DI BAWAH ATURAN TAKDIR

1204 Words

Di dalam kamar yang diselimuti tirai tebal, suasana dingin terasa begitu pekat, mencekik udara yang pengap. Hanya suara detak jam dinding yang berirama statis memecah keheningan, mengiringi setiap detik yang terasa melambat. Lopita mendongak, menatap siluet Leon yang berdiri menjulang di kaki ranjang, membelakangi lampu tidur remang. Wajah pria itu, yang biasanya tampak angkuh dan dingin, kini diwarnai bayangan yang membuatnya kian tak terbaca, seolah menyimpan seribu rahasia di balik ekspresi datarnya. Aura d******i memancar kuat dari tubuhnya meski sedang mengenakan kemeja satin sutra hitamnya, menekan Lopita hingga nyaris tak bisa bernapas. "Mengapa kau begitu menginginkan bayi ini?" desak Lopita, suaranya parau namun penuh kekuatan. Ada campuran antara rasa ingin tahu yang membakar d

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD