Mamaa dan Berondongnya

1507 Words
* * * Sesampainya di rumah Alana disambut wajah garang mama Shinta seperti singa kelaparan yang sudah menemukan mangsanya. "ada apa, ma? belum tidur?" Sapa Alana bingung dengan wajah mamanya yang menyeramkan "apa apaan kamu?" mama Alana bertanya ketus "apa apaan gimana si ma? ada apa? Alana ga ngerti? ada apa sih?" tanya Alana kebingungan dengan sikap Mama Shinta " apa yang kamu lakukan pada Nic?" Mama Shinta mulai pada poin utamanya "hah? aku? ngapain?" Alana berpikir lagi "oh ... tadi ... emh tadi aku shock aja, ma. tiba- tiba Nic melamarku di depan banyak teman dan mendesakku untuk segera menjawab" jawab Alana jujur "terus kamu jawab apa?" cecar Mama Shinta "aku bilang I can't. I do not love him, ma" jawab Alana jujur ~plakkk Alana mendapatkan tamparan di pipinya "ma??? tega mama" Alana memegangi pipinya dengan mata berkaca kaca "mama sudah bilang berulang ulang, kita ini banyak hutang dengan keluarga Nicholas. kamu harus menerima dia, ini untuk kebaikan dan masa depanmu" Mama Shinta memberikan nasihat pada Alana "ma, aku ga bisa" Alana menolak "kamu harus coba!" paksa Mama Shinta "mama aku ga cinta sama Nic, maa" Alana kembali menolak "masalah cinta, nanti perlahan kamu akan bisa mencintai Nic Al. Nic yang paling bisa membuat kamu bahagia" mama Shinta berusaha memaksakan kehendaknya "Alana sudah punya pacar ma" Alana memberanikan diri untuk mengaku . " hah? siapa? pria brandal yang parkir motor butut kemarin?" "namanya Omar, dia bukan berandal ma" Alana membela Omar "kamu pikir kamu bisa bahagia dengan laki laki berandal yang tak jelas masa depannya?" Mama Shinta mencoba mempengaruhi Alana. "apa mama pikir aku bisa bahagia dengan Nic?" sahut Alana "jelas. masa depan jelas, ekonomi mapan, bibit bebet bobot jelas tidak diragukan" jelas mama Shinta "Omar bisa membuat Alana nyaman dan bahagia, ma" Alana berkata lirih "apa kamu bilang? nyaman? bahagia? itu karena masih pacaran Alanaa. di kehidupan setelah menikah, kamu akan menderita jika ekonomi tidak tercukupi, kamu akan menderita dengan kemiskinan. kamu belum pernah merasakan pahitnya kemiskinan. mama tidak mau kamu meraskan kepahitan seperti yang pernah mama lalui dulu" pinta Mama Shinta "ma, Alana yakin, Al bisa bahagia dengan Omar" Alana meyakinkan mama Shinta "TIDAK!" jawab mama Shinta tegas "mah ..." Alana memprotes "kamu harus minta maaf pada Nicholas! terima dia" paksa Mama Shinta pada Alana "Alana ga cinta, ma" mohon Alana "Cinta cinta! kamu ga bisa makan cinta Alana" Mama Shinta emosi "jangan bodoh, Alana! cinta saja tidak bisa memenuhi kebutuhanmu! apa yang kamu lihat berandal itu? Nic jauh lebih baik dari segi apapun" Telunjuk Mama Shinta menunjuk jidat Alana membuat Alana menatap benci kepadanya "suatu hari nanti kamu akan berterima kasih pada mama tentang ini" Mama Shinta menyakini pendapatnya Alana segera berlari ke kamarnya tanpa menghiraukan ucapan mama Shinta dan membuka ruang chatnya "Omar: kalau sudah sampai kabarin Alana: I'm home (dengan emotikon mata berkaca kaca) Omar: why? ga dikasih makan sama mama? Alana: kayaknya aku bukan anak kandungnya deh, jahat banget sama aku Omar: terus kamu anak siapa dong? Alana: aku mau jadi anak ayam aja (dengan emotikon anak ayam kuning) Omar: Mama Shinta induknya? Alana: sama aja (emotikon sedih) Omar: kenapa? ada apa? Alana:baru datang tadi, mama marahin aku Omar: karena? Alana: menolak Nic! Omar: dih, si sepatu tukang ngadu Alana: aku ditampar Omar: hah? karena Nike? Alana: ya Omar: apa katanya? Alana: katanya, aku harus meminta maaf dan menerima lamaran Nic Omar: kamu mau? Alana: menurutmu? Omar: aku ga tau, kan aku ga nurut Alana: aku tidur dulu. gd night" Alana mengakhiri percakapannya dan meletakkan smartphonenya. * * * suasana sarapan kali ini terasa lebih hening tanpa percakapan ataupun sekedar basa basi. Alana dan mamanya tampak masih menyimpan kekesalan masing-masing. Alana segera menyudahi dan hendak berpamitan untuk pergi, namun Mama Shinta memanggil Alana "Al, ...." Mama Shinta memanggil Alana yang sudah beranjak mengembalikan piringnya ke dapur "ya, ma ..." jawab Alana "sebentar lagi Nic datang" Mama Shinta memberi kabar "ngapain? dari dapur Alana menjawab dengan sedikit mengeraskan suaranya "jemput dan mengantar kamu ke butik" jawab Mama Shinta "mah!" protes Alana "ga ada bantahan' jawab mama Shinta tegas terdengar suara bel berbunyi, mbak Loly berlari untuk membukakan pintu "tidak usah mbak. saya aja yang buka. itu pasti Nic" Mama Shinta beranjak dari meja makan untuk membukakan tau kehormatannya itu Alana dan mbak Loly saling bertatapan. "pacar mama" Alana mengangkat bahunya tanda pasrah mbak Loly hanya tersenyum "mau ngapain?" ucap Mama Shinta ketus "mau jemput Alana tante" ucap seorang pemuda yang sangat tinggi rasa percaya dirinya "naik?" Mama Shinta melihat ada motor vespa tua dengan helm yang sudah tidak ada kacanya "motor, tante" jawab pemuda itu "KAMU PIKIR KAMU SIAPA BERANI BERANINYA MENJEMPUT ANAK SAYA PAKE MOTOR BUTUT SEPERTI ITU!" mama Shinta meninggikan suaranya dan berkata kasar dengan pemuda itu. Alana yang mendengar perdebatan itu segera menyusul mamanya ke depan mengecek apakah terjadi sesuatu. Mobil Nic tiba parkir di samping motor butut pemuda itu "halo tante. apa kabar, ini ada titipan dari mama untuk tante" Sapa Nic sambil membawakan puding lumut buatan mamanya untuk mama Shinta "Omar? Nic?" Alana terkejut karena ternyata pemuda yang dibentak mama itu adalah Omar, dan Nic yang sudah datang "Tuhaaaaan, apa lagi ini ..." batin Alana menangis menghadapi pagi yang kompleks Alana menarik tangan Omar "ngapain kamu ke sini, masuk kandang buaya tau ga!" Alana memarahi Omar yang tiba tiba datang tanpa meminta persetujuan dari Alana "aku mau jemput kamu sayang" bisik Omar "Alana, kamu berangkat bareng Nic" perintah Mama Shinta Alana menaap mata Omar meminta pendapat "it' s OK" jawab Omar santai "Omar... " cegah Alana "ga apa sayang, aku pergi dulu" jawab Omar berpamitan "tante, saya pamit dulu" Omar mengulurkan tangannya untuk bersalaman dengan Mama Shinta namun ditepis oleh Mama Shinta "duluan bro" pamit Omar pada Nic Alana hanya bisa terdiam melihat perlakuan mama Shinta pada Omar yang tidak pantas "Nak Nicholas sudah sarapan?" raut wajah Mama Shinta tampak seketika berubah menjadi sangat manis di hadapan Nic "sudah tante" jawab Nic "kamu sudah siap, Al? kita berangkat" Nic menanyakan kesiapan Alana dengan lembut