13. MAKAM SEORANG BAYI

2026 Words
Pagi menyembul lewat kaca jendela penginapan. sinar pagi mulai masuk lewat korden-korden yang terbuka, memancarkan sinar pagi yang hangat. Nick membuka jendela dan menghirup udara kuat-kuat lewat hidungnya, lalu dikeluarkannya lagi lewat mulutnya sedikit demi sedikit.Perutnya terasa penuh dengan oksigen ketika ia menghirup udara pagi. Rutinitas yang sering dilakukan Nick di pagi hari. Nick menjejakkan kaki ke lantai keramik untuk segera mandi air dingin.Sepagi ini ia akan mandi dan merasakan sejuknya air yang mengguyur badannya.Sementara Anna masih tertelungkup tidur. Nafasnya satu-satu terlihat dari perutnya yang kembang kempis. Rambut Anna semakin panjang dan hitam dan ia tidak mempunyai cukup waktu untuk memotong rambutnya setelah ia mengikuti laki-laki yang bernama Nick itu.Kegiatan untuk merefresh badannya, meluangkan waktu untuk perawatan wajahnya, sekarang sudah tidak dilakukan lagi.Bukannya Anna tidak mempunyai uang. Nick masih cukup banyak uang yang dikantonginya dan jikapun Anna meminta untuk melakukan perawatan wajah, Anna akan berpikir seribu kali, itu akan menjerumuskan Nick ke kandang macan. Ia dan Nick seperti main kucing-kucingan dengan orang lain.Mereka merasa tenang jika kehadiran mereka tidak dikenali orang lain sebab itu akan menimbulkan bahaya yang besar, dan Anna lebih memilih membiarkan wajahnya tanpa perawatan, membiarkan rambutnya tetap panjang demi melihat rambut Nick juga mulai gondrong dan berewok yang semakin menutupi wajahnya. Anna sudah mulai mengerti permainan Nick. Permainan yang penuh petualang untuk mendapatkan uang yang banyak, untuk hidup mewah berikutnya. Sehabis mandi, Nick langsung menghampiri Anna yang masih tertidur pulas di ranjangnya. Nafasnya kembang kempis dan Nick menatap perut Anna tanpa henti dan membayangkan suatu hari nanti, ia akan bisa bersama anak yang ada di dalam perut Anna. Ia akan menjadi seorang bapak yang baik, yang penuh kasih sayang kepada anaknya karena ini adalah anugerah terindah yang diberikan Tuhan setelah Nick tidak mendapatkannya dari istri pertama yang sudah kabur terlebih dahulu dengan laki-laki lain. Nick akan menyayangi Anna sepenuh hati dan setelah petualangan ini berakhir, jika ia masih diberi sehat dan tidak mati, ia akan menjadikan Anna sebagai istrinya yang resmi. " Menurut Kamu, masihkan kita melanjutkan petualangan kita Ann ? " tanya Nick sambil memegang-megang pundak Anna yang masih tertidur lelap. Ini adalah cara terindah untuk membangunkan perempuan yang sedang hamil agar tidak kaget, dari tidur pulasnya. Anna hanya menggeliat mendengar suara Nick yang dekat dengan telingannya. Badannya ia miringkan ke kanan sehingga Nick bisa melihat wajahnya dengan jelas. Nick membuka tirai jendela hotel dan menyalakan lampu, agar terlihat terang dan bisa melihat wajah Anna dengan jelas. Dengan sinar yang terang, otomatis mata akan terasa panas dan Anna pasti akan segera terbangun. " Matikan lampunya, aku mau tidur sepuluh menit lagi Nick ! " gumam Anna sambil matanya masih terpejam dan mulutnya bisa mengeluarkan suara untuk menjawab pertanyaan Nick. M Kalau sudah begini Nick akan mengalah. Ia hanya ingin akan mengulangi datang ke pemakaman satu kali lagi, menemukan terowongan, jika tidak mungkin petualangannya akan berakhir sampai di sini dan Nick tidak akan bisa menjadi orang kaya.Dia akan hidup di pedesaan dan memilih hidup di tempat terpencil agar terhindar dari kerumunan orang-orang yang akan mengenali wajahnya. Nick menghampiri televisi yang ada di dinding hotel dan ia mulai duduk manis di pinggiran ranjang tempat tidur untuk melihat dan mendengarkan berita-berita hangat pagi ini.Nick membiarkan saja Anna tidur lagi, palingan dia akan tidur meminta waktu cukup sepuluh menit, jika tidak, Nick akan mencubit pipi Anna dengan keras. Belum ada sepuluh menit Nick duduk manis di depan televisi sambil menunggu sarapan hotel yang minta diantarkan ke kamar, Anna menguap dan terbangun. Anna menarik tubuhnya dari tempat tidur hotel lalu selama tiga menit ia akan duduk untuk menirmalkan oksigen agar masuk ke dalam otaknya. " Kita jadi pergi lagi ke makam bayi itu Nick ? " tanya Anna memperjelas pertanyaan yang tadi telah diucapkan Nick, barangkali Anna salah mendengar suara. "Iya Teh, pumpung masih pagi...ayo lekas mandi, kita berangkat pagi. ! " ajak Nick memberi semangat pada Anna yang masih duduk sambil menggoyang-goyangkan kakinya menjuntai ke lantai keramik hotel. Bergegas Anna menuju ke kamar mandi setelah bersemedi selama tiga menit, untuk menetralisir oksigen masuk ke dalam otaknya. Air yang segar mengguyur seluruh tubuh Anna dan kali ini kehamilannya sudah tidak terlalu bermasalah karena Anna sudah minum berbagai vitamin dari bidan desa. Wajahnya tampak segar mendapat guyuran air sejuk di pagi hari. Selesai mandi, Anna langsung berbenah, mengepak seluruh pakaiannya untuk pindah ke hotel yang lainnya, apabila hari ini pencarian makam bayi itu bisa diketemukan, maka usai sudah petualangannya bersama Nick dan ia akan segera ke kota, kembali ke rumahnya. Demikian juga dengan Nick , ia akan menyudahi petualangan ini dengan harapan semoga saja ia masih selamat sehingga bisa bersama-sama dengan Anna untuk memulai hidup baru. Nick dan Anna masih melihat televisi dan melihat berita-berita pagi yang baru di televisi sambil menyeruput teh panas manis yang dibuatkan Nick.Mereka berdua duduk di pinggiran ranjang sambil sesekali bergurau sambil menunggu nasi goreng sarapan pagi mereka diantar oleh petugas hotel. " Tidak usah terburu-buru Nick, sebaiknya kita sarapan dulu agar perut kita tidak lapar nantinya, ada asupan amunisi membuat kita kuat Nick.Tidak usah terburu-buru ! " bujuk Anna ketika melihat Nick mengepak pakaiannya ke dalam koper dan sudah tidak sabar menunggu nasi goreng yang dipesannya. " Kita sudah pesan nasi goreng, sabarlah sedikit, tenang...duduk sini dulu... " ujar Anna sambil menyuruh Nick untuk duduk dan tidak mondar mandir saja di depan televisi. Tidak terlalu lama kemudian, pintu kamar hotel diketuk dan seorang petugas pria hotel datang sambil membawa hantaran berisi nasi goreng panas dua piring. " permisi, ini pesanan nasi gorengnya. " kata petugas hotel sambil berdiri di perbatasan pintu kamar. . Petugas hotel itu tidak bisa langsung masuk ke kamar karena terhalang oleh Anna yang sudah berdiri di depan dan bersiap menyambut pesanan nasi goreng. Anna mengambil dua buah piring nasi goreng dari hantaran petugas hotel, petugas itu lantas pergi meninggalkan kamar mereka , lalu Anna meletakkan kedua piring berisi nasi goreng itu di pinggir tempat tidur dan Anna mulai duduk di pinggir ranjang lalu mulai menyendok nasi goreng sedikkt demi sedikit ke mulutnya, sementara Nick masih saja mondari mandir di depan televisi , seolah sangat gelisah dan hal ini membuat Anna merasa gerah. " Ayolah, makan dulu sayang. Sarapan dulu biar perutnya terisi dulu Nick... ! " pinta Anaa dan menyuruh Nick untuk duduk di pinggiran tempat tidur.Anna mengambilkan piring bersisi nasi goreng setelah Nick sudah duduk tenang dan mulai menyendoki nasi goreng ke mulutnya. Nasi goreng ala hotel terasa nikmat dengan irisan tomat dan mentimun serta irisan telur dadar ditambah satu potong tempe, menambah nikmat sarapan pagi ini. Anna dan Nick terlihat mulai makan dengan lahapnya. " Kalau kita tadi keburu cek out dari hotel, kita nggak bakalan bisa menikmati nasi goreng seenak ini ya Nick... " ujar Anna sambil menyuapi sendok demi sendok nasi goreng ke mulutnya. Nick mengangguk angguk saja mendengar perkataan Anna sambil cepat-cepat untuk menghabiskan nasi gorengnya. " Setelah ini kita cek out dari Hotel... " ujar Nick sambil meletakkan piring yang telah bersih dari makanan nasi gorengnya lalu mulai mengemas barang-barangnya. Nick berpikir,, jika ini hari terakhir bersama Anna, maka ia ingin menyelamatkan Anna dari orang-orang yang jahat. Nick tidak ingin Anna terluka, tertembak atau disakiti oleh seseorang yang juga menginginkan harta uang rampokan bank itu. Setelah menyelesaikan administrasinya di hotel kecil itu, ke dua makhluk manis itu mulai mengendarai mobil lagi dan tujuan mereka adalah makam seorang bayi yang tempat makamnya kemarin sudah diketahuinya.Sekarang mereka harus mencari sebuah terowongan, yang di dalam terowongan itu di tempat paling ujung pinggir sungai ada sebuah makam kecil yaitu makam seorang bayi .Entahlah makan bayi miliknya siapa ? Nick tidak mengetahuinya. yang jelas Nick pernah ke sini beberapa waktu yang lalu, mengubur dua buah karung yang berisi uang hasil dia menguras kasir bank, lalu dimasukan ke dalam liang kubur makam bayi itu. Kali ini mereka tidak kesulitan menemukan sebuah terowongan di makam angker itu, setelah kemarin Nick mencoba melalui berbagai jalan dari berbagai arah dan akhirnya ketika ia menapaki jalan setapak sendirian, barulah ia menemukan sebuah terowongan.Nick balik lagi ke tempat awal, lalu mengajak Anna untuk mengikutinya. Sekarang mereka berdua tepat berada di bawah terowongan.terowongan itu panjang dan berbau dingin.Dinding-dinding samping kanan dan kirinya banyak berlumut, sementara jarak ketinggian atasnya, tidak terlalu tinggi, membuat Nick harus sedikit membukukkan kepalanya untuk bisa masuk ke terowongan itu. Terowongan itu hanya beberapa meter, setelah keluar dari terowongan, tampaklah hamparan makam-makam lagi yang ada di depannya seperti sebuah lapangan yang luas yang penuh dengan beratus makam. Tidak sulit bagi Nick untuk mencari makam yang diinginkan. Ia hanya sedikit berjalan menyusuri sungai yang sambungan sungainya masih saja di makam setelah batas terowongan itu.Airnya mengalir tenang dan airnya terlihat hijau kebiru-biruan karena banyak pepohonan yang membuat air di dalam sungai itu terpantulkan warna dari sekelilingnya, apalagi banyaknya pohon bambu yang tumbuh di pinggir sungai, membuat sungai itu tampak keramat tak berpenghuni. Pastinya banyak penghuni makhluk halus di tempat itu, bahkan sungai itu bisa dijadikan rumah yang sangat menyenangkan bagi makhluk-makhlus halus yang sangat menyukai tempat kelembaban. Anna mengikuti Nick jalan di beakangnya. Nick terus menyusuri tepi sungai dan memasytikan arah yang ia tuju tidak salah. Pada ujung sungai dimana sungai itu mulai mengerucut, tampaklah sebuah makam kecil yang sekarang hanya terlihat hamparan tanah saja tanpa gundukan dan hanya batu nisan yang ada di tempatnya. " Ini dia yang kita cari Teh Anna... " teriak Nick kegirangan begitu mengetahui apa yang pernah dilihatnya bebewrapa waktu yang lalu. Di tempat itu dia pernah m,enguburkan dua karung uang hasil rampokan bank. dari luar makam itu tampak biasa-biasa saja karena memang tidak ada yang pernah menyentuh bertahun-tahun.Mungkin bayi itu anak haram yang tidak diinginkan oleh orangtuanya, sehingga mereka tidak pernah mengunjungi makam itu. Mungkin pula orangtuanya sudah pindah ke luar kota, seehingga mereka tidak sempat pula mengunjungi makam kecil yang tak terurus itu. Selepas dari itu, Nick memastikan, apa yang pernah ia simpan di tempat itu masih aman, tetapi ia perlu hati-har=ti sekali lagi, jika ada mata-mata yang akan menguntit mereka ke pemakaman dan mencurigai Nick dan Anna sebvagai orang asing yang tidak berguna yang akan membuat onar pemakaman. " Di tempat inikah Kamu menguburkan uangnya Nick ? " tanya Anna sambil kakinya mengorek-korek tanah yang terlihat datar. Anna tidak berani untuk duduk-duduk atau memegang-megang batu nisan pemakaman bayi itu, takut menimbulkan kecurigaan yang mungkin mata-mata lain ada yang menguntitnya. " Iya , aku masih ingat , aku menguburkan uang di sini. " jawan Nick sambil menjejakkan kakinya di tanah yang datar tanpa gundukan, yang ada hanya dua buah nisan yang menandainya. " Kamu tidak salah ? banyak pemakaman di sini ? " jelas Anna untuk meyakinkan Nick bahwa apa yang pernah dikuburkan di dalam tanah ini, adalah benar-benar di tanah ini dan tidak salah. " Tidak, aku masih ingat, hanya ini kuburan kecil yang berada di pinggir sungai, yang lain adalah kuburan dewasa Anna. " " Okey...kalau kamu memang tidak salah ini tempat Kamu menguburkan uangnya. Kita mau mulai kapan untuk menggali makam ini ? " tanya Anna berlagak menantang karena Anna sudah merasa lelah dan ingin segera mengakhiri petualangan ini dengan membawa segepok uang. " Ini bukan waktu yang tepat untuk memulai Ann... " ujar Nick sambil mengandeng Anna untuk meninggalkan pemakaman bayi itu. Tangan Anna digandeng Nick dan Nick mulai berjalan menjauhi pemakaman itu. " Lihat...matahari masih bersinar, orang-orang barangkali ada yang mengunjungi pemakaman ini, itu sangat beresiko.Sebaiknya nanti sore menjelang maghrib kita balik lagi ke sini. " ujar Nick dan terus melangkahkan kaki untuk meninggalkan pemakaman itu. Anna mengikuti langkah kaki Nick dari belakang dan masih dengan matahari bersinar terang, mereka berdua meninggalkan pemakaman dengan rencana besar yang telah disusun. Menjelang magrib Nick dan Anna akan mengunjungi makam bayi itu lagi, tentu saja dengan harapan mereka berdua bisa menemukan segepok lembaran uang yang telah disimpan Nick beberapa waktu yang lalu. Suasana yang terik, mengantarkan mereka berdua pergi meninggalkan makam angker itu. Entahlah, ada rencana besar apa yang akan mereka berdua lakukan? yang jelas Nick dan Anna akan mengatur strategi agar bisa membawa uang simpanan itu dengan aman tanpa menimbulkan kecurigaan. Ini adalah titik terakhir anatara hidup dan mati. Yang mati Nick atau Anna, itu resiko mereka berdua.yang jelas Nick dan Anna berharap , mereka berdua selamat dan bisa membangun mahligai rumah tangga yang baru , yang aman dan tidak ada kekhawatiran lagi.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD