25. Hal Yang Biasa Terjadi

1326 Words

“Ibuuuu... Nakula ambil kaus kaki kesayangan Dewa lagi, padahal Dewa mau pakai kaus kaki yang itu hari ini!” “Ini kaus kaki Kula, Dewa kan udah pakai yang kayak gini kemarin. Tanya sama Ibu, mungkin kaus kaki Dewa masih di cucian. Ini punya Kula!” “Punya Dewa!” “Nggak, punya Kula!” “Dewa!” Aroha, yang saat itu duduk di sofa bersama Hara dan tengah mengepang rambut putrinya itu dibuat harus mengalihkan matanya dari rambut Hara yang sedang dia kepang. Mata wanita itu kini terarah pada Nakula dan Sadewa yang berdebat tidak jauh dari tempatnya dan Hara berada. “Kula, Dewa kita bicara baik-baik. Nggak usah teriak-teriak. Tunggu Ibu selesaikan ini dulu dan Ibu akan lihat itu kaus kaki Kula atau Dewa.” Sayangnya, seruan Aroha agaknya sudah tidak berdampak pada si kembar sulung dan bungsu.

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD