Bab. 23

2297 Words

“Aku butuh bantuanmu, ini kacau,” pinta Hendrik saat mendatangi markas Ben di pagi-pagi buta. Semalam ia tak dapat memejamkan mata sama sekali, tiga orang anak buahnya terperangkap di kafe yang ia kunjungi semalam. Ia tak menyangka akan begini jadinya, misinya gagal. Ben menyimak cerita Hendrik seksama. Aris tak mungkin sekuat itu, Ben pikir si necis itu sudah menambah kekuatan dan merangkul orang-orang baru. Namun Ben cukup salut atas perubahan tersebut, Aris layak diperhitungkan. “Apa ketiga anak buahmu tewas?” tanya Ben kemudian. “Aku tak tahu. Aku dan Agung bergerak sangat cepat dan meninggalkan mereka yang sudah tak berdaya. Oh, astaga. Memalukan!” rutuk Hendrik, menyesali kebodohannya. Harusnya ia memperingati timnya untuk tidak bertindak gegabah. “Beruntung Agung berhasil lolos,

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD