Prolog
Geandra Anggara. Lelaki dengan kulit putih dan mata kecil itu baru saja duduk di atas kursi putih. Tubuhnya yang jangkung dan tegak, membuat siapapun memekik heboh kala melihatnya. Tak jarang juga beberapa orang menyentuh otot besar di lengan atas Gean. d**a bidang dengan perut terjaga, jelas sangat terlihat. Terutama ketika baju jerseynya basah seperti sekarang. Sudah terlihat seperti atlet tinju dibanding atlet basket. Rahang yang tegas dengan tatapan tajam, mampu menghunus apapun yang berani mengusiknya.
Terlahir dari keluarga berada, Gean bukanlah sosok yang mudah bersyukur. Memiliki ambisi kuat dan keras kepala bukan lagi rumor belaka. Emosi yang tidak stabil dan memutuskan tanpa berpikir panjang juga termasuk 'keunikan' dalam diri lelaki itu. Hanya saja, karena wajah yang rupawan dan kepintaran yang melambung tinggi, terkadang beberapa orang buta akan keburukan sosok Gean. Kaum good looking adalah yang nomor 1.
Dan
Riandra Anggara. Lelaki dua puluh tahun dengan kemeja yang tidak dikacingkan itu adalah sosok pangeran impian siapapun. Sosoknya yang hangat dan sangat penuh perhatian, sangat melekat dalam diri Rian. Bagai matahari dan bulan jika disandingkan langsung dengan Gean.
Benar. Rian adalah Kakak kembar Gean.
Riandra dan Geandra. Anak kembar yang lahir dua puluh tahun lalu itu adalah kedua anak yang menjadi aset berharga bagi keluarga. Jika Gean diibaratkan sebagai bulan, maka Rian adalah matahari. Gean yang dingin dan akan semakin dingin serta gelap ketika marah. Dan Rian yang hangat namun bisa membakar ketika marah. Kedua sikap yang sangat berbanding terbalik. Ungkapan bagai bumi dan langit sudah tidak cocok untuk keduanya.
Sun and moon.
Matahari dan bulan bagi keluarga. Rian seperti benar-benar matahari. Menjadi sosok yang sangat bisa diandalkan. Ramah dan bisa memiliki pemikiran yang panjang. Juga sosok yang mampu mengatur emosi dengan sangat baik. Bukan orang yang gegabah dan memiliki pemikiran matang. Sudah seperti matahari yang mengawali hari dan mengakhiri hari dengan cahaya.
Jika Rian matahari yang terang, maka Gean adalah bulan yang gelap.
Malam adalah waktu di mana angin dingin mulai berhembus. Karena sinarnya yang tidak terlalu terang dan terkesan sangat redup. Begitu juga Gean. Dingin, gelap, dan tak terbaca.
Walau begitu, keduanya tetap memiliki kesamaan yang mencolok. Mulai dari gaya bicara, cara melangkah, cara makan bahkan sampai pakaian yang akan dipakai. Semuanya sama. Sampai-sampai jika berada di rumah, orang tua mereka masih susah membedakan.
Si kembar yang berbeda sifat namun sama keseharian.