Bertukar Pikiran

2556 Words

Abel duduk di dalam mobilnya yang terparkir tak jauh dari kafe tempat Adel dan Kiya sedang berbincang. Matanya tertuju pada layar ponsel, tetapi telinganya tidak bisa menahan untuk mendengarkan percakapan yang terjadi di dalam kafe. Suara mereka samar terdengar, namun jelas cukup untuk membuat perasaan Abel cemas. Ia merasa terjebak dalam situasi yang semakin sulit dikendalikan. "Jadi, mereka tahu ada sesuatu yang besar di balik kebakaran itu..." gumam Abel pelan, menyandarkan tubuhnya ke kursi. "Apakah mereka mencurigai aku?" Ia merasa keringat mulai membasahi pelipisnya meski suhu di luar cukup sejuk. Telinganya menangkap kata-kata Kiya yang tegas dan penuh perhatian. "Kamu harus lebih berhati-hati, Del," katanya. "Apa yang terjadi di kantor kamu bukan kebetulan. Kebakaran itu pasti

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD