerutu lagi, berjalan mondar-mandir seperti singa yang dikurung di kandang sempit. Kedua tangannya mengepal, seakan siap menghantam sesuatu, atau lebih tepatnya, seseorang. Frissyla dan Rahayu, dua rekan kerjanya di kantor jurnalis kecil ini, hanya saling melirik sebelum tertawa kecil. Mereka sudah terbiasa melihat Adel marah, tapi tetap saja, melihatnya dalam kondisi seperti ini selalu menjadi hiburan tersendiri. "Mulai tantrum lagi," bisik Frissyla sambil menahan tawa. "Iya, nih. Padahal biasanya dia setenang air di gelas," sahut Rahayu, sama-sama berusaha menahan diri agar tidak tertawa lebih keras. Adel

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD