Beristirahat Selama Perjalanan

1074 Words
“Aku sama sekali tidak tahu dia orang jahat. Bahkan percakapan awal kami terasa normal dan baik-baik saja sampai percakapan mengacu pada bau tak sedap di dalam mobil yang kusinggung bahwa itu adalah bau mayat.” Katarina mengungkapkan awal masalah yang dirinya dapatkan. Padahal kala itu ia hanya berniat bercanda saja, tapi itulah yang malah menjadi pemicu perubahan semuanya. “Mayat?” tanya sepasang adik kakak itu serempak. Mereka sangat kaget dengan apa yan Katarina ungkapkan. “Maksudmu, di dalam mobilnya benar-benar ada mayat?” tanya Leslie tak percaya. Katarina mengangguk pelan sebagai klarifikasi. “Itu sangat menakutkan. Aku sendiri yang merupakan cowok, pasti akan ketakutan kalau berada di posisimu.” Lindsay mengakui. “Hum, aku tak menyangka bahwa pria itu mengakui bahwa ada mayat sungguhan di dalam mobil itu. Sebenarnya aku tidak melihat mayat itu secara spesifik, hanya saja bau bangkai di dalam mobil itu sangat menyengat.” Katarina mengakui mengatakan apa yang ia alami sebelumnya. “Kalau aroma busuknya sangat menyengat, seharusnya tidak salah lagi kalau itu memang mayat manusia.” Lindsay berasumsi mengenai ciri-ciri adanya mayat manusia yang disembunyikan. “Aku tidak tahu. Yang jelas, dia benar-benar mengakui telah membunuh orang yang katanya adalah pemilik mobil yang sedang dia gunakan saat itu. Aku tahu kalau dia tidak bercanda, pada saat itulah semua berubah, dia menjadi kasar dan memperlihatkan sosok aslinya. Aku mencoba melakukan perlawanan yang akhirnya membuat mobil menabrak pohon.” Katarina melanjutkan rangkaian yang dirinya alami selama menumpang pada mobil penjahat itu, tentu ia tidak terlalu mengatakan lebih spesifik lagi karena hal itu juga bisa saja akan menguak mengenai kekuatannya. “Lalu kenapa kau baik-baik saja?” tanya Lindsay yang tampak curiga. “Maksudku, apabila kalian menabrak pohon dalam kecepatan tinggi sampai bagian depan mobil penyok, bahkan si penjahat ini terluka cukup parah, yang seharusnya terjadi padamu juga adalah setidaknya ada beberapa luka memar apabila tidak ada yang bocor dari tubuhmu.” Ia melanjutkan mengutarakan pemikirannya. Memang sangat aneh apabila dipikir melalui logika, seharusnya Katarina juga ikut mengalami cedera akibat kecelakaan itu. “Aku memakai sabuk pengaman. Jadi badanku tak membentur apa-apa saat tabrakan terjadi.” Katarina menjawab begitu enteng, jelas ia berbohong karena sebenarnya ia tidak pernah sekalipun memakai sabuk pengaman. “Itu tetap kurang meyakinkan.” Lindsay bergumam, jelas-jelas ia tidak memercayai alasan yang Katarina ucapkan. “Tasku menjadi bantalan.” Katarina menambahkan sambil menepuk tas yang sudah ia taruh di pangkuannya. “Itu cukup meyakinkan.” Leslie langsung mendahului kakaknya untuk berbicara membuat sang kakak memandangnya tak senang. Leslie sendiri malah tersenyum tidak peduli. “Aku masih tidak percaya.” “Sudahlah, kau jangan menuduhnya lagi. Dia adalah gadis baik yang mengalami musibah buruk.” Leslie segera menegur pria yang menjadi kakaknya itu. Sementara yang ditegur langsung menyerah, ia tidak mau membahas topik ini lebih jauh lagi, maka ia hanya kembali pada kemudinya, ia memfokuskan pada jalan yang kendaraan mereka lalui. “Nah, Kat, kau sudah berada di mobil yang tepat, aku dan kakakku tidak memiliki niat buruk, kami melakukan perjalanan menuju Kota Coldwater. Kau bisa tidur sementara, aku akan membangunkanmu setelah kita tiba di kota.” Leslie menganjurkan dikarenakan Katarina mengaku tidak tidur semalaman yang mana itu memang terlihat amat jelas dari penampilan dan raut wajahnya. “Terima kasih banyak, kalian sangat baik padaku. Aku sangat berhutang.” Katarina tak bisa untuk mengucapkan rasa syukurnya. “Sudah lah, tidur saja sana, aku yakin kau sangat memerlukannya. Percaya saja padaku dan kakakku, kami tidak akan menjualmu atau meninggalkanmu di tempat asing.” Leslie lanjut bicara disertai candaan. Katarina tertawa singkat. “Aku yakin kalian orang baik, kalau begitu aku akan tidur sebentar.” Katarina merasa begitu mengantuk, maka ia memutuskan untuk memejamkan mata sungguhan, ia merasa percaya bahwa kedua orang yang membawanya tidak memiliki niat buruk padanya. Ia menaruh tas punggungnya di samping lalu menyadarkan tubuh di sadaran kursi lalu memejamkan mata. Satu jam bahkan kurang dari itu sudah cukup baginya untuk membuat keadaan tubuh sedikit lebih baik dari yang sebelumnya. Pada akhirnya Katarina bisa mengistirahatkan tubuhnya. Ia harus memercayai sepasang adik kakak itu bahwa mereka tidak akan berbuat buruk padanya. Ini akan menjadi pertaruhan lagi. *** Katarina berjalan di lorong kosong berwarna putih yang terlihat cukup panjang, lorong itu tinggi dan cukup lebar, warnanya putih cerah dengan lampu-lampu di atasnya menyala jelas. Dua pria di belakangnya berjalan mengikuti, meski ia diberi tahu bahwa dirinya dibimbing menuju sebuah ruangan, nyatanya ia merasa sedang diawasi agar tidak melakukan hal konyol yang tidak diinginkan, agar ia tidak berbuat sesuatu yang tidak semestinya. Dua pria di belakangnya bukan orang yang menuntun, tapi pengawas yang akan melakukan suatu tindakan apabila dirinya tidak berlaku seperti yang mereka inginkan. Padahal hal itu sebenarnya tidak diperlukan karena Katarina tidak ada niat untuk melakukan sesuatu. Katarina tahu apa yang akan dirinya alami, hal ini sudah terulang entah keberapa kali. Yang jelas, karena sudah terlalu sering, ia sampai bisa menjelajahi beberapa tempat di dalam bangunan ini dengan mata tertutup, ia bisa mengenali setiap suara pemilik orang-orang yang melakukan pemeriksaan padanya. Meski prosedur dari pekerjaan ini tidak sama setiap harinya, tapi yang datang kepadanya, wajah-wajah yang dirinya lihat adalah orang-orang yang sama meski tidak semuanya bekerja dalam waktu yang sama. Ketika ia memasuki sebuah ruangan yang mana biasanya merupakan tempat dirinya diperiksa, ia tidak menoleh ke sekitar. Mungkin Katarina akan merasa penasaran ketika pertama kali datang ke sana, ia ingin tahu seperti apa fungsi-fungsi semua benda yang dirinya lihat. Tapi di karenakan ia sudah mencoba dan melihat setiap alat yang ada, rasanya tidak ada hal apa pun yang membuatnya penasaran lagi. Satu-satunya hal yang dirinya pertanyakan adalah akhir dari semua ini, apa yang akan terjadi pada dirinya setelah semua ini selesai? Atau mungkin saja tidak akan ada yang namanya selesai, ia akan terus melakukan pemeriksaan ini selama sisa umurnya. Katarina duduk di atas kursi putih yang rasanya sangat keras tanpa ada bantalan apa pun. Beberapa orang bersetelan putih segera memasang segala alat yang diperlukan pada tubuhnya, kabel-kabel dan elektroda yang mengganggu itu mulai menempel pada tubuhnya. Setelah beberapa jenis kabel berwarna menempel baik, ada orang yang memeriksa keadaan tubuhnya di depan komputer, sementara orang-orang di dekatnya mulai melakukan sesuatu, tahap awal biasanya ia akan disuntik dengan suntikan yang berisi cairan aneh yang sampai saat ini Katarina tidak mengetahui apa itu. Lalu setelahnya orang-orang akan berseru mengatakan mengenai dimulai uji coba atau semacamnya, orang yang berada di depan komputer kemudian akan menyerukan mengenai kondisi tubuhnya. Dimulai dengan kecepatan jantung memompa darah, denyut nadi, pernapasan, tekanan darah dan semacamnya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD