Prolog
Namanya Alana Rashiqa, gadis yang selalu mengaku-ngaku kembaran Lisa Blackpink. memiliki body bahenol yang tertunda alias tapos, Umurnya 25 tahun. bercita-cita ingin menjadi kaya raya tapi apa daya Alana malah menjadi babu bosnya yang memiliki tingkat menyebalkan diatas rata-rata.
Arion Wiratmaja, itulah nama Bos Alana orangnya tampan, kaya raya tapi sayang beribu sayang Arion memiliki hobi aneh. Yah apalagi kalau bukan hobi menganggu dan memancing emosi Alana. Intinya Alana benar-benar membencinya mahluk yang bernama Arion.
Alana menatap malas seonggok manusia yang sejak tadi tidak henti-hentinya mengoceh mengomentari hal-hal yang menurutnya sangat tidak penting. Kuping Alana panas mendengar ocehannya.
“Alana, kamu lain kali kalo buat kopi jangan terlalu banyak kopinya!” ujar Arion mulai mengomentari kopi buatannya.
“Saya udah buat kopi sesuai sama apa yang Bapak perintahkan kok Pak,” sahut Alana tak mau kalah seraya menarik napas dalam-dalam. Mencoba untuk tetap bersabar.
“Masa? Tapi kok rasanya aneh?” komentar Arion seraya menyeruput kopinya dan melirik Alana.
‘Bukan kopinya yang aneh tapi bapak yang aneh!’ batin Alana menjerit-jerit kesal.
”Hah, Aneh gimana Pak?” tanya Alana dengan sesopan mungkin.
”Rasanya ini pait banget!” ujar Arion seraya menopang dagunya.
Alana menghela napas lelah seraya menatap Arion dengan tatapan datarnya. Ya jelas saja rasanya pahit malih! namanya juga kopi hitam tanpa gula, Kalau manis ya kopi s**u namanya. Astaga Alana benar-benar tidak habis pikir dengan jalan pikiran Arion.
“Hmm, Namanya juga kopi hitam Pak,” sahut Alana seraya menatap Arion dengan tatapan malasnya.
Arion hanya mengangguk-anggukkan kepalanya.
“Ohh, Begitu!”
“Iya Pak, Kalo gitu saya permisi dulu, masih banyak pekerjaan yang harus saya kerjakan,” ujar Alana seraya menunduk hormat, Ya bagaimanapun kelakuannya. Arion tetap bosnya. Yang mau tak mau harus Alana hormati walau terkadang ingin sekali dia maki-maki.
“Yaudah, sana lagian saya nggak nahan kamu kan?” ujar Arion seraya menyeringai sinis.
Astaga, sabar sabar Alana orang sabar disayang Sehun.
“Iya Pak!” ketus Alana bergegas keluar meninggalkan ruangan pak Arion. ‘Huh dasar devil j*****m!’ runtuk batin Alana.
Dengan penuh kekesalan Alana berjalan menuju meja kerjanya. Sementara mulutnya terus menggerutu kesal.
“Dari mana, Lan?” tanya Dania teman satu divisinya.
“Biasa lah Mbak, dari ruangan Arion,” jawab Alana dengan malas seraya duduk di kursinya.
“Kali ini apa yang dia lakukan, Lan?” tanya Dania dengan penuh keingintahuan.
Alana hanya melirik sekilas ke arah Dania lalu kemudian menghela napas berat. “Udah lah Mbak, nggak usah di bahas Mbak, Cuma bikin bete doang.”
Bagi Alana memiliki bos seperti Arion merupakan sebuah kesialan, yah Kesialan terbesar dalam hidupnya.