namun tersirat senyum licik yang hanya bisa ditangkap oleh Alana Alana sangat membenci muka dua Nic yang sangat munafik dengan terpaksa Alana masuk ke mobil Nic mereka berangkat kerja dilepas dengan senyum manis Mama Shinta "maksud lo apa?" tegur Alana pada Nic "aku kenapa, Alana?" dengan memperlihatkan senyum liciknya, Nic tampak tidak merasa bersalah dengan semua yang telah terjadi "ngapain lo ngadu ngadu ke mama?" jelas Alana "gue ga ngadu, tadi malem mama lo nelpon, dan gua bilang aja kejadian yang sebenarnya" jawab Nic "lo ga akan bisa lepas dari gue, Alana" ancam Nic dengan penuh kemenangan Alana diam saja dan menatap benci Nicholas yang sangat egois, Alana heran kenapa ada manusia semacam ini "gembel itu tadi pacarmu?" ucap Nic merendahkan selera Alana, membuat Alana sangat marah "tampak seperti preman pasar" lanjut Nic sengaja memicu amarah Alana "udah?"Alana menanggapi Nic yang ngomong terus menerus "belumm, sampai Alana Moeloek jadi istriku" jawab Nicholas "ga akan" jawab Alana "yakin?" goda Nic meragukan pernyataan Alana "mama kamu ga akan tinggal diam, kalo sekali lagi kamu menolakku" ancam Nic pada Alana "lo kenapa ga sama nyokap gue aja, ga usah ngejar ngejar gue" Alana menjawab ketus "ha ha kamu mulai bercanda" Nic tertawa memndengar pertanyaan Alana "apa si yang lo liat dari gue? banyak perempuan di luar sana yang mau sama lo, Nic" Alana menyarankan untuk mencari wanita lain "perempuan di luar sana tidak ada yang sepertimu, Alana" jawab Nicholas sambil memegang dagu Alana yang langsung ditepis oleh tangan Alana "gue udah punya pacar" jawab Alana "gembel tadi?" Nic memperjelas pertanyaannya "stop said 'gembel' " bentak Alana "dih dibelain pacarnya" Nic menertawakan emosi Alana "dia punya apa Alana?" ucap Nic merendahkan Omar "dia punya hati yang kamu ga punya" jawab Alana singkat " ha ha Alana Alana . kamu mau makan hati?" tanya Nic "lo punya apa si? hah? selain warisan apa lagi yang kamu punya?" Alana mempertanyakan kelebihan Nic "aku punya segala sesuatu yang diimpikan wanita, HARTA" jawab Nic sombong "ya silakan cari wanita yang menginginkan HARTA melimpahmu itu! tentu wanita penggila harta itu bukan gue. elo ga perlu buang buang waktu untuk mengejar dan merepotkan gue. Nic. come on gue udah punya pacar dan gue bahagia dengannya. kamu juga bisa cari kebahagiaan yang sama dengan orang lain" Alana memberikan nasihat dan saran pada Nicholas "but I want you, Alana. only you" jawab Nic dengan senyum penuh intriknya "but I won't" jawab Alana ketus "gue bisa memaksa, nyokap lo sangat menyukaiku, gue udah pegang kartu ASnya" ancam Nic dengan dukungan mama Shinta yang selalu berpihak padanya "gila ya lo" Alana menatap heran dengan pikiran Nicholas yang sangat jahat dan egois "apa si yang lo cari, Nic? lo ga akan bahagia dengan gue. lo ga akan dapetin cinta gue, kita ga akan bahagia" Alana memberi tahu Nic dan berharap Nic segera sadar " gue ga berharap cinta, gue ga cinta sama lo" ucap Nic "terus untuk apa?" Alana bertanya dengan nada lelah dan sedih dengan keadaan ini "untuk membuat kamu dan keluargamu menderita" jawab Nicholas diiringi dengan tawa liciknya * * * Bersambung. . . .
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD