Olok-Olokan

1921 Words

Di ruang tamu rumah Athaya yang lapang, kehangatan terpancar dari lampu gantung klasik yang menyinari ruangan itu. Perabotan kayu berwarna cokelat tua berpadu dengan karpet Persia yang menambah kesan nyaman. Aroma teh melati yang baru saja diseduh menyeruak di udara, semakin melengkapi suasana malam keluarga itu. Namun, di tengah nuansa damai tersebut, suara riuh tawa dari kakak-kakak perempuannya mendominasi, memecah keheningan rumah. Athaya duduk di sofa panjang, menyandarkan tubuhnya dengan ekspresi yang setengah pasrah dan setengah kesal. Ia baru saja selesai makan malam, tapi bukannya mendapatkan ketenangan, ia malah terjebak di tengah keributan kecil ini. Di seberangnya, tiga kakak perempuannya duduk berdekatan, masing-masing memegang cangkir teh sambil sesekali mencicipi kue keci

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD