PDKT

1556 Words
setelah menempuh perjalanan sekitar satu jam setengah, sampailah mereka di pantai yang cukup indah namun sepi. Riak ombak tampak berbalap menyambut kedatangan dua pasang pemuda pemudi yang beberapa sedang dimabuk cinta, ada juga yang sedang mulai terketuk hatinya. Tidak banyak pengunjung datang karena sedang hari kerja. setelah selesai sarapan, Anna dan Sam langsung beranjak pergi untuk berenang, sedang Alana masih duduk termangu melihat deburan ombak biru pantai tak berujung dan seolah menyatu dengan warna langit yang cerah. Omar memandang wajah kagum Alana yang tampak lebih mengagumkan dari pantai itu sendiri. "indah ya" Alana bergumam "sangat" Omar menjawab tanpa mengedipkan matanya tertuju pada wajah anggun Alana "Alana" lanjut Omar "iya" sahut Alana "yang foto bareng kamu di pelaminan itu, calon kamu" Omar bertanya dengan sangat serius dan hati-hati "bukan, dia laki- laki yang mama pilih untuk jadi jodohku" Alana menjawab singkat jujur "ha ha jaman sekarang masih aja berlaku jodoh menjodoh" Omar yang lega dengan jawaban Alana otomatis tertawa lepas "kadang gue mikir, kalo sebenarnya Nic itu lebih cinta ke mama daripada gue" canda Alana "bisa jadi si, Al. aku pernah liat mata mama kamu berbinar- binar pas lg ngobrol sm siapa tadi? Nike? bapaknya pengusaha sepatu ya?" Omar menyebutkan merek sepatu ternama "bukan Nike, pliss Omar" Sahut Alana sambil tertawa "siapa si" tanya Omar menahan tawa "Nic, Nicholas. dia temen sekolah gue dulu" jelas Alana "do you love him?" tanya Omar "No, apa yang membuat lo berpikir that I love him?" Alana menampakkan wajah tak sukanya "of course tampak dari wajah kamu yang ga bisa berpura-pura buat tampak tertarik" Omar menebak-nebak. Alana memercingkan mata tidak percaya "kalau wajah gue sekarang? gimana? apa aku keluatan tertarik?" Alana mendekatkan wajahnya ke depan mata Omar. "kamu cantik" tertegun melihat kecantikan Alana dari jarak yang sangat dekat "dari wajahmu terlihat kamu mulai nyaman" lanjut Omar tak berkedip dengan sorotan mata tajamnya Alana terdiam. nyatanya memang Alana bisa nyaman ngobrol berdua dengan Omar. Namun Alana tidak mau menampakkan ketertarikannya, ia segera menepis pikiran-pikiran yang mengarah ke Omar. "jalan yuk" ajak Omar "kemana?" Alana terkejut dan menjauhkan wajahnya dari Omar Omar tidak menjawab namun langsung meraih tangan kanan Alana. "jalan aja daripada duduk banget, abis dari pantai bukan seneng malah ambeyen" Omar menjawab sekenanya tanpa melepas genggaman tangannya. Alana melihat tangan kiri Omar menggenggam erat tangan kanannya, kepala Alana yang hanya sebatas bahu Omar. Padahal untuk ukuran orang Indonesia Alana termasuk berperawakan ideal. Omar menunjukkan tangannya ke arah atas depan sambil merangkul bahu Alana. "ngapain?" Alana penasaran dengan apa yang sebenarnya ditunjuk Omar "biar kaya orang-orang aja" Omar mengarang "emang orang-orang kenapa" Alana mengernyitkan mata, penasaran "kata orang romantis itu nunjuk langit, awan, rembulan, harimau, singa, bidadari" "ada bidadari?" "ada" "mana?" "di sampingku" Omar mulai menggoda "di samping kok nunjuknya jauh banget ke langit?" Alana mulai membalas menggoda Omar "habisnya, bidadarinya jauh banget. susah dijangkau, apalagi ada singa yang selalu siaga" Alana melepas rangkulan Omar "singa? lo lagi ngatain mama? parah lo!" "eh aku ga bilang, kok malah kamu perjelas" Omar membela diri Alana menyadari bahwa ia lah yang sebenernya ngatain mamanya sendiri. "kalo mama kamu singa berarti kamu anak singa?" Omar tambah meledek "iya ayahku Mufasa, takut ga?" Alana mulai mengimbangi candaan Omar yang mulai mengacau "Alana. aku Iron Man lo?" "hah?? gimana gimana?" Alana menjauhkan badannya "tuh kan?" "apaan?" Alana bergeser menjauhi Omar yang semakin mepet "maunya ngejar magnet mulu" Omar kembali mendekat "gue? magnet?" "bukan. kamu manusia. tapi manusia magnet pasangan iron man" "namanya apa?" Alana mencibir "Magnet man" "kan gue cewe" "o yaudah magnetun" "kok magnetun?" tanya Alana penasaran "iya kan cewe pake ta' marbuthoh "Apa si Maaar" Alana kesal dengan candaan garing Omar "aku kenapa, Alana?" "lo bisa ga si serius semenit aja" "oke aku serius" Omar membenarkan cara duduknya dan menarik napas dalam-dalam ."good" Alana menimpal "pacaran yuk" Omar tak bergerak dalam duduknya yang tegang dan tampak sekali keseriusannya "ngaco lo mar" "aku serius, Alana. kamu ga liat aku udah duduk kaya lagi sidang skripsi ni" Alana menatap mata Omar memastikan keseriusan bicaranya itu adalah omong kosong. "aku serius, Alana" Omar mengulang perkataannya pada Alana yang terpaku diam seribu bahasa. "kenapa?" satu kata yang keluar dari mulut Alana speechless "apa kita butuh alasan untuk jatuh cinta? apa aku harus menuliskan latar belakang sebelum mengungkapkan?" "kenapa?" Alana mengulang pertanyaan lagi "karena..." Omar mengubah posisi duduknya hingga menghadap ke sisi kiri Alana yang duduk menghadap pantai "Apa?" Alana tidak sabar menanti lanjutan jawaban dari Omar "karena aku suka" "sama?" "kamu" "percaya ga?" "percaya. percaya. tapi" jawab Alana ragu "tapi apa?" Omar penasaran "aku ga mau" dahi Alana tampak mengernyit ketika mengatakan penolakan ini "kenapa? kamu udah punya pacar?" "engga" "kenapa?" "seperti kamu tidak butuh alasan untuk jatuh cinta, aku juga tidak punya alasan untuk menolak cinta" Alana mengembalikann pernyataan Omara sebelumnya terkait alasan "OK" sahut Omar diiringi dengan keterkejutan Alana terhadap respon Omar yang sangat santai "Just OK?" Alana bertanya seolah memginginkan Omar bereaksi lebih "yes. OK, kenapa?" Omar balik bertanya "yaudah si?" Alana menjatuhkan pipet air dugan yang hendak diminumnya. salah tingkah "aku yakin" lanjut Omar "apa?" "kamu tu jodohku. kalo kali ini aku punya alasan akurat" lanjut Omar lagi "apa?" "kan kita sudha dipertemukan secara tidak sengaja sebanyak tiga kali" dengan yakin Omar mengemukakan alasannya "ha ha ha tukang somay di Ciledug juga sering ga sengaja ketemu gue lebih dari tiga kali malahan" "ya berarti itu jodohmu" Goda Omar "enak aja" Omar menerima pukulan kesal Alana terhadap kesimpulannya "kalo jodohku, kamu" lanjut Omar "kalo aku ga mau?" Alana terus menolak "pasti akan mau" Omar meyakini "akan? kalau akannya itu ternyata sepuluh atau dua puluh tahun lagi?" Alana mengandai - andai tak ingin mengakhiri percakapan ini "ya aku tunggu" jawab Omar konsisten "kalau aku tetep ga mau" "ya pasti akan mau" jawab Omar tanpa ragu. "kenapa?" "karena kamu jodohku lah, apa lagi" "yaudah tunggu sampai Donal trump mualaf ya" "engga lah. aku mau tunggu kamu sampe jokowi mualaf" canda Omar "eh mohon maaf. jokowi emang islam,pak" lanjut Alana menyangkal "yaudah" Omar membuat kesimpulan mengambang "yaudah apa?" "kita jadian" Omar tampak belum tak menyerah "aku gak mau" "OK" timpal Omar singkat "sial. gitu doang nyalinya" batin Alana kesal. "gue pergi dulu" Omar mulai menggunakan kata ganti 'gue' yang mana sebelumnya selalu aku - kamu ke Alana "gue?" batin Alana lagi. sadar bahwa selama ini Omar tidak pernah ngomong gue - elo ke Alana. "kemana?" tanya Alana "usaha" Omar menjawab singkat dan meninggalkan Alana sendirian. tak selang berapa lama Sam dan Anna berlarian menghampiri Alana yang duduk sendirian "Omar mana, Al" tanya Sam yang sudah basah kuyup berlumur pasir Alana melihat keduanya yang sama - sama basah. "ga tau" jawab singkat Alana sambil meminum air dugan yang pipetnya sudah tidak ada "lo ga apa apa in dia kan, Al" Anna mengkhawatirkan Omar "hah??? gue ngapain njir?" Alana heran dengan pertanyaan Anna yang menyebalkan "ha ha gue takut lo cuekin dia" "ya kalo gue cuekin berarti gue ga ngapa - ngapajn dia dong, Anna Elisabeth" Alana membela dirinya. kesal. *** Seorang wanita paruh baya menghampiri Alana dan teman - temannya. "neng Alana" wanita paruh baya itu bingung memilih mana yang Alana di antara Alana dan Anna "iya" Alana keheranan "ini jamunya" bude bude itu menyodorkan jamu kunir asem kepada Alana. diikuti dengan wajah bingung Alana karena dia sama sekali tidak memesan jamu "saya ga pesen, bude" jawab Alana "diminum neng, biar neng sehat. percaya sama bude, bude ini orang baik" Alana meminum jamu yang diberikan bude itu kemudian bude itu memberikan jamu yang sama juga pada Sam dan Anna. "berapa bude??" Alana membuka dan mencari uang cash di dompet berisi banyak kartu ini "ga usah, neng. sudah. sehat - sehat ya neng. semoga lekas bertemu jodohnya" bude jamu lalu berpamitan "Aaamiin" Sam dan Anna kompak mengaminkan doa bude jamu tak selang lama datang gadis kecil kisaran kelas 6 SD menghampiri Alana yang masih terheran-heran dengan kejadiann barusan "kak Alana?" gadis itu menanyakan Alana "iya, kenapa dik?" "sini saya pijit kakinya yang pegel - pegel" gadis itu menawarkan jasanya. tapi kenapa dia tahu nama Alana "kok kamu tau namaku, dik? tanya Alana sambil menyelonjorkan kakinya bersiap untuk dipijit "aku juga tau tanggal lahir kakak" sahut gadis itu mengejutkan "berapa?" Alana mencoba mengetes gadis itu "9 Agustus" Gadis itu mengurut kaki Alana dengan lembut dan nyaman membut Sam dan Anna jg menginginkna hal yang sama "hah" Alana terkejut dengan tebakan gadis itu yang benar "apalagi yang kamu tahu?" Alana melanjutkan rasa penasarannya "aku tau ada orang yang sangat menyukai kakak" "siapa?" Alana mendesak jawaban adik itu. " aku ga bisa sebut namanya, yang penting dia adalah orang yang membuat kakak nyaman" jawab gadis kecil tukang pijat itu mengakhiri pijatanny dan pergi begitu saja kemudian datang lagi pengamen dengan membawa ukulele menyanyikan lagu Lobow-Kau Cantik Hari Ini. diakhiri dengan kode tepuk tangan beberapa anak kecil diduga adalah temen gadis pemijat kaki tadi. "apa si?" Alana menatap bingung kedua sahabatnya yang disambut tak kalah bingung juga Anna dan Sam serentak menaikkan pundak tanda tak tahu. tiba- tiba satu anak kecil maju menarik tubuh Alana dari duduknya untuk ke tengah2. "kenapa, dik?" Alana heran kebingungan dengan kejadian-kejadian mengejutkan yang dialami di beberapa menit terakhir ini. tiba- tiba muncul dari kerumunan anak- anak. Omar dengan tangan kosongnya bersimpuh di depan Alana. "pacaran yuk" ..... "apaan sih lo mar? NORAK!!" Alana pergi menjauh dari kerumunan dengan wajah yang tidak bisa digambarkan emosi apa yang sebenarnya dirasakannya Bersambung
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD