Nic

1412 Words
* * * Sepanjang jalan pulang setelah mengantar Alana, Nic hanya terdiam. Tidak ada telefon mesra, maupun musik di mobilnya. Sepanjang jalan ia hanya merenungkan nasib hidupnya yang tidak layak diceritakan. Hidup bergelimang harta, namun tak ada sibiji selasihpun kasih sayang yang diterima. Ia tidak pernah melihatt contoh keluarga bahagia, ia tidak pernah mengenal cinta. Jika seseorang mengenal cinta dari keluarganya, Nic tidak pernah mendapat privilese itu, ia tumbug dibesarkan dengan uang, yang ia tahu dan memang sudah ditanamkan sejak diri ia bisa melakukan apapun dengan uangnya. Termasuk mendapat siapa yang dia inginkan. Tidak ada subjek dalam kamus hidup Nic. Semua adalah objek baginya. Termasuk Alana, Nic memandang Alana sebagai objek yang harus dimilikinya, Nic sendiri tidak paham kenapa ia begitu terobsesi pada Alana. * * * aku membencimu setengah mati, bukan karena kamu bersalah atau apapun. aku membenci kebahagiaan yang kamu terima dari keluargamu, kebahagiaan yang keluargamu rebut dari papa mamaku. harusnya aku tidak pernah ada di dunia ini, harusnya papa mama tidak pernah menikah saja. aku hidup di tengah kekakuan papa mama yang tidak pernah sedikitpun menunjukkan bahwa mereka saling cinta. Aku heran kenapa bisa bertahan sampai ulang tahun pernikahan yang ke 29 esok hari. Trauma masa kecil Nic, membuat rasa penasaran semakin menggebu gebu di sanubari Nic, ia menjelma menjadi sebuah obsesi. Obsesi ingin memiliki Alana sebagai pesakitannya, sebagai objek pelampiasan Nic seperti yang dilakukan Papa Roy terhadap Mama Sonia, Nic meyakini Alana akan bertahan sama seperti mamanya. Nic percaya ia akan mendapat kepuasan jika berhasil menyakiti Alana. Mereka akan hidup langgeng di bawah pernikahan yang sah di mata publik. persetan dengan kebahagiaan. aku tidak mengenal itu. dan kalaupun kamu mengenal kebahagiaan dan merindukannya, ingat ada aku yang menderita karena ulah orang tuamu yang serakah. orang tuamu yang berkhianat, orang tuamu yang tega tertawa bahagia di atas penderitaan papa mamaku. Alana, kamu harus membayar ini semua. kamu harus membayar ini semua. semua penderitaan kita harus seimbang, kupastikan kau lebih menderita dari aku. Tapi, apa salahmu sampai kau harus mengalami penderitaan dan kujadikan pelampiasanku? Hati Nic sedang berperang dengan logikanya. Tanpa disadarinya Nic memang manusia yang butuh cinta. Sejak kecil ia hidup berdampingan dengan gengsi dan dendam yang dipupuk subur dalam karakternya. “ kau menyukainya?” Ucap Papa Roy ketika melihat Nic memandangi fotonya bersama Alana yang di bawah gambarnya tertuli best friend forever menyadarkan lamunan Omar “Alana cantik ya, pa” jawab Nic dengan menatap foto gemas mereka dengan seragam putih abu –abu “kau menyukainya?” ulang Papa Roy “menurut papa gimana?” jawab Nic “Menurut papa, buang jauh-jauh rasa cinta dalam hatimu, Nic. Kamu adalah laki laki tangguh yang tidak membutuhkan itu, wanita hanya akan menghabiskan uangmu, kau boleh berteman pada banyak wanita, tapi pastikan jangan sampai kau jatuhkan hatimu pada satupun wanita, karena itu akan menghancurkan harga dirimu”. Saat itu Nic sangat bersahabat baik dengan Alana. “apa papa mencintai mama?” ucap Nic polos “ha ha apa itu cinta?” Papa Roy tertawa mendengar pertanyaan polos Nic Hampir setiap hari Nic melihat ibunya yang selalu dirundung kesedihan dan ayahnya yang selalu sibuk dengan pekerjaannya. Papa Roy jarang pulang, kalaupun pulangpun saat Nic sudah terlelap dalam tidurnya. Mama Sonia tidak pernah mendapat perhatian sebagaimana didapat kebanyakan seorang istri. Jatah uang belanja mungkin tak terbatas, tapi dalam hidup tentu bukan saja uang penunjang kecukupan mental yang sehat. Namun sepertinya kekurangan itu tak dirasa oleh Mama Sonia, ia memilih untuk bertahan dengan keluarga ini dan berharap suatu saat ia mendapati keluarganya normal seperti keluarga lain, ataukah dia sudah merasa bahwa semua ini normal untuknya. Mama Sonia tidak akan terbiasa jika mendapati suaminya bersikap manis padanya. “wanita itu tidak butuh dicintai, mereka hanya butuh uang” jawab Papa Roy memaparkan sudut pandang dia tentang wanita. Hal itu tidak bisa dibantal oleh Nic karena terbukti Mama Sonia sangat menyukai uang, uang, dan uang. Mama Sonia kerap kali travelling ke luar negeri bersama teman-teman arisannya hanya untuk memburu tas branded yang beredisi terbatas. Jika beberapa orang meletakkan kebahagiaannya pada keluarga yang harmonis, atau ada juga yang meletakkan kebahagiaannya pada kehormatannya, berbeda dengan Mama Sonia yang meletakkan dan menggantungkan kebahagiaannya pada uang. Ia akan baik baik saja dan bertahan sekuat mungkin jika diselimuti uang yang melimpah. Karena pahitnya kemiskinan tidak akan pernah bisa diobati dengan manisnya kehormatan dan keharmonisan keluarga. Baginya keluarga tidak akan bisa bahagia, jika kondisi keuangannya tidak stabil, ketika miskin, orang akan disibukkan dengan mengutuk diri dan nasib hidupnya tanpa sempat menikmati hidup yang singkat ini. Baginya miskin tidak pernah lebih baik dari nasib manapun. Ia rela hidup dalam kekangan suami yang tak mencintainya, bahkan tak menghormatinya dibanding harus hidup di ambang kemiskinan. “kau hanya perlu kaya, Nic!” ucap Papa Roy “ketika kau kaya, kau akan dengan mudahnya mendapatkan apa yang kau mau” lanjut Papa Roy “jangan sampai nasib papamu ini berulang di dirimu, jangan sampai ada orang lain yang merebut kebahagiaanmu.” “baik, pa” jawab Nic singkat dan mengerti “ingat! Jangan sekali kali kamu menggantungkan kebahagiaan pada orang lain, terlebih kepada wanita. Wanita hanya akan membuat dirimu lemah dan tak berdaya” Papa Roy tak henti-hentinya mengingatkan Nic untuk tidak terpengaruh pada wanita. Afirmasi-afirmasi dari Papa Roy perlahan memengaruhi perubahan sikap Nic dan sudut pandangnya tentang wanita. Ia tumbuh besar menjadi laki-laki menyebalkan dan suka mempermainkan hati wanita, sikapnya terhadap Alana juga perlahan berubah, ia semakin tidak menghargai Alana dan kerap kali meninggalkan Alana untuk wanita lain yang bisa dijadikan pelampiasan perbuatan kejinya. Nic tumbuh menjadi seorang yang membuat Alana merasa bahwa tidak ada persahabatan abadi, Alana yang mulanya percaya bahwa Nic merupakan guardian angel untuknya, sekarang berubah drastis menjadi devil yang tak behati, sialnya Alana tidak bisa lepas dari jeratan Nic. Meskipun banyak wanita yang lalu lalang di kehidupan Nic, Alana tetap yang terpilih untuk dijadikan teman hidupnya, atau pelampiasan terhormat untuk Nic. Alana tetap spesial di hidup Nic dengan pengkhususan cara Nic sendiri. * * * "you are my guardian angel, Nic" ucap Alana saat ia mendapati dirinya telah jatuh tersungkur bersama dengan Nicholas yang tampak gagah dengan seragam merah putihnya. bagi Alana Nic merupakan pangeran tampan yang diutus Tuhan untuk menjaganya "aku berjanji akan melindungimu sumur hidupku" kata Nic selepas menyelamatkan Alana dari pengendara mobil yang ugal ugalan di depan sekolah. Jari kelingking Alana dan Nic saling bertaut menandakan terikatnya sebuah janji. Janji yang diucapkan oleh laki-laki polos dengan tulus. "kamu tidak boleh jauh jauh dari aku, kalau kamu jauh, aku ga bisa melindungi kamu lagi, aku ga mau kamu kenapa - napa" ucap Nic membantu Alana membersihkan luka tipis di lutut Alana. "duh perihhh" rintih Alana lirih. Seketika Nic langsung meniup lutut Alana untuk meringankan lukanya "udah bisa berdiri?" tanya Nic sambil memapah Alana untuk berdiri "aduh, sakit" Alana kembali melenguh "sini" Nic melingkarkan lengannya di pundak Alana dan memapah Alana berjalan menuju rumahnya yang tidak jauh dari sekolah. Rumah Nic dan Alana tidak berjarak jauh hanya beda beberapa gang saja. Ketika Minggu atau hari libur tiba mereka berjanjian untuk lari pagi dan membeli kembang gula. * * * Andai aku tidak bertemu Omar, dan seandainya Nic tetap sama seperti Guardian Angelku dulu, mungkin kisah cintaku tak akan serumit ini. Alana mengenang sapu tangan yang tertulis inisial N dan A yang mereka sulam sebagai tugas sekolah seni budaya di kelas 6 SD dulu. Alana ingin bersahabat lagi denganmu, Nic. Alana yakin Nic hanya butuh sesuatu untuk menyadarkannya dari sikap bodohnya. Izinkan aku mencintai orang lain, aku akan mendukungmu dengan penuh seluruh jika kau memilih wanita pilihanmu sendiri yang kau cintai, tentu saja. * * * Sesampai di rumah, Pukul satu dini hari, Nic mendapati Mama Sonia tergeletak di sofa dengan puluhan botol wine di mejanya. "mama mabuk lagi" ucap Nic lirih. Nic memapah Mama Sonia untuk pindah ke kamarnya, tak ditemui Papa Roy. "Papamu, .." ucap Mama Sonia sembari memegang lengan Nic yang kekar "papa kenapa, ma?" ucap Nicholas penasran "papamu selingkuh" ucap Mama yang menangis tersedu-sedu Nic yang menelan ludah jakunnya naik turun, jemari tangannya mengepal erat. Bukan ia membenci ayahnya, ia hanya merasa bahwa kehidupannya memang sudah tidak pantas untuk diperjuangkan. Ia merasa nasib buruk akan selalu berada di pusaran hidupnya. Nic tak merespon apapun terkait laporan Mama Sonia tentang perselingkuhan Papa Roy. Dan Nic tidak mau tahu siapa wanita yang membuat Mamanya menangis. Baginya ini merupakan bagian penderitaan yang memang seharusnya ia dapatkan, Nic sangat terbiasa dengan penderitaan batin. Akan merasa aneh jika rasa cinta tumbuh di diri Nic. * * * Bersambung Izinkan aku
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD