bc

Journey Of Love

book_age12+
127
FOLLOW
1K
READ
revenge
family
friends to lovers
goodgirl
student
drama
bxg
highschool
small town
like
intro-logo
Blurb

Perjalanan cinta Dido dan Selomita, yang terhalang oleh restu dari Mak Inah.

Mak Inah tidak merestui hubungan mereka, karena Dido adalah anak dari mantan pacarnya yang bernama Pak Condro.

Alasan apa yang membuat ibu dari Selomita tak merestui hubungan mereka?

Simak kelanjutan nya tentang kesungguhan Dido memperjuangkan cintanya pada Selomita.

Di baca yuk karyaku sampai tamat, kalau kamu suka silakan berikan tanda love dan masukkan ke daftar pustaka mu ya!!!

Jangan lupa follow ya!!

chap-preview
Free preview
Bab 1
SEBELUM MEMBACA BUDAYAKAN TAP LOVE, DAN MASUKKAN KE DAFTAR PUSTAKA MU. KOMENTAR JIKA BERKENAN. DUKUNGAN KALIAN SANGAT BERARTI UNTUK MEMBERIKU SEMANGAT BERKARYA. PROLOG Selomita nama panggilan nya. Hidup di sebuah keluarga yang sederhana. Membuat dia harus membantu kedua orang tuanya, untuk mencari nafkah. Mamaknya di tinggal bekerja oleh ayahnya ke kota, dan sudah enam tahun tidak pulang ke rumah. Selomita mempunyai tiga orang saudara kandung yang pertama kakaknya kuliah di kota yang bernama Fania. Yang kedua adalah Selomita dan anak ketiga bernama Fatur usia 10 tahun dan terakhir Sarina yang berusia 5 tahun. Selomita, gadis berparas cantik di desanya. Kemudian suatu hari dia bertemu dengan Dido Karisma, anak pengusaha kaya di desanya. Dido mempunyai wajah tampan, dan berhati baik. Dido besar di kota, dan kembali ke desa karena di suruh ayahnya untuk mengelola usahanya. Banyak para gadis yang tertarik pada Dido, namun hati Dido sudah terpaut oleh sikap acuh Selomita kepadanya. Para gadis di desanya, berlomba-lomba ingin sekali menjadi kekasihnya. Tetapi sikap Selomita yang acuh selalu membuat Dido penasaran, dan ingin menjadikan Selomita sebagai kekasihnya. Tetapi hubungan Selomita dan Dido terhalang, oleh restu dari mamak Selomita. Mamaknya mempunyai masa lalu yang kelam, pada ayahnya Dido. Kisah cinta mereka harus terhalang , karena kebencian Mak Inah yaitu mamak dari Selomita, kepada ayah Dido yang bernama Condro Wijaya. Mak Inah sangat membenci Pak Condro, semua anaknya selalu di peringatkan agar jangan mendekati keluarga Pak Condro. Mak Inah hanya menjelaskan, jika keluarga Pak Condro sangat membenci orang miskin. Dido tidak perduli dengan kebencian yang di tanamkan oleh Mak Inah kepada Selomita. Karena Dido sudah jatuh hati pada Selomita, dan dia harus memperjuangkan cintanya. Dia harus meyakinkan Mak Inah kalau masa lalunya hanya miliknya, bukan untuk anaknya. Semenjak duduk di bangku SMA, Selomita sudah tidak malu lagi, untuk menawarkan jajanan ke teman-teman sekelasnya. Yang penting pada esok hari, dia bisa berangkat sekolah dengan uang yang dia dapat hari ini. ***** Awal Mula Kisah RUMAH SELOMITA Kegiatan Selomita di pagi hari, dia selalu sibuk dengan jualan yang akan dibawa ke sekolah. " Mak, keripiknya sudah di bungkus? " tanya Selomita yang sudah mengenakan seragam sekolah. " Sudah Sel, " kata Mak Inah sambil merapikan bungkusan keripik. Dan memisahkan antara rasa original dan balado. " Aku berangkat sekolah dulu ya, Mak! " Selomita sudah membawa tas beserta bungkusan keripik di tangannya. Kemudian Selomita mencium tangan mamaknya dan berpamitan. Selomita berjalan menyusuri jalanan yang sepi, dan belum ada orang yang melewatinya. Dia harus berangkat pagi-pagi, agar tidak terlambat ke sekolah. Rumahnya yang jauh dari pusat kota, harus ditempuh dengan berjalan kaki sejauh dua kilometer. Sungguh sangat melelahka, jika setiap hari harus berjalan kaki. Tetapi semangat Selomita, yang ingin bersekolah tak membuat dia merasa lelah. Sesampainya di pusat kota, Selomita langsung menaiki angkutan umum yang mengarah ke sekolah nya. Dia mencari nomor angkutan umum yang menuju arah sekolah yang masih kosong. Kemudian dia pun naik, dan duduk di pojok dekat pak supir. Sambil memijat-mijat kakinya, Selomita meletakkan bungkusan keripik di pangkuannya. Pak supir masih menunggu penumpang yang lain. Karena jika hanya Selomita yang naik, maka tidak banyak pendapatan yang diterima sang supir. Selomita memang selalu berangkat ke sekolah sesudah azan subuh. Dia mengerti akan kondisi, yang dia lalui dengan jalan kaki menuju pusat kota sampai angkot yang harus menunggu penumpang. Setelah beberapa penumpang sudah naik dan hampir terisi penuh, sang sopir melajukan mobilnya. Jarak antara pusat kota dan sekolahnya tidak begitu jauh. Hanya saja Selomita, harus menunggu sopir yang menunggu penumpang lain. Hanya sepuluh menit Selomita duduk di angkot, kemudian dia harus memberhentikan supir yang melajukan mobilnya. " Kiri, kiri ...," teriak Selomita sambil mengetukkan tangannya di kaca. Kemudian dia turun dan langsung memberikan beberapa koin kepada sopir angkot. Kemudian dia berjalan lagi, menuju sekolah yang jaraknya hanya 300 meter dari halte bus. " Tet, tet, tet .... " Bel sekolah berbunyi, pas sekali dengan kedatangan Selomita, yang sudah berada di depan pintu gerbang sekolah. Selomita pun memasuki sekolah dan menuju kelasnya 12A. Selomita langsung menuju tempat duduknya, yang berada di barisan kedua persis di depan meja guru. Bungkusan keripik yang satu sudah Selomita titipkan di kantin Mang Oking, yang satu lagi akan dia bawa berkeliling saat jam istirahat. Para siswa semua berbaris di depan kelas, mereka di pandu baris berbaris oleh ketua kelas. Kemudian ketua kelas memberi aba-aba untuk masuk pada barisan sebelah kanan disusul barisan berikutnya. " Sel, kamu bawa keripiknya? " tanya salah seorang teman sebangku Selomita " Bawa Fat, ada yang original sama balado, " kata Selomita yang menunjukkan kantong plastik berisi keripik singkong. " Aku mau balado satu, sama original dua, " jawab Fatimah. Fatimah adalah sahabat Selomita sejak kelas 10. Dia duduk bersebelahan dengan Selomita, dan Fatimah tahu kalau Selomita sudah berjualan keripik singkong sejak kelas 10 SMA. " Oke ..., " sahut Selomita yang langsung memisahkan keripik pesanan Fatimah. Fatimah sengaja memesan keripik terlebih dahulu, karena dia tahu kalau keripik singkong buatan Selomita selalu laku dan habis terjual. Selomita hanya membawa 50 kantong keripik singkong yang separuh isi balado sisanya original. Itupun dibagi dua sama kantin yang dia titipin. Selomita termasuk anak yang pandai, dia selalu semangat dalam belajar. Beruntung dia mendapatkan beasiswa di sekolah, sehingga untuk biaya pendidikan dapat terbantu. Lalu Selomita meletakkan bungkusan keripik di bawah mejanya. Dia berharap hari ini keripik yang di bawa akan laku terjual. Para siswa menunggu kedatangan guru yang akan mengisi pelajaran pada jam pertama. Ada yang bercanda dengan teman sebangku, dan ada yang sedang mengerjakan PR. Suasana kelas Sela hening saat guru yang mengisi jadwal pelajaran pertama sudah masuk ke dalam kelas. Tak ada satupun suara yang terdengar, seperti sebelumnya saat guru belum datang. Ketua kelas memberi aba-aba, untuk memberi salam kepada guru, yang sudah berdiri di depan kelas. " Anak-anak, kalian buka pelajaran tentang menghormati orang yang lebih tua. " Ratih adalah guru yang usianya terbilang senior. Mengajar pelajaran PPkn, dia ditugaskan mengajar tentang norma dan sopan santun. Semua siswa pun membaca bahan materi yang ada di buku paket. Ditunggu kelanjutannya episode berikutnya. Silakan like ya guys, kalau kamu suka sama ceritanya ?

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

My Secret Little Wife

read
99.0K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

Siap, Mas Bos!

read
13.7K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
206.4K
bc

Tentang Cinta Kita

read
190.8K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.7K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
15.5K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook