16. BERTEMU DI RESTORAN HANAMASA

1583 Words
Mobil Anna melaju dengan kecepatan sedang menuju ke Restoran Hanamasa. Restoran Jepang yang terkenal dengan " All you can eat. Brama putranya menghendaki untuk bertemu di restoran itu karena dekat dengan tempat kerjanya di sebuah perusahaan pabrik makanan di Bandung. Brama sekarang sudah menjadi pemuda tampan dan baru kali ini Anna dan Alea mengadakan pertemuan setelah beberapa tahun tidak bertemu meskipun masih sering berkomunikasi lewat ponsel. Anna merahasiakan kelahiran Allea yang tanpa seorang papah, sehingga sampai sekarangpun Brama menganggap mamanya masih sendirian. Hanamasa adalah restoran yang dipilih Brama untuk mereka bertemu. Sengaja Brama memilih restoran itu karena di restoran Hanamasa menyajikan aneka hidangan dengan mengusung konsep all you can eat. Banyak menu makanan Jepang tersaji di tempat itu . Menu makanan berupa buffet mulai dari sup, appetizer, Entree, dessert, main course, teh , kopi dan juga nasi. Harganya cukup terjangkau untuk satu orang bisa mencapai sekitar seratus ribu sampai dua ratus ribu. Letaknya di istana plaza lantai dua. " Tidak usah terlalu ngebut Pak. Putraku masih di kantor, beberapa menit lagi dia istirahat. biar kita tidak terlalu lama menunggu putraku Pak. " ujar Anna pada sopir pribadinya Allea yang masih asyik menyetir mobil ditemani Alea yang duduk di sampingnya sepulang sekolah. " Kita akan makan di mana Mah ? " tanya Allea kepada mamanya yang duduk di belakang. " Kakakmu sudah pesan di restoran Hanamasa. Putraku suka makanan Jepang jadi Mas mu memesannya di restoran itu Alle. " jawab Anna kalem di belakang duduknya Allea. Anna sudah menceritakan siapa Allea yang sebenarnya sejak Allea menginjak usia delapan belas tahun. Anna harus menceritakanan siapa Allea yang sebenarnya, dia punya papah, siapa dan semuanya diceritakan Anna. Diceritakan sekarang ataupun nanti, semuanya sama saja ! Allea tetap tidak punya seorang papah karena sampai Allea dewasa , Anna tidak tahu kabar sebenarnya yang terjadi dengan Nick. Semua hilang begitu saja, seperti kenangan yang begitu saja hilang tetapi tidak mudah untuk dilupakan. Anna sudah berusaha mencari berita tentang Nick. Buronan perampok yang telah menjadi target kejaran polisi karena telah membobol bank ratusan milyar.Mencari berita di media sosial, lewat surat kabar tiap hari langganannya, tetap, sampai Alea dewasa tidak pernah menemukan buronan yang bernama Nick masuk televisi ataupun surat kabar. Nick bagaikan hilang ditelan bumi dan tidak berbekas. Sampai sekarang Anna dan Allea sama-sama mencari kabar, bila ada kabar tentang Nick, bahkan Anna mau membayar berapapun permintaan dari orang yang bisa memberikan kabar tentang keberadaan Nick. Untuk napak tilas ke pemakaman angker itu lagi bersama Allea, itu adalah hal yang tidak mungkin Anna lakukan, karena Anna benar-benar sudah tidak ingin lagi kembali menguji nyali di tempat pemakaman angker itu dan lokasinya yang dulu hidupnya nomaden, membuat Anna kesulitan untuk mencari tempat pemakaman angker itu lagi. " Mah...kita nanti makan makanan Jepang ya Mah ? " tanya Allea pada Anna untuk menegaskan lagi bahwa sebentar lagi mobilnya akan berhenti di sebuah restoran yang mewah di Bandung, yaitu restoran Hanamasa. " Iya...Kamu akan mendapatkan makanan- makanan bertaraf internasional dan perpaduan makanan tradisional khas Jepang dan Indonesia. Kamu juga nanti bisa ambil sendiri Alle, makanannya karena konsepnya self-service. " jawab Anna kalem. Anna mungkin sudah dua tiga kali masuk ke restoran Jepang itu, yah..bersama teman-teman bisnisnya. Anna membuka usaha produsen parfum yang baunya khas Indonesia . Jika bertemu klien ataupun arisan dengan teman-teman bisnisnya , mereka merekomendasikan restoran Hanamasa untuk mereka bisa bertemu dan membicarakan bisnis sambil makan makanan kesukaan mereka. Mobil melanju dengan kecepatan sedang dan tidak berapa lama kemudian berhenti di tempat parkiran restoran Hanamasa. Anna dan Allea keluar dari mobil duluan sementara sopir pribadinya mencari tempat parkir karena pada jam makan siang seperti ini sangat susah untuk mencari tempat parkir yang nyaman di restoran Hanamasa itu. Anna berjalan beriringan dengan Allea. Allea masih memakai seragam putih abu-abu karena dia baru pulang sekolah. Anna langsung menuju ke tempat duduk yang sudah dipesan Brama , putranya di sudut sebelah kanan. Brama lebih suka memilih tempat duduk di pojokan karena tidak akan banyak orang yang lalu lalang di samping kiri kanan dan sekelilingnya. Anna melihat putranya yang sekarang menjelma menjadi pemuda yang tampan, sudah duduk di meja makan, lalu Anna menghampirinya. " Ini Allea....adikmu Bram. " sapa Anna sambil menjulurkan tangan Allea untuk bersalaman dengan putranya. Brama dan Allea bersalaman disaksikan oleh Allea. " Kamu berdua adalah dua putraku yang ganteng dan cantik. Ini adikmu yah Bram... " ujar Anna pada Brama yang sedikit kaku dan tertegun melihat Allea yang cantik wajahnya seperti papahnya, Nick. Brama tidak percaya ternyata ia masih mempunyai seorang adik perempuan yang cantik dan manis. Saat Brama kecil, ia begitu bingung ketika ia mendapati mamanya tidak ada di rumah berhari-hari tanpa ada kabar yang jelas, kemudian tidak berapa lama, hadir di rumah selain mamanya, seorang perempuan yang juga cantik seperti mamanya, tetapi kali ini setelah Brama sudah dewasa, dia baru mengetahui siapa sebenarnya perempuan yang menemanini papahnya setiap hari di rumah, yaitu mama tirinya. Hans menikah secara diam-diam dengan seorang janda dan Brama kecil tidak diberitahu. Di rumahpun tidak tampak ada keramaian, ataupun makan-makan dengan kehadiran banyak tamu seperti lazimnya sebuah pernikahan yang sakral. Rumah tampak sepi seperti tidak pernah terjadi sesuatu apapun yang akan merubah hidup Brama kecil dan ketika tiba-tiba papahnya pulang membawa seorang perempuan dan tinggal bersama mereka bertahun-tahun dan Brama baru mengenalnya ketika ia sudah menginjak sekolah menengah , barulah Brama tahu siapa perempuan yang tinggal bersamanya selama bertahun-tahun itu. Seiring berjalannya waktu, kerinduan Brama terhadap mamah kandungnya yaitu Anna terus menggeliat. Kerinduan itu semakin menjadi-jadi ketika Brama menemukan foto foto mamanya satu bendel dalam almari yang tidak pernah dibuka di gudang bawah tanah rumahnya. Papahnya sengaja menyimpan semua barang-barang Anna baik itu baju- baju, foto-foto dan perlenggkapan lainnya seperti tas dan sepatu, semuanya disimpan di gudang bawah tanah milik keluarganya dan Brama baru mengetahuinya setelah ia menginjak usia sekolah menengah atas. Hans menyembunyikan kenangan-kenangan indah bersama Anna dengan menyimpannya di gudang bawah tanah. " Ya Tuhan....inikah mamahku ? " pekik Brama kegirangan ketika ia menyelinap di gudang bawah tanah milik keluarganya , satu hari beberapa tahun yang lalu. Brama membolak-balik album yang sudah penuh dengan debu dan foto-fotonya juga sudah banyak yang menguning dan berubah warna karena berada di tempat yang gelap dan lembab. Ia membolak-balik foto-foto yang ada di album foto itu dan ada tampak ketika Brama masih bayi digendong mamanya berpose di halaman depan. Brama menatap foto itu lama sekali. Mengenali wajah mamanya, lihat hidungnya, rambutnya yang hitam dan kecamtikannya. "Inikah mamaku yang telah pergi meninggalkan aku ? kenapa papah menyembunyikan fotonya di tempat gelap seperti ini ? " pikir Brama. Brama berusaha untuk mengambil beberapa album foto yang masih bisa dilihat dan masih ada sedikit warnanya. Ia akan menyimpannya dan kelak akan mencarinya. Mengapa mamah meninggalkanku ? begitu yang ada dalam pikiran Brama kecil yang tidak tahu apa-apa tentang problematika dalam rumah tangga orangtuanya. waktu itu Brama baru berusia tiga tahun ketika mamahnya pergi meninggalkannya. Sampai suatu hari mamahnya pulang dan kala itu, pertama kali Brama melihat mamahnya menangis, memandangi dirinya dengan air mata yang bercucuran, ketika Anna baru pulang dari pelariannya, tetapi papahnya melarangnya untuk membawa Brama kecil pergi bersama mamahnya. Sejak saat itu papahnya sangat ketat mengawasi gerak langkah Brama. Brama yang menginjak remaja tidak diperbolehkan untuk pergi begadang atau sekedar berkumpul dengan teman-temannya di malam hari ditambah lagi mamh tirinya sangat keras dan ketat mengawasi Brama dengan alasan tidak ingin Brama terjerumus di tangan perempuan yang tidak tahu diri.Meninggalkan putranya ketika masih kecil hanya karena tertarik dengan laki-laki lain.Itu adalah suatu pengkhianatan yang tidak bisa dimaafkan ! Sampai suatu ketika Brama bisa mendapatkan kabar tentang mamanya dari berselancar di dunia maya. Brama mendapatkan nomor handphone mamahnya dan hal ini dirahasiakan. Hanya Brama dan Mamanya yang tahu.Dan sampai Brama sekarang bekerja di sebuah pabrik perusahaan makanan, Brama masih terus berkomunikasi dengan Anna. " Mamah ambil makan dulu mah, khasihan itu si Allea sudah kelaparan. Brama nanti terakhiran...ini ada clien yang mau telpon Mah. " ujar Brama kepada mamahnya yang baru saja mau duduk di tempat duduk pojokan. Anna langsung mengajak Allea untuk mengambil makanan di Restoran Hanamasa yang telah disediakan itu. Anna mengambil Agedashi tofu seperti sup yang terbuat dari tahu sutra dan kuahnya sangat gurih. Entahlah caa masaknya seperti apa, kuah Agedashi sangat gurih dan menggugah lidah dan Agedashi adalah makanan favorit Anna di tempat itu. Tidak lupa Anna menaburkan Katsuobushi di atasnya, supaya makanan akan bertambah lezat rasanya. " Kamu ambil agedashi juga Lea ? " tanya Anna ketika melihat Allea ikut-ikutan mengambil makanan yang dia ambil. " Iyah Mah...aku belum merasakan makanan tahu sutra kayak gini . Ini nih baru ngerasain di resto ini, di resto lain sih sudah tapi yang di sini belum Mah... " ujar allea sambil tersenyum pada mamahnya." Sementara Brama setelah menerima telepon dari cliennya, beranjak mengambil Beef Ribs, yaitu daging iga sapi yang disajikan dengan potongan kecil. Potongan beef ribs ini sudah tersedia di penampan kaca setelah dibumbui dan dimasak dengan cara dibakar. Mereka juga mengambil beberapa sendok nasi dan diletakkan di atas piring bundar putih bergaris, sementara pak Sopir Allea juga ikut bersama-sama menikmati makan siang yang special, yang pertama kalinya bersama Putranya. " Jangan lupa, cari kabar papah Nick yah Bram....barangkali kamu menemukan berita apapun tentang papah tirimu, kirimi kabar buah mamah yah... ! " pinta Anna di sela-sela makan terakhirnya, sebelum menyingkirkan piring kotornya yang telah habis disantap dan tahu sutranya yang telah habis juga ,Sukky juga telah habis. beserta kuah-kuahnya karena Allea sangat menyukai makanan ini. Brama mengangguk sebelum mereka berpisah. Brama berjanji akan mencari kabar berita tentang papah tirinya, papah Nick di sela-sela pekerjaannya. *******
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD