15. LIMA BELAS TAHUN KEMUDIAN

1462 Words
Lima belas tahun bukan waktu yang pendek, Anna telah melewati waktu selama lima belas tahun sendirian. Hiruk pikuk dari ramainya perkotaan telah ia tinggalkan. Ia sekarang tinggal berdua dengan anak semata wayangnya . Anna tinggal di rumah mewah dengan ditemani oleh pelayan-pelayannya. Hiburan satu-satunya adalah Alea yang wajahnya mirip sekali dengan Nick dan seekor kucing persia yang telah ia beli dengan harga mahal dari teman kantornya dulu, kucing itu masih berada di rumahnya yang mewah. Pagi ini setelah sarapan roti gandum dengan toping madu premium, Anna biasanya akan melihat-lihat tanaman-tanamannya, bunga-bunga yang cantik yang tumbuh di halaman depan bisa menyegarkan pandangan matanya. Berbagai bunga aneka warna terdapat di tempat itu. Anna sengaja membeli pot-pot yang berwarna putih untuk mengenang seseorang yang bernama Nick yang telah memberinya banyak kekayaan, yang berhati suci seputih warna pot-pot yang bertebaran di rumahnya. Ia sudah bisa menempati rumah mewah yang luas walaupun Anna lebih memilih tinggal di perkampungan yang sepi. Halaman samping dan belakang sangat luas, ditumbuhi banyak pohon mangga dan berbagai tanaman buah lainnya.Tampak di belakang tanaman buah mangga tumbuh berderet rapi, ada seratusan buah mangga yang tumbuh subur di halaman belakang rumah Anna. dan Musim angin agustus ini, telah membuahkan banyak bunga-bunga dari pohon mangga yang sebentar lagi akan menjelma menjadi buah mangga yang besar dan matang. Hari ini Anna akan mengunjungi putranya yang sudah besar. Putranya masih tinggal di rumah mantan suaminya yang sudah menikah lagi, tetapi keluarga baru itu belum dikaruniai seorang anakpun. Anna masih menunggu putrinya Alea pulang dari sekolah. Nanti sopir pribadinya akan menjemput Alea langsung ke sekolah dan mereka berdua bersama-sama akan mengunjungi putranya untuk pertama kali. Anna memadu padankan baju yang akan dipakainya. Ia masih suka memakai celana jeans walaupun usianya sudah lebih lima belas tahun dari ketika ia baru mengenal Nick. Ia memakai blouse dengan warna dasar hitam kesukaannya dengan bunga-bunga kecil warna hitam. Perpaduan yang masih cukup serasi untuk dirinya yang sudah berusia empat puluhan. Anna menghampiri cermin yang berada di kamarnya. Semua perabotannya terbuat dari kayu jati termasuk cermin riasnya di dalam kamar. Anna memoles-moles kulit wajahnya dengan foundation lalu ditaburilah dengan bedak padat yang agak glowing. Kulitnya yang putih dan wajahnya yang tirus dengan mata yang selalu indah dan tidak mudah untuk menghilangkan kangennya. Anna tampak sangat cantik. Anna duduk di depan cermin dan sesekali meraba-raba wajahnya. Wajahnya masih terlihat seperti dulu, tidak banyak perubahan yang ada di wajahnya selama lima belas tahun, hanya garis bibirnya yang sedikit menggelambir karena Anna banyak tersenyum untuk menghibur dirinya karena kehilangan Nick orang yang sangat dicintainya. Anna mengetuk-ketuk lipstik yang ada di tangannya dan tanpa disadarinya pikirannya melayang ketika ia melarikan diri dari Nick. Ketika Anna mendengar letusan senapan sebanyak tiga kali, Anna segera tancap gas karena itu sudah diinstruksikan Nick sebelum memulai aksinya. " Kamu harus menyelamatkan diri. Selamatkan dirimu dan anak yang ada dalam kandunganmu ! " kata-kata Nick terus terngiang di telinganya. Kata-kata yang membuat Anna bersemangat untuk meninggalkan Nick sendirian untuk menyelamatkan anak yang ada di dalam kandungannya. Dengan tega Anna harus meninggalkan Nick sendirian di pemakaman meskipun dengan hati yang pedih. Secepat kilat Anna mengemudikan mobilnya dengan membawa dua karung uang yang telah berhasil Nick selamatkan. Ia mengemudikan kendaraan secepat kilat, seolah seperti kuda terbang yang melintas di udara. Anna sendiri merasa heran dengan kekuatan dan keberanian yang dimilikinya untuk mengendarai mobil sendirian dan menuju ke tempat yang tak tentu arah. Seolah Nick punya kekuatan dari dalam kandungannya untuk menyelamatkan putrinya dari dari kejaran geng-gengnya Alex yang terus mengincar uang rampokannya. Tes... ! tak sengaja airmata Anna menetes di atas meja rias yang ada di dalam kamarnya.Dada Anna rasanya berdegup kencang jika mengingat semua itu.Begitu teganya ia meninggalkan Nick sendirian dalam kondisi yang tidak baik-baik saja.Mungkin Nick terluka parah tertembak, hidupkah ? matikah ? semua itu masih misteri selama lima belas tahun ini. Yang ada Anna sering termenung dan merasakan kesedihan yang mendalam jika mengingat Nick. Untung saja Alea selalu menghiburnya, Alea yang cantik, Alea yang wajahnya mirip sekali dengan Nick membuat Anna terhibur dan berangsur-angsur bisa melupakan Nick, meskipun sangat begitu sulit bagi Anna untuk melakukannya. Ketika Alea kecil, Anna sering tersenyum dan tertawa melihat tingkah lucu Alea. Wajahnya, bentuk alisnya, bibirnya, matanya yang persis miliknya Nick membuat Anna sedikit terhibur dan bisa melupakan kesedihannya. Alea dijaganya dengan baik, dirawat dengan penuh kasih sayang sampai Alea sekarang sudah menginjak remaja dan sudah duduk di bangku sekolah atas tingkat akhir. Anna terkejut dari lamunannya , mengenang Nick dan Alea membuat Anna asyik menikmati kesendiriannya , sampai pintu kamar diketuk sopirnya Anna dan mengajaknya untuk segera menjemput Alea di sekolah. " Nyonya...Alea sudah mengabari, minta segera dijemput. Ayo...Nyonya katanya mau ikut juga ! " teriak sopirnya dari balik pintu kamarnya Anna lalu suara itu sayup-sayup menghilang ke garasi mobil untuk menyiapkan mobil untuk menjemput Alea. Anna lekas-lekas membersihkan matanya yang terlihat sembab karena tadi sempat menangis mengenang Nick. Begitulah hari-harinya Anna terkadang terkenang kisah manis dengan Nick, membuat Anna sering menangis sendirian dan menghentikan segala aktifitasnya untuk sejenak. Anna mengambil tas coklatnya lalu tidak lupa membawa beberapa lembar uang ratusan ribu. Hari ini Anna akan mengajak putranya dan Alea untuk bertemu dan makan bersama di sebuah restoran yang sudah dijanjikan beberapa waktu yang lalu. Moment penting yang harus Anna persiapkan untuk memberitahukan kepada putranya, siapa Alea karena sudah beberapa tahun yang lalu komunikasinya terputus. Anna masih ingat di dalam ingatannya, ketika ia baru saja menghentikan mobilnya dari pelariannya dari kejaran gennya temannya Nick, tentu saja Anna langsung menuju ke rumahnya, rumah yang dimana ia telah melahirkan putranya setelah sekian lama menghilang bersama seorang buronan, tetapi kali ini kembalinya Anna, walaupun wajahnya telah berubah total, kurus kering karena petualangannya yang membuat jiwanya tertekan dan hatinya benar-benar galau masih sering memikirkan keluarganya di rumah, tetapi Anna pulang tidak dengan tangan