Salah Pegang

1967 Words

"Di mana?" Athaya berbicara cepat, napasnya sedikit tersengal karena baru saja berlari menaiki anak tangga apartemen mereka. Ia menekan tombol panggilan video, menghubungi Adeeva yang masih menunggu di bandara. Di layar, wajah Adeeva muncul dengan ekspresi yang jelas tidak sabar. "Di atas nakas, kayaknya!" sahutnya cepat, matanya masih sibuk mengawasi koper-koper mereka. Nakas. Meja kecil di samping tempat tidur. Athaya langsung bergegas ke kamar, langkahnya tergesa-gesa. Ia nyaris menabrak kursi yang tersenggol kakinya, tapi tak peduli. Pandangannya langsung tertuju ke atas nakas, dan benar saja—di sana, sebuah passpor berwarna merah tergeletak begitu saja, seolah-olah mengejek mereka yang sudah hampir kehilangan harapan. Mata Athaya menyipit. "Benda kecil kayak gini yang bikin kit

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD