Chap 22

1205 Words

Jianheeng duduk berleha-leha sambil memakan buah persik di depannya. Perutnya lapar padahal baru dua jam yang lalu dirinya makan siang tapi cacing di perutnya sudah meraung-raung minta makan. Buah persik masih tidak bisa mengganjal laparnya saat ini jadi dia memilih pergi ke dapur untuk memasak. Jianheeng sedang ingin makan kue red velvet.  Sampai di dapur istana puluhan koki dan dayang tiba-tiba panik saat Jianheeng datang ke dapur. Tentu saja mereka kaget, permaisuri mereka tidak pernah menginjakkan kakinya di dapur dan ke dagangannya kali ini membuat mereka kaget dan panik. Koki dan dayang di sana langsung memberi hormat serempak beberapa dayang menjatuhkan keranjang yang mereka bawa karena terburu-buru.  "Bangunlah!" Jianheeng menghampiri salah satu koki yang merupakan koki pribadiny

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD