Wanita Pengganti

Prolog

Menjadi Wanita Pengganti bukanlah hal yang mudah bagi Dita Anggraini. Selain harus melepaskan Miko, kekasihnya yang begitu dicintainya, ia juga harus menghadapi sikap Vano Sebastian, yang begitu dingin dan tak tersentuh.

Vano adalah suami sahnya saat ini. Sekaligus calon suami Alea, kakak angkatnya sendiri.

"Di sini yang kehilangan kak Alea bukan hanya kamu, Kak. Tapi, aku juga. Di sini yang tidak menginginkan pernikahan ini bukan cuma kamu saja. Aku pun begitu. Akan tetapi, kenapa aku yang disalahkan atas pernikahan ini? Aku pun tidak ingin menjadi Wanita Pengganti, menggantikan posisi kakakku sendiri untuk menjadi istrimu. Karena apa? Karena aku memiliki pria lain yang kucintai dan mencintaiku," tutur Dita.

Mengeluarkan seluruh isi hatinya, yang selama ini dipendam sendirian.

Kini Dita lelah dan muak atas sikap Vano kepadanya, yang seakan mengadahkannya atas kematian Alea. Sekaligus penyebab terjadinya pernikahan diantara mereka.

Dita sudah sering menjelaskan bahwa dirinya tidak ada sangkut pautnya dengan pernikahan antara mereka berdua. Ia juga berani bersumpah demi apapun, Alea memintanya untuk menjadi Wanita Pengganti, menggantikannya menikah dengan Vano, tepat di malam sebelum akad nikah dilakukan.

"Aku bersumpah demi apapun, Kak ... aku tidak menginginkan pernikahan ini. Jika kamu lelah dan benar-benar tidak ingin melihatku ada disekitarmu, maka ceraikan aku," lirih Dita. Mengusap kasar air matanya.

"Aku tidak peduli itu," ucap Vano, sebelum beranjak. Ia pergi begitu saja, tanpa ada jawaban dari keinginan Dita.

Selalu saja begitu. Katanya tidak menginginkan pernikahan diantara mereka. Akan tetapi, hingga detik ini, Vano tidak pernah mau menceraikannya.

"Tidak ingin menceraikan aku. Akan tetapi, kamu selalu menolak pernikahan kita. Bahkan menganggap aku ada saja tidak pernah."

Dita menarik kedua sudut bibirnya. Entah bagaimana lagi caranya ia meluluhkan hati Vano agar mau membuka diri atau paling tidak menceraikannya.