Rasa Sesak

2267 Words

Muammar melangkah mendekati Adeeva yang tengah berdiri di tepi trotoar, matanya sesekali melirik ke arah jalan dengan wajah yang tampak sedikit lelah. Ia berdiri dengan tenang, jemarinya memainkan tali tas di bahunya, sementara pandangannya sibuk mencari mobil jemputannya di antara lalu lintas yang mulai padat menjelang sore. Suasana di sekitar Balairung Universitas Indonesia sore itu begitu ramai, penuh dengan kesibukan mahasiswa yang baru saja selesai mengikuti rangkaian kegiatan orientasi. Udara terasa hangat dengan semburat jingga matahari yang mulai merunduk di balik pepohonan rindang yang mengelilingi kampus. Angin sore berembus pelan, membawa aroma khas dedaunan basah yang berpadu dengan wangi aspal panas setelah seharian diterpa terik matahari. Jalanan di depan Balairung mula

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD