* * *
Sesampainya di rumah, mbak Loly memberi Alana surat kecil yang dibungkus koran bergambar gosip artis yang sedang viral karena bayi prematurnya, Alana tidak begitu memperhatikan bacaan yang ada di koram itu. Langsung saja ia buka bungkusan amplop itu dan membaca isi suratnya.
“siapa gerangan di tahun gini masih ada yang mengirim surat, pake amplop koran lagi” Alana bergumam sendiri sambil membuka amplop kedua yang kali ini memakai kertas bekas soal ujian yang terdapat nilai 20 tertanda atas nama Nicholas kelas empar SD, pelajaran matematika tentang pecahan, anak itu menjawab dua jawaban benar dari sepuluh soal yang diberikan gurunya. Tentu nama itu bukanlah nama Nicholas laki-laki menyebalkan yang selalu membuntuti Alana, nama itu adalah sebuah kebetulan atau kesengajaan Omar.
Alana berhasil menemukan pokok surat setelah membuka amplop ketiga yang kali ini ia memakai kertas layang-layang berwarna merah.
“apa si ini” gerutu Alana kesal karena merasa dikerjai dengan amplop amplop berlapis ini
“ hai,Alana yang manis
Kesal ya sama amplopnya
Iya. Sama aku juga kesal. Awalnya aku hanya mau pake kertas layang-layang, tapi kok jadi kaya wajik bude Suminah, terus aku tutup lagi biar ga kaya wajik, tapi karena beli amplop mahal aku cari aja kertas bekas, lalu aku nemu kertas ujian itu, eh setelah k****a ada nama Nicholas, nilainya jelek lagi. Malu lah, akhirnya ku berinisiatif kasih amplop lagi pake koran gosip terbaru. Siapa tau kamu belum tau gosipnya, aku ga mau kamu ketinggalan berita makanya kupilihkan gosip yang lagi viral-viralnya. Dan setelah k****a, ternyata nikah siri itu ga baik ya Al. Banyak mudhorotnya. Kita kalau menikah harus disiarkan, kalau bisa live di seluruh stasiun TV biar semua tau kalau kita sudah nikah, jadi ga dikira nyicil duluan.
Terus setelah kurasa amplopnya keren, aku keluarkan lagi suratku untuk menceritakan kisah panjangku ini, untuk gosip lainnya akan kukirim link nya via Whats-App ya”
Dari isi punggung suratnya Alana sudah bisa menebak kalau si pengirimnya adalah laki-laki ter epic yang pernah ia kenal
“stupid, freak” Alana berkata lirih sambil tak berhenti tersenyum atas hiburan yang tak biasa ini
Alana membuka lipatan kertasnya untuk membaca pokok isi surat
“Alana, jangan lupa doa sebelum tidur
TTD. Calon Menantu Singa”
“hah? Udah? Gini doang?” Alana membolak-balikan kertas polio itu, mencari-cari tulisan lain namun Alana tidak menemukannya, tidak ada lagi isi surat yang tertulis di kertas selebar itu.
“Menurut Handoko, efektivitas adalah kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau peralatan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan” Alana membalas isi surat dari Omar melalui pesan WA
“siapa Handoko? “ Omar membalas dengan disertai emotikon penasaran
“kamu harus belajar untuk lebih efektif menggunakan media komunikasi sama pak Handoko” balas Alana
“kenapa?” tanya Omar
“ya biar kamu ga perlu pake kertas segede gaban Cuma buat ngingetin doa sebelum tidur” balas Alana kesal. Kesal, namun sebenarny Alana sangat terhibur dengan perlakuan Omar yang sungguh tidak bisa ditebak dan walaupun garing selalu membuat Alana tersenyum-senyum sendiri
“kamu udah baca?” tanya Omar
“ udah” jawab Alana
“menurutmu...” _sedang mengetik_ Alana menunggu Omar yang sedang melanjutkan ketikannya
“Nicholas yang ada di amplop itu dimarah ibunya ga ya dapet nilai 20?” Omar bertanya
“ya kamu dulu dimarah ga sama bunda?” Alana mengembalikan pertanyaan Omar, karena tau Omar dulu sangat pemalas juga, sangat memungkinkan untuk dia mendapat nilai yang sama dengan Nicholas yang di amplop itu
“dulu aku ga dimarah si” kenang Omar
“kok bisa? Baik banget bunda” tanya Alana
“iya. Aku pernah dapet nilai 10 dari 100 tapi aku ga dimarah” lanjut Omar
“serius?” Alana bertanya serius
“iya, kan aku tambah 0 satu” jawab Omar tengil
“pintar kan aku? Makanya ga pernah dimarah ibun” Omar memang memanggil ibunya dengan sebutan ibun
* * *
di layar telepon genggam lain, ada mama Shinta dan Nicholas yang sedang merancang sebuah rencana untuk merayakan ulang tahun Alana yang ke-28.
Alana tidak pernah menyukai kejutan dan ulang tahun, baginya ulang tahun bukanlah sesuatu yang perlu dirayakan berlebihan.
Alana juga tidak mengingatnya.
terhitung dari ulang tahun ke 15, Alana selalu mendapatkan hadiah barang-barang dengan harga yang fantastis, darimana lagi kalau bukan dari Nicholas, putra tunggal pengusaha batu bara yang harta bendanya tidak akan habis dimakan rakyat miskin satu Indonesia.
Mulai dari tas branded, sepatu, perhiasan, sampai yang lebih memalukan lagi, Nicholas pernah memberikan ucapan ulang tahun di papan iklan digital dengan wajah Alana terpampang sangat besar dengan ucapan selamat ulang tahun dari atas nama Nicholas yang bisa terbaca jelas oleh orang-orang yang melewati mall itu.
hal-hal semacam itu belum bisa membuat Alana membuka hati untuk Nicholas, hal itu juga yang membuat Nicholas sangat penasaran dengan Alana. karena dia satu-satunya perempua yang dengan beraninya menolak Nicholas seorang konglomerat blasteran yang tentu secara fisik ia adalah dambaan kaum hawa.
Alana justru dibuat jatuh hati dengan laki-laki aneh, berandalan, dan tidak taat aturan tapi bisa membuatnya selalu tersenyum dan penasaran dengan kejutan apa yang akan dia dapat setiap harinya, bukan, setiap jamnya. Omar selalu memberikan pesan singkat dengan cara yang tak biasa kepada Alana.
seperti siang tadi, Omar meminta Anisa, kariawan di butik Alana untuk mengingatkan Alana sholat dhuhur.
atau tempo hari ia mengirim air mineral pada Alana lewat mbak Loly, agar Alana tidak kehausan karena selalu lari larian.
iya lari-larian. Alana yang selalu berlarian memutari pikiran Omar.
atau bude jamu, anak tukang pijat, dan kejutan kejutan ajaib Omar yang tidak biosa dilupakan Alana.
***
"ada sebuah rasa yang tidak bisa dijelaskan dengan rumus matematika, atau formula-formula kimia yang bisa mengidentifikasinya, tidak bisa dibeli dengan uang, jika rasa sudah dihadirkan di hati, tidak ada yang bisa dilakukan seeorang selain jatuh cinta" Alana menuliskan isi hatinya di buku hariannya
tidak banyak catatan yang tertulis di buku harian itu, beberapa tentang pekerjaan, Anna, rencana masa depan, kerinduan terhadap ayahnya.
namun akhir-akhir ini hari-hari Alana dipenuhi dengan cerita menarik,
cerita yang sangat sayang untuk tidak diabadikan dalam bentuk tulisan.
tak lupa Alana menyelipkan foto hasil "photo booth" bersama Omar, kekasihnya di setiap cerita yang melibatkan Omar di dalamnya.
dan memang semenjak jadian dengan Omar, nama Omar memang selalu ada di dalam cerita Alana.
ada pula cerita sedih yang hanya Alana ungkapkan di buku hariannya.
tentang perlakuan kasar Nicholas yang sangat toxic dan mama Shinta yang selalu memaksakan kehendaknya.
kegalauan Alana adalah tentang menyelamatkan diri dari Nicholas atau membahagiakan dan menuruti semua kemauan mamanya.
"apakah aku harus menerima Nicholas?"
"apa aku harus menceritakan perlakuan Nicholas pada mama?"
"apa aku pergi saja dengan Omar?"
"andai Omar adalah Nicholas"
"andai Omar adalah orang kaya, mungkin mama akan menyetujuinya"
Alana bercerita pada buku diarinya, meskipun ia tahu tidak ada balasan atau nasihat dari buku itu.
Alana hanya merasa lega telah mengutarakn keluh kesahnya lewat tulisan
* * *
bersambung . . . .