kosong. Anna membawa dua karung uang hasil simpanan Nick yang bisa ia selamatkan. Anna tertegun tepat di tengah pintu, ketika ia mengetuk pintu rumahnya, entahlah apa yang ada di dalam pikirannya, dihadapannya berdiri suaminya yang sudah tidak mengenalinya lagi. " Kamu siapa ? malam-malam bertamu ke rumahku ? " tanya suami Anna Hans, curiga yang baru saja turun dari tangga rumahnya dan kemudian disusul dengan perempuan cantik berdaster di belakangnya. " Ya Tuhan.... ternyata suamiku sudah mempunyai perempuan lain ? pekik Anna keras sambil menyumpal mulutnya dengan kedua tangannya agar tidak berteriak terlalu keras dan tangannya bisa punya pegangan yang kuat untuk menutupi kerapuhan jiwannya. Di dalam hati Anna berbisik, ' Aku harus kuat, Aku harus menjaga anakku yang ada di dalam kandunganku. Biarlah ini semua akan berakhir. Aku akan pergi.... " Tidak begitu lama Anna langsung membalikkan badannya untuk segera meninggalkan rumahnya ketika tahu di dalam rumahnya sudah ada perempuan lain yang juga tinggal bersama suaminya. Setelah agak lama, Hans rupanya jadi sadar siapa perempuan yang ada di hadapannya. Tangan Anna dicekal lalu menyuruhnya untuk duduk di ruang tamu. " Sekarang Kamu adalah tamu di rumahku. Duduklah...Aku akan mengambilkan sesuatu untukmu. " ujar Hans menyuruh Anna untuk duduk lalu Hans segera menaiki tangga menuju ke kamarnya. Tidak berapa lama kemudian Hans turun sambil membawa selembar kertas lalu dilemparkannya kertas itu di atas meja ruang tamu dimana Anna sedang duduk. " Ini surat cerai kita Ann.Kamu perempuan s****l yang pergi tanpa pamit pada suami ! jadi pantaslah aku melakukannya untukmu ! Sekarang ambil surat itu, itu bagianmu dan Kamu boleh angkat kaki dari rumah ini sekarang juga! Kamu sudah tidak punya hak apapun di rumah ini, tidak juga putramu !. " teriak Hans dengan keras sambil mengusir Anna dari rumahnya. Menerima perlakukan keji seperti itu, Anna langsung berdiri lalu memegang surat cerai itu dengan kekuatan penuh. "Aku akan pergi dan aku tidak meminta apapun dari rumah ini. Aku hanya ingin melihat putraku untuk pertama dan terakhir. Ijinkan aku melihat putraku barang sebentar ! " pinta Anna memelas sambil matanya berkaca-kaca. Istri Hans masuk ke dalam kamar dengan menaiki tangga dan turun kembali dengan anak yang tingginya sebahu dengan dirinya. Dialah Brama, putra Anna yang telah Anna tinggalkan tanpa sengaja. Brama berdiri di samping mama irinya, lalu Anna langsung mendekati Brama, memluknya sambil menangis. " Maafkan Mama, putraku Brama. Ini salah Mma meninggalkanmu secara tiba-tiba dan tanpa kabar beberapa tahun. Mama sangat kehilanganmu. Tetaplah sehat putraku. Mama akan terus mendoakanmu walaupun tidak bisa mendampingimu selamanya. " isak tangis Anna pecah dan kesedihannya mendalam karena telah kehilangan putra semata wayangnya. " Nyonya, kita sudah sampai di sekolahan Mbak Alea.Nyonya yang jemput ke sana atau saya nyonya ? " tanya sopir pribadinya Alea kepada Anna yang tersentak kaget dari lamunannya, dari ingatan yang menyakitkan hatinya itu. Ketika sopir pribadinya menjemput Alea ke sekolah , Anna masih duduk di dalam mobil sambil mengelap airmatanya yang terus saja menetes, membuat matanya merah. Hari ini ia, Alea dan putra semata wayangnya akan merayakan pertemuannya dengan makan di restoran sambil bercerita . *******
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD