14. MENGUMPULKAN UANG YANG TERCECER

1667 Words
Malam ini, menjelang maghrib adalah malam antara hidup dan mati untuk Nick dan Anna. Malam antara berhasil atau gagal, mereka sudah harus siap dan malam dimana resiko beratpun harus mereka hadapi berdua. Sekalipun nanti nyawa mewradang salah satu atau dua-duanya, itu adalah pilihan yang sudah dipikirkan masak-masak oleh Nick dan Anna. Anna sekarang juga sudah menjelma menjadi perempuan yang kuat luar biasa. Perempuan yang sudah mendapatkan pelajaran petualangan yang seru dengan laki-laki yang baru dikenalnya. Perempuan yang sudah siap menerima resiko apapun setelah aksi ini berlangsung. Nick sudah memberikan arahan-arahan kepada Anna jika operasi pengambilan uang di dalam makam bayi itu gagal dan itu yang paling penting. Jika tidak gagal, itu tidak peru dibahas karena mereka berdua bisa menikmati berdua. Jika gagal, ini yang harus diantisipasi oleh Nick dan Anna. Misalkan ada kejadian yang tidak terduga, misalkan ketika Nick harus menggali tanah kuburan kemudian ada segelintir orang mengetahui gerak gerik mereka berdua dan tidak terjadi suatu keributan, maka rencana itu akan dibatalkan , dipending untuk beberapa waktu berikutnya. Jika terjadi sesuatu yang mengerikan, misalnya Anna atau Nick terbunuh, mereka sudah mempelajari bagaimana salah satunya bisa menyelamatkan diri sambil membawa uang rampokan ataupun tidak, yang penting salah satu dari mereka berdua ada yang selamat. Anna mendengarkan wejangan-wejangan Nick dengan penuh seksama seperti seorang pembantu mendapatkan arahan-arahan dari majikannya yang akan pergi ke luar negeri. " Mengerti ? " tanya Nick memastikan kepada Anna apa yang akan dilakukan Anna jika terjadi sesuatu di luar skenario. Anna mengangguk. sambil menunduk.Kali ini, entah kenapa hati anna rasanya resah dan galau karena ia akan melakukan hal yang paling dinantikan selama dalam petualangannya. Jika skenario ini gagal, maka lenyap sudah impian dan harapan untuk hidup bersama dengan pujaan hatinya, seorang Nick yang telah mengantarkan Anna menjadi perempuan yang tegas dan mandiri. Maka dimulailah aksi yang paling gila itu ... Menjelang maghrib, dimana suasana sepi dan senyap apalagi dalam sebuah perkampungan yang mempunyai makam angker yang jarang dijamah oleh orang lain pada malam-malam gelap seperti ini. Nick dan Anna sengaja memilih waktu mau menuju maghrib karena Nick tahu, waktu- waktu seperti ini adalah pergantian waktu di mana alam ghoib mulai terbuka dan setan-setan mulai berkeliaran untuk membantu aksi Nick dan Anna. Nick tahu waktu menjelang maghrib yang dinamakan orang ndeso adalah sendekala, dimana waktu tidak boleh satupun orang apalagi anak kecil keluar rumah , apalagi bagi perempuan muda yang baru melahirkan , harus hati-hati menjaga bayinya, karena pada waktu sendekala ini wewe gombel akan berkeliaran mencari bayi-bayi yang tak berdosa untuk dia susuni, agar wewe gombel seperti perempuan-perempuan yang lain, menyusui bayi walaupun bayi bukan miliknya. Dengan tegap Nick berjalan menuju ke makam sambil membawa linggis yaitu peralatan berupa besi panjang yang akan digunakan untuk mencongkel kunci peti mati bayi. Nick membawa alat besi itu dengan sangat hati-hati bahkan tidak kedengaran suaranya . Peralatan besi itu kadang ia panggul di pundak dan kadang ia pegang dengan tangan kanannya. Ia tidak ingin menimbulkan suara apapun. Suara gaduh dari peralatan besi itu akan membuat orang lain curiga, sehingga Nick harus hati-hati. Anna berjalan di belakang Nick sambil matanya nanar ke arah depan , belakang dan samping, seperti orang yang sedang mencurigai sesuatu yang bergerak sedikitpun, Anna akan memberikan aba-aba kepada Nick agar berhenti dari langkahnya. Misalnya ada tikus yang tiba-tiba berjalan lincah di kakinya, Anna tidak akan menjerit karena dengan melakukan ketololan itu, orang sekampung akan menangkapnya. Anna akan berhenti melangkah sebentar sambil memberi kode pada Nick agar juga memberhentikan langkahnya. Mereka berjalan satru demi satu dengan sangat hati-hati dan tidak ingin menimbulkan suara apapun. Suasana malam yang gelap di pemakaman angker, Nick hanya mendapat cahaya baterai yang dibawa Anna dari belakang sinarnya menyembul sampai ke sela-sela dedaunan pohon bambu. Suasana mistis segera tercipta dengan suara jengkerik yang mulai bersahutan di dalam tanah. Walaupun sangat menyeramkan karena suasana juga dingin tertiup angin yang semilir menambah kelembaban udara di tempat itu. Nick terus berjalan melangkah dengan mantap di depan dan Anna mengikutinya dari belakang sampai pada suatu tanah yang datar, dekat sungai dan sudah melewati terowongan dimana dipastikan di tempat itu tidaka akan ada orang yang berani masuk melewati terowongan itu. sampai di makam, yang terlihat hanya gundukan tanah yang rata dan hanya nisan kecil yang tertancap di ujung makam. Nick segera jongkok dan mulai menggali tanah itu dengan linggis yang dibawanya. Nick tidak mau membawa peralatan besi yang banyak,padahal di tempat seperti itu Nick tahu, harus membawa cangkul untuk menggali tanah kuburan, tetapi hal itu tidak dilakukan, karena besi -besi yang dibawanya akan membuat Nick terasa berat dan membawa beban, tidak praktis, linggispun tidak praktis menurutnya, kalaupun bisa pakai tangan saja untuk menggaruk-garuk tanah seperti yang ia lakukan dengan Anna ketika terperosok ke dalam lubang dalam di tengah hutan, itu akan dilakukannya. Membawa peralatan besi sangat beresiko, maka Nick mengurangi membawa alat-alat berat itu. Nick sudah tahu di tanah inilah ia harus cekatan untuk segera menjungkal-jungkal tanah memakai linggis.Dari satu gundukan tanah yang dipastikan di situ letak kunci peti matinya, maka semua akan berjalan cepat tidak membutuhkan waktu yang lama. Lama Nick mengeduk-keduk tanah pekuburan dengan berjongkok sementara Anna berdiri tidak jauh dari tempat Nick jongkok sambil mengawasi keadaan sekitar yang gelap gulita. Sinar lampu hanya dari baterai kecil yang dibawa Anna untuk memberi penerangan pada aksi yang akan dilakukan Nick. Suasana mencekam berlangsung hampir satu jam dimana Nick terus saja menjungkal-jungkal tanah untuk mencari peti mati kecil milik seorang bayi. Keringat mulai bercucuran dari tubuh Nick. Kaos yang dipakainya sudah basah terutama bagian punggung yang keringatnya membanjiri kaosnya., tetapi Nick tidak peduli dengan semua itu.Nafasnya masih cukup untuk menjungkal-jungkal tanah di malam gelap itu. Dia sangat bersemangat untuk menemukan simpanan uang rampokan di dalam karung. Ada tiga karung kecil yang di simpan ditempat pemakaman itu. Sementara Anna mulai tidak merasa betah. Kakinya sudah mulai gemetaran karena sudah hampir satu jam ia berdiri sambil mengawasi sekeliling , tentu saja dengan perasaan yang was-wasa, takut ada orang lain yang melihat aksi Nick. Anna membayangkan jika ia dan Nick tertangkap warga sekitar, apalagi yang bisa ditampakkan dengan ketampanan dan kecantikan wajahnya. Mereka berdua sudah tahu resiko apa yang akan diterima, dan yang paling menyakitkan, pulang hanya dalam nama. " Nick...cepetan, sudah ketemu belum ? " bisik Anna pada Nick yang masih saja menjungkal-jungkal tanah di dalam makam itu. Nick menengok sebentar ke arah suara Anna lalu melanjutkan pekerjaannya lagi. Bagi Nick tidak penting menjawab pertanyaan Anna karena karung yang dicarinya sudah berada di tangannya. Nick mengangkat karung dari dalam peri mati bayi yang sudah terbuka. Di situ hanya tersisa tulang-tulang kecil yang bahkan sudah ada yang putus. Ngeri melihatnya iya, tetapi Nick tetap bertahan demi segepok uang rampokan. Bau anyir yang mulai terendus ke hidungnya, ia abaikan saja, Kain kafan yang sudah sobek-sobek dan bercampur dengan tanah merah pekuburan, juga bercampur dengan karung yang berisi uang rampokan itu. Anna merasa kegirangan ketika Nick mengabarkan bahwa ia telah menemukan karung yang berisi uang. " Omg...Anna...aku sudah menemukannya !! " teriak Nick kegirangan dari dalam lubang pemakaman. Mendengar teriakan Nick Anna semakin gugup dan keringat dingin mulai bercucuran, antara gembira dan takut, antara bahagia dan sedih, Dalam pikiran Anna, setelah moment ini terlampaui , akankah mereka akan bersama lagi ? Anna takut akan melewati kehidupannya sendirian. Dari dalam makam, Nick mengangkat karung berisi uang. Karung itu masih diselimuti tanah merah di dalam pekuburan yang masih basah dan Nick harus membersihkannya secara cepat. Rasanya senang sekali Uang rampokan yang disimpannya beberapa tahun yang lalu, sekarang sudah ada di depan matanya. Nick tertawa karena jerih payahnya dan impiannya telah terwujud di depan matanya. Nick mengangkat karung yang masih kotor itu dari dalam tanah dan Anna membantu menariknya. Karung itu ukuran sedang, tidak juga berat , tidak juga ringan, tetapi karena masih ada tanah-tanah basah yang menempel di dalam karung itu, membuat karung berisi uang itu terasa berat. Kemudian mereka berdua mengangkat karung berisi uang itu, lalu membawanya ke mobil yang di parkir di halaman depan makam angker itu. Sukses Nick dan Anna membawa karung berisi uang ke dalam mobil . Lalu mereka harus mengulanginya lagi, karena masih ada dua karung lagi yang masih disimpan di dalam makam bayi itu. Karung kedua masuk ke dalam mobil, Karung itu ditempatkan di bagian belakang mobil dan jika dimasukkan satu karung lagi yang masih tersisa di dalam makam itu, maka selesai sudah aksi mereka berdua , mengakhiri petualangannya dalam semalam. " Karung yang satunya lagi , tinggal saja Nick. Jaga-jaga buat nanti hidup kita berikutnya. Dua karung berisi uang rasanya sudah cukup untuk kita berdua Nick. Kita akan membeli rumah yang bagus dan membeli mobil lagi yang lebih bagus lagi dari mobil ini. " Anna memperingatkan Nick untuk menghentikan pencarian karung berisi uang lagi karena sudah merasa cukup dengan dua karung berisi uang. " Pumpung kita masih di sini Ann, kita harus selesaikan pekerjaan ini. Melakukan pekerjaan jangan setengah-setengah, harus tuntas sayang..... " jawab Nick sambil mengelus rambut Anna dari dalam mobil dan kemudian Nick keluar lagi dari dalam mobil setelah mencium bibir Anna dengan mesra. " Aku akan mengambil satu karung terakhir. Kamu jaga di mobil dulu yah dan siap di kemudi Ann. " perintah Nick sambil meninggalkan Anna yang sudah siap duduk di kemudi sopir. Mesin mobil dalam keadaan menyala. Anna bersiaga penuh, bila ada sesuatu yang terjadi, ia yang akan menyetir mobilnya , sementara Nick masih menuju pemakaman dan dirasakan tinggal karung terakhir berisi uang dalam jumlah yang lebih kecil dari sebelumnya dan rasanya ringan jika diangkat sendirian. Setengah jam sudah berlalu. Anna masih di depan kemudi sopir, siap untuk menjalankan mobilnya jika terjadi sesuatu yang mencurigakan seperti yang diperintahkan Nick sebelum memulai aksinya. Malam semakin dingin. Anna merapatkan jaketnya sementara matanya terus bereaksi jika terjadi sesuatu yang mencurigakan. Suara jengkerik dari dalam tanah menambah kengerian di tempat itu. Untung saja tidak ada suara serigala liar yang mengaum di malam hari, ini akan membuat Anna semakin ketakutan karena harus mematuhi perintah Nick. Pada menit ke empat puluh lima, Anna mendengar suara letusan senapan tiga kali dengan jeda waktu yang berentetan. Itu adalah tanda bahaya ! Anna segera memjalankan mobilnya dengan kecepatan tinggi. *********
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD