Simbiosis mutualisme

731 Words
Jangan lupa follow Ig @queendeii dan WP @queendee Jangan lupa share share ya teman teman. Liona tersenyum manis pada seorang gadis yang melambai padanya. "Terimakasih." Liona mengangguk pada Yaya. Yaya sedang bertemu klien bersama Reksa. "Kau masih lajang nona?" Liona yang akan undur diri langsung menatap seorang pria paruh baya yang duduk berhadapan dengan Reksa. "Ah, iya." "Dia anakku." kata pria itu mengenalkan seorang pria yang duduk di sampingnya. Liona tersenyum tak tau harus bilang apa dan bagaimana. "Dia calon istri saya, Pak Han." Pria yang di panggil Pak Han, anaknya, Yaya serta Liona langsung menatap Reksa. "Jangan mengada ada, Anda mau menjadi penyelamat untuknya?" kekeh Pak Han. Reksa lalu memamerkan cincin di jari manis tangan kanannya. "Mana punyamu?" tanya Reksa kala Liona hanya diam. Buru buru gadis itu langsung menunjukkan cincinnya yang ia taruh di kalung nya. Pak Han, anaknya serta Yaya hanya menganga melihat nya. Liona hanya bisa meringis sedangkan Reksa hanya menampakkan wajah datarnya seperti biasa. .. "Bapak benar benar sudah bertunangan dengan Mbak Li?" heboh Yaya sepergi nya Pak Han dan anaknya membuat Reksa berdecak. "Yaya nggak nyangka, ternyata bapak suka sama cewek." Reksa menoleh tak santai menatap Yaya yang langsung menutup mulutnya. "Banyak rumor bilang Bapak itu suka batangan. Bukan Yaya loh yang bilang ya, Yaya cuma denger denger aja." "Besok sebarin, bilang kalau saya mau nikah sama cewek. Tapi jangan sampai dia tau." Reksa menunjuk Liona yang tengah melayani pengunjung dengan dagunya sembari menyesap kopinya. "Kenapa pak?" Reksa mengumpat, menyesal menyuruh dan mengatakan hal itu pada Yaya yang notabennya kepoan. "Gapapa." "Oh, Yaya bilangin ya kalau Bapak gamau bilang." "Yang bos disini siapa?" Yaya tertawa kecil. "Saya punya kesepakatan sama dia nggak bakal sebarin kalah kita mau nikah kecuali urgent." jelas Reksa. Yaya mengangguk paham. "Tapi kan ini urgent pak, kan ini menyangkut harga diri Pak." Reksa mengangguk, benar juga. "Besok sebarin jangan lupa." "Siap pak, asal Yaya naik gaji." Reksa melotot. "Enggak, Yaya bercanda pacar Yaya kaya kok." Reksa mencibir. "Kamu suka ngatain saya tua, pacar kamu lebih tua dari saya." geleng Reksa. Yaya meringis lalu gadis itu langsung membuka ponselnya yang bergetar. "Pa-" "Sana pergi." putus Reksa kala Yaya akan meminta izin membuat Yaya langsung berdiri semangat. "Besok Yaya sebarin pasti Pak. Bye Pak." Reksa hanya melirik Yaya yang melambai padanya. Reksa kembali mengamati Liona yang sedang berbincang dengan pengunjung. Reksa melihat arloji di tangannya lalu berdiri berjalan mengelilingi cafe sekaligus rumah bagi Liona itu. "Iya saya sendiri yang buat ibu." kata Liona kala ibu paruh baya di depannya bertanya siapa yang membuat kue itu. "Wah, kamu cocok jadi chef. Enak banget ya?" kata nya bertanya pada teman temannya yang menyetujui. Liona hanya bisa tertawa kecil.Chef memang impiannya dari kecil. Namun sekarang Liona sudah bahagia dengan hidupnya sekarang. Liona lalu undur diri dan bingung kala Reksa tak ada di tempat. Mobilnya tapi masih ada di parkiran, tas kantor nya juga masih ada di tempat duduknya tadi. "Apa aku boleh meminta kertas Cantik?" Liona yang tengah termenung langsung tersadar. "Oh iya, sebentar." Liona langsung berjalan menuju kamarnya untuk mengambil kertas. "Ya Tuhan!" Liona langsung mengelus d**a nya kala melihat seseorang ada di atas ranjang dan menatap dirinya. "Kenapa Lo kaget?" tanya Reksa. "Kenapa Mas tiba tiba disini?" kata Liona membalikkan pertanyaan. "Suka suka gue lah." balas Reksa nyolot membuat Liona mengelus dadanya. "Ngambil apa?" "Kertas." balas Liona. "Buat apa." "Nggak tau pelanggan yang minta." Reksa mengangguk. "Nanti bangunin gue, gue ngantuk." Reksa lalu membenarkan posisinya tanpa canggung di ranjang berwarna pink itu. Liona hanya mengangguk menuruti. Ibu bukan kali pertama Reksa masuk dan tidur di kasur empuk milik Liona dengan seenak jidat. Rencananya Liona dan Reksa akan fitting baju pengantin mereka nanti. Karena lusa mereka akan menikah, dan enaknya karena itu adalah butik teman Renita, Mama Reksa. Baju nya akan siap dalam dua puluh empat jam. Padahal biasanya, bahkan bisa berbulan bulan baju itu jadi. Tapi pengecualian untuk Renita. Wanita itu sangat baik pada Liona. Bahkan selalu memamerkan Liona pada teman temannya. Sebenarnya Liona tak mau menjadi istri Reksa. Namun, simbiosis mutualisme. Liona mendapat nafkah dari Reksa, dan Reksa tak akan kena semprot sang Mama lagi. Pernikahan mereka hanya sekedar simbiosis mutualisme tak lebih. JANGAN LUPA IKUTI I*STAGRAM @QUEENDEEII DAN WAT**AD DEE @QUEENAADEE(QUEENDEE) DOAKAN DEE YA BISA MENJADI PENULIS TERKENAL SUATU SAAT NANTI. AAMIIN AAMIIN. TERIMAKASIH SUDAH MEMBACA CERITA DEE. MAAF JIKA TIDAK SESUAI EKSPETASI KALIAN. DANK U ALL SUKSES SELALU
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD