Bab. 33

1128 Words

Nayla tersadar dari pingsan, dan tersentak mengetahui bahwa ia berada di dalam mobil bersama Aris dan tiga orang anak buahnya. Nayla tidak tahu ia akan dibawa ke mana. Di sampingnya Aris mengulitinya dengan tatapan mengerikan. “Ja-jangan sakiti aku, kumohon.” Nayla terbata-bata mengatakannya, dan Aris tertawa keras. “Kamu takut, Sayang?” Jari Aris membelai pipi Nayla perlahan namun menusuk, Nayla bisa merasakan kuku-kuku Aris menggores pipinya. Nayla ingin sekali menepis tangan itu atau mematahkannya, sialnya kedua tangannya terikat erat. Nayla meronta dam berteriak meminta tolong, sayangnya tidak ada yang peduli. Tidak ada pula orang yang mendengar di luaran sana. “Jangan berisik!” bentak Aris, menatap tajam. “Diam, atau gua sumpal mulut kamu.” “Enggak!” teriak Nayla, ia masih berter

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD