12. PERJALANAN MENUJU MAKAM ANGKER

2535 Words
Angin semilir menerpa mereka berdua yang sedang dalam perjalanan ke sebuah makam angker. Di perjalanan Anna selalu muntah-muntah beberapa kali dan Nick harus menghentikan mobilnya dan membiarkan Anna memuntahkan isi mulutnya di jalanan. Anna tidak menyangka secepat ini akan hamil bersama Nick.Tidak ada dalam pikirannya, ia akan hamil secepat ini dan ini membuat masalah dalam perjalanannya. Berkali-kali mobil Nick berhenti untuk menurunkan Anna yang ingin muntah dan merasakan kepalanya yang terasa begitu pusing. Untung saja Nick sabar menuruti apa yang diinginkan Anna. Biasanya sambil berhenti di pinggir jalan, Nick akan membolak-balikkan catatan kertas yang sudah sangat kumal, yang telah disimpannya sudah beberapa waktu yang lalu. Dengan kertas itu Nick menuliskan tempat-tempat dan kota-kota yang harus dituju agar sampai ke tempat pemakaman angker.Dulu Nick memegang kertas itu sendirian karena temannya Alex sudah tertembak polisi duluan dan dengan teganya, Nick harus menyelamatkan dirinya dari kejaran polisi. Ia harus menuliskan kota-kota yang sudah disinggahi, dimana ia singgah, Nick menuliskannya di dalam catatan kertas kecil itu. Hari dan tanggalnya sampai ia bisa sampai ke pemakaman angker yang sudah diwasiatkan Alex temannya sebelum meninggal bahwa pemakaman itu tempat rahasia dan sangat favorit untuk setiap perampok yang bingung untuk menyimpan hasil rampokannya. Ada sebuah makan yang cukup kecil, Nick lebih memilih makam yang kecil daripada makam yang berterali besi atau makam yang tinggi , gagah dan terkesan mewah, bahkan ini makam yang digunakan untuk menyimpan uang hasil rampokannya adalah sebuah makam kecil yaitu makamnya seorang bayi tapi letaknya persis di dekat danau dengan air yang mengalir tenang di pinggirnya. Memasuki makam itu akan disambut gerbang yang bertuliskan Makam yang melingkar ke atas dan bertuliskan tulisan makam dengan huruf timbul dan terbuat dari besi yang sudah berkarat karena terkena angin, hujan dan kepanasan setiap hari.Memasuki makam ada jalan setapak kecil yang beraspal, terlihat begitu indah dari luar dan terlihat rapi, tetapi jalanan itu tidak sepanjang yang diperkirakan dalam pikiran, jalanan kecil beraspal itu hanya beberapa meter saja, mungkin karena dananya yang tidak cukup, atau mandor pembangunan jalannya meninggal dunia duluan sebelum jalan setapak selesai atau ...bisa jadi jalanan itu ambrol dimakan tikus-tikus, yang jelas jalanan setapak itu beraspal hanya beberapa meter, selanjutnya putus langsung berbatasan dengan tanah pekuburan.Sepanjang kiri dan kanan jalan setapak makam itu ditumbuhi pohon bambu yang rimbun dan kehijau-hijauan di siang hari.Jika malam, gesekan batang daun bambu itu menimbulkan bunyi seperti perempuan menjerit kesakitan ditambah lagi dengan desahan daun-daun bambu yang berserakan di bawah dan terkadang ada ada saja ranting batang pohon bambu yang kecil itu, meliuk-liuk ke bawah , entah itu ada angin atau tidak, ranting yang kecil itu akan meliuk-liuk ke bawah dan terkadang menutupi jalan, membuat orang yang berjalan di jalan setapak itu merasa kebingungan arah dan akhirnya dia akan tersesat di makam angker itu. Selanjutnya jalanan itu semakin membingungkan setelah jalan aspal itu berakhir.Banyak jalan yang mengarah ke sana, ke situ, semakin membingungkan orang yang masuk ke dalam makam itu, sehingga orang-orang lebih memilih tidak berkeliaran atau memasuki makam itu sehingga menimbulkan semakin banyak hantu-hantu yang berkeliaran, berkumpul , membentuk komunitas dan leluasa karena makam itu sekarang sunyi sepi dan orang-orang tidak berani untuk bermain-main dengan makam itu. Sepanjang jalan setapak yang beraspal itu, berakhir buntu dan terlihatlah di sebelah kanan ada sungai yang dipinggirnya tumbuh beberapa pohon bambu yang hijau kehijauan di malam hari dengan air yang mengalir tenang. Sungai itu mungkin dalam karena tidak banyak riak-riak yang terlihat , hanya ketenangan air yang mengalir dengan warna coklat seperti kopi s**u. " Nick...aku ingin muntah lagi. " rengek Anna sambil meminta untuk menghentikan deru laju mobilnya sebentar, menepi di pinggir jalan untuk mengeluarkan muntah yang membuat badannya tidak karuan. " Sepertinya aku hamil Nick.... " sambung Anna lagi ketika turun dari mobil sambil membuka pintu.Nick membimbingnya untuk turun dari mobil. " Mungkin kamu masuk angin atau kelelahan saja Anna. Kita sudah bepergian sudah beribu mile dari tempat kita pertama bertemu dan sampai sekarang kita belum menemukan apa yang kita cari, mungkin kamu lelah, Kamu butuh istirahat yang panjang Ann... " sambung Nick lagi. " Mungkin seperti itu Nick.Aku hanya kelelahan. Kalaupun nanti aku hamil, aku akan jaga anak ini sebagai buah cinta kita berdua Nick. " jawab Anna tegas. Persoalan mereka berdua semakin menjadi rutin, ketika mengetahui jika tanda-tanda kehamilan itu muncul di tubuh Anna. " bagaimana, aku ingin pulang saja Nick ... " rengek Anna. "Aku tidak tahu, suamiku dan anak-anakku mau menerima aku kembali atau tidak, dalam kondisi aku seperti ini. " sambung Anna sambil memuntahkan semua isi perutnya yang membuat mual dsan muntah di pinggir jalan. Nick merasa sangat bersalah dengan keadaan Anna yang sedang sakit seperti itu dan yang membuat Anna jadi sakit seperti itu adalah dirinya. " Aku tidak akan meninggalkanmu Teh ...please, kita lanjutkan pencapaian kita sebentar lagi, kuatkan badanmu, sehatkan...nanti Kamu akan mengetahui apa yang aku lakukan ini hanya untuk kebahagiaanmu Anna. " sambung Nick dengan rasa bersalah.Entah Nick harus berbuat apa lagi untuk kebahagiaan Anna. Yang jelas, perjalanan untuk menemukan uang hasil perampokannya belum berakhir dan akan menuju ke titik puncaknya, kini mereka dilanda masalah jika Anna menunjukakan tanda-tanda kehamilan. "Aku seorang Ibu Nick.Aku pernah menjadi seorang ibu yang juga pernah melahirkan dan aku tahu sekali, tanda-tandanya aku hamil. Yah..seperti ini Nick. " Nick merasakan Anna semakin cerewet akhir-akhir ini, tapi ia maklum. Nick merasa sangat suka sekali mendengar Anna hamil. Sudah lama ia merindukan seorang anak .Istrinya tidak bisa memberikan anak sampai dia pergi dengan laki-laki lain. Tapi Its oke bagi Nick. Baginya annalah penggantinya. Ia akan memperlakukan Anna dengan sebaik-baiknya, seistimewa bak ratu sejagad. Dalam perjalanan menuju makam , berpuluh kali Nick harus menghentikan mobilnya untuk menuruti Anna yang ingin keluar dari mobil karena merasa kegerahan. Perjalanan menempuh jarak ratusan kilo dan Nick tetap tenang untuk membawa seorang perempuan yang sedang hamil dan itu bukan istrinya ! Nick semakin nekat melakukannya, nekat untuk membahagiakan perempuannya yang cantik. Perjalanan mereka lalui dengan santai. Jika lelah mereka akan mencari penginapan yang kecil dan murah agar tidak terendus oleh polisi, barangkali saja wajah Nick sudah tersebar ke berbagai koran dan media, sebagai seorang buronan. Nick harus waspada dengan hal itu. Sampai pada suatu malam, Nick mendatangi seorang bidan desa , dari hasil tanya sana tanya sini orang-orang yang ada di kampung, akhirnya ia menemukan seorang bidan dan memeriksakan Anna dengan kehamilannya. " Selamat yah, Bapak akan menjadi seorang bapak. Istri anda sedang hamil, jaga baik-baik yah. " ujar bidan desa sambil memberikan secarik kertas, resep vitamin yang harus dibeli di apotik terdekat. " Banyak-banyak minum vitamin agar kehamilannya sehat dan mengurangi rasa mual yang Ibu rasakan yah. " nasehat bidan desa itu sebelum Nick dan Anna berpamitan dari tempat prakteknya. " Jangan banyak berpikir dan kelelahan yanh... " sambung bidan desa yang sudah separuh baya itu sebelum menutup pintu rumahnya, seolah-olah ia tahu bahwa Anna sedang dalam perjalanan yang sangat melelahnkan terlihat dari gurat wajahnya yang sangat lelah dan tanpa terawat karena menempuh perjalanan yang jauh. Nick ingat betul kata-kata bidan desa irtu dan ia dengan segera membelikan vitamin-vitamin yang dibutuhkan untuk Anna untuk meredam rasa mual di perjalanan. Perjalanan menuju ke makam sudah dilaluinya selama dua minggu dan Nick belum juga menemukan makam angker itu. , ditambah lagi perjalanan dari awal pertemuan pertama, b******u di hotel untuk pertama kali sampai melarikan diri sudah hampir enam bulan mereka lalui bersama. Uang sisa dari perampokannya masih sisa banyak untuk membiayai perjalanan mereka. Dalam perjalanan jika cukup uang, tidak masalah. yang penting ada uang, semua akan beres apalagi perjalanan panjang yang membutuhkan waktu berbulan-bulan. Berulang kali Nick kadang salah jalan. Walaupun laju mobilnya berdasarkan kertas kumal yang terus dipegangnya seolah mirip jimat yang tidak boleh hilang, tapi terkadang Nick tersesat tidak sesuai dengan tempat-tempat atau kota-kota yang ia tulis sendiri dalam perjalanannya dulu untuk menyimpan uangnya. Kota yang Nick lewati dulu sudah berubah, bertambah bangunannya, bertambah jalan-jalannya, walaupun nama kotanya sama, ini memerlukan waktu yang lama untuk menemukan tempat makam angker yang dituju Nick. Nick harus sabar ! Sampai suatu sore, mobil Nick telah sampai di tempat yang dituju , walaupun memakan waktu yang lama tapi kegelisahan, keletihan Nick dan Anna sudah terbayarkan. Di depan mereka sudah berdiri makam angker yang sesuai dengan tulisan yang dibawa Nick, sampai kertas itu kumal karena sering terpegang tangan yang penuh keringat dan udara yang kotor. Di depan mereka berdua, berdiri sebuah gerbang yang bertuliskan sebuah makam dengan besi yang melingkar dan berkarat di atas mereka. dari kejauhan mereka bisa melihat pohon bambu yang meliuk-liuk rimbun kehijauan membuat rasanya bertambah horor untuk mendekatinya. " Kita harus survey dulu ke lokasi, sebelum kita mengambil simpanan uang di dalam peti mayat anak kecil Ann. Kita harus waspada.Mata harus kita pasang seperti camera, agar tidak ada orang satupun yang melihat kita, tatkala kita akan membawa karung berisi uang itu. " instruksi Nick kepada Anna masih di dalam mobil seperti seorang inspektur polisi kepada anak buahnya apabila mereka akan melakukan penyergapan di sebuah lokasi. Anna mengangguk dan tampak gemetaran. Gemetar takut sekaligus takjub, bagaimana ia tidak takjub jika bisa melihat uang yang melimpah ruah di dalam karung, apalagi jika uang itu dimuntahkan dari dalam karung, bisa membuat pingsan Anna seketika. Takut, tentu saja. Namanya saja uang hasil dari perampokan, pasti banyak yang iri dan ingin menguasainya, apalagi sebelum meninggal Alex temannya Nick sudah membocorkan rahasia tempat penyimpanan uang kepada teman - temannya, apalagi kalau tidak ingin menguasai uang tersebut, taruhan nyawapun akan ia lakoni. " Aku takut Nick... " desah Anna dengan suara tersekat gemetaran. Lututnya seperti tidak bertenaga untuk keluar dari mobil dari pengintaiannya selama berjam-jam di luar makam, untuk memastikan bahwa hari ini tidak ada orang yang memasuki makam itu. " Kita sudah duduk di sini selama tiga jam, dan aku memastikan, tidak ada orang yang berani memasuki makam itu Ann. Ayolah kita turun...kita survey saja dulu, kita lihat-lihat dulu lokasinya, barangkali uang simpananku sudah ada yang mengambil orang lain, sia-sia saja perjalanan kita ini Ann. " Masih ragu Anna belum mau turun dari mobil, tetapi waktu terus berjalan, hari semakin akan gelap. Kegelisahan mulai muncul.Jika tidak hari ini survey, lalu kapan lagi ? mereka sudah menempuh perjalanan berratus hari hanya untuk sampai di tempat ini, lalu kenapa setelah sampai, salah satu dari mereka akan mundur ? "Ayolah Teh, kita turun .... " ajak Nick sambil terpaksa menggandeng tangan Anna untuk segera turun dari mobil. " hari makin gelap, nanti kita akan semakin kacau kalau hari ini kita tidak bisa memastikan bahwa uang simpanan aku masih ada Ann. " ujar Nick menjelaskan panjang lebar kepada Anna yang membuat Anna jadi tidak enak sendiri.Walaupun dengan rasa takut dan lutut yang masih gemetaran, akhirnya Anna menuruti keinginan Nick.anna turun dari mobil dan mereka berdua berjalan menuju ke makam angker. hari semakin gelap. Suara-suara yang meresahkan semakin mendekat. Angin bertiup kencang tetapi tidak membuat semangat Nick surut. baginya inilah perjuangan akhir untuk membahagiakan Anna. Nick berjalan di depan dan Anna mengikuti dari belakang.Terkadang jika merasa merinding, Anna akan berjalan di samping Nick sambil merangkul pinggang Nick dengan erat. Hari menjelang gelap. Orang-orang di perkampungan yang jaraknya jauh dari pemakaman itu sudah masuk ke dalam rumahnya untuk melepas lelah karena pekerjaannya seharian di luar rumah.Letak makam itu memang jauh dari perkampungan sehingga dipastikan, orang-orang tidak banyak yang datang atau mengunjungi ke tempat itu, kecuali akan ada pemakaman baru. Anna dan Nick berjalan menyusuri jalan setapak beraspal kira -kira hanya beberapa meter saja, selanjutnya jalanan itu buntu, hanya tanah pekuburan yang ada di depan mereka. Nick menghentikan langkahnya melihat ke bawah ternyata jalanan beraspal itu hanya sampai segitu, tidak ada kelanjutannya. Ada rasa kebingungan di wajah Nick. Nick metapa arah ke depan, dilihatnya di depan mereka berdua tanah pekuburan dan jalan yang menuju ke banyak arah dan ini membuat Nick kebingungan. Sementara Nick harus memutar otak lagi, mengulangi peristiwa beberapa waktu yang lalu ketika ia dulu berada di sini.Sudah beberapa bulan bahkan tahun ia meninggalkan tempat makam itu dan Nick merasa banyak yang berubah. Dilihat dari pandangan matanya, sejauh mata memandang, hanya banyak pohon bambu yang tumbuh di tempat itu.Mitos mengenai pohon bambu adalah bahwa pohon bambu itu tempatnya makhluk halus bersemayam, rumahnya jin-jin dan banyak ular yang tiba-tiba saja melintas di depan kaki Nick.Anna sampai menjerit ketika tiba-tiba seekor ular kecil menyebrang jalan dari tempat mereka berjalan. Nick menghentikan langkah Anna agr tidak sampai menginjak ular tersebut. "Kita ke mana Nick ? jalannya banyak sekali dari berbagai arah. Kamu harus mencoba yang ini...yang itu, kemungkinan gagalpun ada, tapi tetap semangat yah sayang... " hibur Anna pada Nick sambil memegang pundak Nick dengan manja. " Coba...kita lalui jalan yang sebelah ini dulu yah, lurus ke depan dulu. " jawab Nick sambil menjatuhkan kaki kanannya untuk mulai menapaki jalan tanah kecil di depannya. " Kita mulai dari sini Ann, jika ini gagal, kita bisa ganti jalan arah yang lain, yang jelas dulu aku seperti melewati terowongan. Kita harus mencari terowongan itu terlebih dahulu.Mudah-mudahan uangnya masih tersimpan rapi yah Teh... " jawab Nick untuk menghibur hati Anna dan mereka berdua berjalan melalui jalan tanah yang tepat berada di depan mereka. Mereka terus berjalan sekehendak kakinya melangkah.Tujuan mereka hanya sebuah terowongan. Kata kuncinya adalah terowongan. Jika Nick bisa menemukan terowongan itu dengan cepat, maka mudah baginya untuk membawa beberapa karung uang yang disimpannya. Tampak di depan mereka ada sungai yang mengalir dengan airnya yang tenang, tanda kedalamam sungai itu memang dalam. Di pinggir-pinggir sungai itu banyak ditumbuhi pohon-pohon bambu yang meliuk-liuk ke dalam permukaan air, seperti penari yang melemparkan selendangnya ke para penontonnya dan penontan berebutan untuk mendapatkan selendang itu, demikian juga seperti ranting pohon bambu yang meliuk ke sana ke mari tapi tidak pernah jatuh dan terbenam di dalam air. Seperti perumpamanan sang penari itu. " Jika terowongan itu tidak kita temukan hari ini, kita pulang yah Nick....Aku tidak mau malam-malam di tempat pemakaman ini. " bujuk Anna pada Nick , apalagi melihat kondisi Anna yang sedang hamil, dimana Anna seharusnya beristirahat total dan tidak boleh terlalu letih. Nick mengangguk, sambil terus membimbing tangan Anna untuk selalu ber jalan bersamanya. Nick takut jika Anna terpeleset atau terjatuh di tanah pemakaman itu, akan membahayakan janin yang ada di dalam perut Anna. Mereka mencoba jalan yang kedua. Dihentakkan kakinya dengan kaki kanan agar segera menemukan terowongan itu, tetapi jalan yang kedua kali inipun gagal lagi, sampai kaki mereka letih, mereka tidak menemukan sebuah terowonganpun di depan matanya. Tak ada terowongan baik terowongan yang besar atau yang kecil, mereka tidak menemukannya ! " Kita seharusnya dipandu anjing-anjing liar Nenek Mirah itu yah Ann... " celoteh Nick sambil terkekeh, teringat anjing-anjing liar Nenek Mirah yang akan muncul jika nenek tua itu membutuhkan bantuan.Tetapi saat ini mereka hanya berdua tanpa nenek tua itu, mana mungkin anjing-anjing liar itu akan muncul menolong kita ? Sampai dengan menyusuri jalan setapak tanah yang ke tiga, keempat dan kelima, mereka berdua belum menemukan terowongan juga, sebab dari terowongan itu nanti akan terlihat sebuah makam kecil sederhana dekat sungai, dan di tempat itulah Nick menyimpan uang hasil rampokannya. Hari sudah bertambah gelap.Anna cukup kelelahan dengan ekspedisi kali ini yang tidak membuahkan hasil.Nickpun merasakan bahaya jika berlama-lama ada di dalam pemakaman sementara hari mulai gelap. Nick takut, kehadiran mereka di dalam makam akan menimbulkan kecurigaan penduduk satu kampung dan mereka pasti akan diinterogasi sebab mereka , sebagai orang asing berada di tempat asing itu. Nick dan Anna memutuskan untuk kembali ke penginapannya lagi.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD