Bab. 34

1624 Words

“Jangan pernah bersuara, paham?” Aris melotot kepada Nayla, gadis di hadapannya mengangguk pelan. ArisAris keluar makar setengah membanting pintu. Tubuh Nayla bergidik lalu ia menangis dengan posisi tubuh tertelungkup. “Sayang,” panggil Aris setelah menjauh dari kamar. Ia sangat senang Willona menghubunginya, setelah sekian lama artis cantik itu enggan bicara bahkan tak ingin bertemu. “Aku sudah di depan rumahmu.” Suara Willona serak. “Apa?” Aris segera menuruni anak tangga dan menghambur keluar rumah. Dia ada di sana. Berdiri tegak di depam pintu rumah mewah Aris sambil menempelkan ponsel di telinganya. Aris melihat wajah Willona tak seceria biasanya. Wajah lelah dan menyimpan banyak beban. Pucat dan mengerikan. “Sa-sayang?” Aris memeluk erat tubuh itu. Diciuminya leber jenjang Willo

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD