Author pov Niswah langsung meninggalkan Hafidz, bukan karena ia tidak sopan kepada suami, namun mendengar permintaan maaf dari Hafidz seolah belati telah menyayat hati Niswah bertubi-tubi. Permintaan maaf Hafidz yang melihat istrinya berlalu begitu saja, membuat ia merasa kosong. Biasanya ketika ia pulang, Niswah akan memberikan perhatian penuh kepadanya. Hafidz tahu ini salahnya dan ia sangat memaklumi tingkah Niswah, bahkan jika Niswah ingin memakinya pun itu tidak masalah. Hafidz melangkahkan kakinya menuju kamarnya dan Niswah, namun ketika ia tepat berada di depan pintu ia mendengar suara isakan yang terdengar sangat menyayat hati. Ceklek. Hafidz menerobos masuk beriringan dengan terbukanya pintu kamar mandi, Niswah menatap sekilas lalu melengos menghadap lemari yang berada di s

