3.BERTEMU....FERGUSO

3413 Words
Sesore ini tiba-tiba hujan turun cukup deras. Banyak rekan kerja Anna yang terjebak hujan di kantor, sehingga saat pulang harus berteduh terlebih dahulu di dalam kantor sambil menunggu hujan reda. Demikian juga dengan Anna. Hari ini waktu yang telah dijanjikan tiba. Anna dan Nick akan bertemu sepulang dari kantor. Anna merasa santai saja, sebab kemarin hari tidak jadi bertemu, membuat Anna tidak terlalu berharap, barangkali hari inipun gagal lagi untuk bertemu dengan laki-laki special yang baru dikenalnya beberapa hari ini. Hujan masih turun. Titik-titik hujan berjatuhan di tepi genting dan tampak halaman kantor mulai basah. Mobil- mobil yang diparkir di depan kantor sudah mulai basah kuyup. Bunga-bunga yang ditanam di halaman depan kantor, tampak segar dan memancarkan sinar dari lampu-lampu kantor yang sudah mulai dinyalakan karena keadaan sedikit mendung dan gelap sehingga lampu lampu kantor harus segera dinyalakan agar suasana kantor dan halaman kantor yang basah, bisa terang kembali.. Anna santai duduk di kursi ruang tamu sambil memegangi tas rajutnya berwarna merah. Tas rajut kesayangan buatan sendiri. Sementara teman teman kerjanya yang laki-laki yang mengendarai sepeda motor, satu persatu mulai meninggalkan kantor, meluncur menembus hujan, ada yang memakai jas hujan dan ada pula yang lost tanpa jas hujan, daripada menunggu hujan kelamaan, mending kehujanan sekalian, pikir sebagian dari mereka. Suasana kantor semakin sepi. Satu persatu sudah mulai meninggalkan kantor, tinggal Anna yang masih duduk sendirian di teras kantor. " Tumben...belum pulang Ann. ? " tanya Heru yang dari tadi memandangi Anna yang belum pergi-pergi juga dari kantor. Biasanya Anna selalu pulang gasik, lebih awal, makanya Heru menanyakan tumben dia masih berada di kantor sampai jam segini, hampir maghrib. " Nunggu jemputan Mas... " jawab Anna kalem. Anna sebenarnya merasa risih jika Heru, rekan kerjanya menanyakan siapakah yang akan menjemputmu Anna ? jika Heru menanyakan seperti itu, mampuslah dia. Perselingkuhannya akan terbongkar. Untung saja Heru hanya menanyakan pertanyaan seperti itu, tidak lebih dan selebihnya Heru meluncur di jalanan menembus hujan, meninggalkan Anna yang masih menunggu Nick, dan ini membuat hati Anna sedikit lega. " Sudah sampai Teh...Kamu di mana ? " sebuah pesan meloncat ke ponsel Anna. Anna segera menemukan posisi Nick yang masih ada di depan jalan raya dekat pom bensin. " Aku masih di depan Pom bensin. terus ke mana lagi ini Teh ? " tanya Nick dari dalam mobil. Padahal lokasi mereka berdua sudah dekat, tetapi terkadang share lokasi lewat ponsel dan google maps malah membingungkan. " Kamu lurus aja masuk ke kompleks perkantoran. Pintu pertama, itu kantorku. Kamu masuk saja. " jawab Anna sambil berdiri dan dari teras kantor Anna mencari-cari mobil yang melintas di tengah hujan. Sebuah mobil putih lewat di depan kantor tetapi terus lurus sampai ke ujung kompleks. Akhirnya daripada kelamaan Anna langsung menyongsong Nick dengan berlari menembus hujan. Sampai di depan kantor, Anna melihat mobil putih ada kira-kira jarak sepuluh meter, lampu belakangnya berkelip-kelip, parkir di sebelah barat jalan kantor. " Itu pasti mobil Nick. " pikir Anna. Anna terus langsung bergerak menuju ke mobil yang berhenti di ujung kompleks perkantoran. Anna berjalan setengah berlari, karena hujan masih belum reda. Anna begitu pasti, pasti itu mobil Nick ! padahal cuaca mendung dan hujan deras yang turun, Anna harus segera membuat keputusan secara cepat saat suasana seperti itu. Sampai di mobil putih, ada keraguan sedikit ketika Anna akan sampai ke mobil, tapi karena hujan yang deras memaksa Anna untuk segera menemukan mobilnya Nick. pintu mobil terbuka sedikit, Nick yang ada di dalam mobil, ternyata membukakan pintu mobil untuknya, lalu Anna langsung masuk ke dalam, memastikan itulah Nick ! Laki laki yang baru dikenalnya hanya beberapa hari. Sambil duduk Anna mulai berpikir. "Ini orang baik banget, mau masuk ke mobil saja, dia bersedia membukakan pintu untukku. " gumam hati Anna terhadap sikap Nick yang mau membukakan pintu mobil meski tangannya harus menjangkau lebar lebar karena Nick masih berada di kursi kemudi. Satu kebaikan pertama yang diterima Anna dari Nick. Anna duduk di kursi mobil depan. Kursinya begitu lembut terbuat dari bulu-bulu halus lembut, seperti bulu kucing rasanya. membuat geli di kulit tetapi hangat. Berulangkali ia memegangi ujung kursi bagian atas, malah ingin mempermainkannya, memilin-milinnya seperti kepada seekor kucing yang ada di rumahnya. Bulunya lembut sekali, persis selembut bulu kucingku, pikirnya. Pertama duduk, Anna rasanya tidak malu atau canggung. Tidak seperti kemarin yang rasanya nervous dan gelisah sebelum bertemu dengan Nick. Setelah bertemu dengan Nick, perasaannya tenang, tidak gugup dan tidak sedasyat yang ia kira. Anna seperti bertemu dengan teman lama yang sudah lama tidak bertemu, lalu ngobrol bareng tiada henti dan tiada bosan. " Kita ke mana Teh ? " tanya Nick sambil membelokkan mobil putihnya menuju ke jalan raya. Jalanan terasa sepi karena efek hujan yang baru saja reda, walaupun ada beberapa kendaraan yang lalu-lalang, tapi jumlahnya sangat sedikit dibandingkan dengan jam sibuk di pagi hari. " Kita ke kota saja... " perintah Anna kepada Nick. Nick melaju kendaraannya dengan tenang, seolah dia baru bertemu dengan seorang perempuan setelah selama tiga bulan ia tinggal di hutan. Sesekali Anna melirik Nick. Yuups ! Nick terlihat masih muda, mungkin beda beberapa tahun dari dirinya yang lebih tua. Nick terlihat santai dengan memakai hanya celana pendek dan jaket levis berwarna coklat.Rambutnya tampak sebahu dan sebagian menutupi keningnya, persis seperti yang Anna lihat dalam video nyanyinya. Suasana di luar gelap, hanya lampu-lampu temaram yang mulai dinyalakan, sementara di dalam mobil juga gelap, tak ada lampu, yang ada lampu yang menyinari jalanan. Ini membuat Anna tidak bisa dan kurang bisa menganalisa wajah laki-laki yang bernama Nick. Seandainya ia bisa melihat wajah asli Nick di tempat yang terang benderang, mungkin sekali saja ia bisa menyimpulkan kalau laki-laki yang ada di sampingnya itu adalah laki-laki yang baik atau laki-laki b******k. Anna hanya bisa menyimpulkan dari video yang dia kirimkan pada Anna, saat ia bernyanyi untuk sebuah channelnya. Dan disitu Anna bisa melihat laki-laki seperti apa Nick itu, sehingga ia berani bertemu dengannya. Lumayan sopan, jalannya pelan-pelan dan tampak berkulit hitam. Ternyata setelah bertemu, ketika Nick turun dari mobil ia bisa melihat postur tubuh Nick dari kejauhan. Tinggi semampai sekitar seratus tujuh puluh limanan tingginya dan berkulit putih. Beda dua dari perkiraannya. Tinggi badan dan warna kulitnya. Anna kira Nick berkulit sawo matang seperti laki-laki lokal dari Indonesia pada umumnya, ternyata berkulit putih bahkan seperti chinese, campuran jawa dan chinese. " Teteh mau minum apa ? " begitu sopan sekali Nick pada Anna ketika ia mau turun dari mobil untuk membelikan minum pada Anna. Biasanya Annalah yang akan turun dari mobil dan yang membeli minuman, tetapi kali ini Nick yang menawarkan minum untuknya dan ini kelebihan yang kedua yang diterima Anna dari Nick. " Kopi ? s**u, atau...... minum apa Teh ? " tanya Nick sebelum membuka pintu keluar mobilnya, seakan memohon agar Anna minta apa saja, akan dia penuhi. " Aku minum air putih saja. Cukup...itu saja Nick. " jawab Anna. " Sudah itu saja ? tidak ada yang lain ? jajanan atau keripik ? " tawar Nick kepada Anna.Ia ingin Anna meminta yang banyak, minta apa saja pumpung dirinya sedang memegang uang banyak, tapi ternyata Perempuan yang sedang bersamanya itu hanya minta air putih saja. Lalu Nick bergegas keluar dari mobil, menuju ke toko yang ada di depannya untuk membelikan minuman buat Anna, dan Anna masih diam di tempat dengan mobil yang masih menyala. Anna merasakan kenyamanan di dalam mobil. Ac yang masih menyala, menyebarkan udara dingin dan sejuk di dalam mobil dan bau wangi pengharum mobil membuat Anna rasanya bertambah betah untuk berlama-lama di dalam mobil, apalagi bersama Nick ! Tidak lama kemudian, sekitar sepuluh menitan, Nick keluar dari toko sambil membawa bungkusan plastik. Anna melihatnya dari kaca mobil bagian depan, terlihat betapa gantengnya laki-laki teman barunya ini. Ternyata tinggi badannya tidak seperti yang ia perkirakan. Anna mengira tinggi badan Nick seperti umum laki-laki normal lainnya, ternyata lebih tinggi dari yang dibayangkannya, dan Anna bisa membayangkan apa yang dipunyai Nick !. Nick masuk ke dalam mobil sambil menyerahkan bungkusan plastik kepada Anna. Anna menerimanya dan langsung mengeluarkan isinya, dua buah botol air mineral dan jajanan kering rasa jagung bakar. Anna membuka botol minumannya. " Boleh aku minum sekarang ? " tanya Anna sedikit membuka pembicaraan agar tidak terkesan kaku di depan laki-laki yang baru dikenalnya ini. " Oh...silahkan...silahkan Teh... " Jawab Nick sambil mulai memegang stir mobilnya menuju ke entah kemana Nick sendiri tidak tahu karena ia merasa , kota ini ia miskin informasi karena bukan asli orang sini, hanya pendatang dadakan yang sedang galau, banyak persoalan dan kebingungan " Kita ke mana Teh ? ke pantai aja yah ? aku baru tahu jalannya pantai ini dan tempat makanan khas daerah sini Teh. Makanan khasnya grombyang berupa tetelan daging yang dicampur kuah dan kelapa yang disangrai dan Pantai Nyai Anyer . Aku baru tahu dua tempat ini Teh, yang lainnya mah nggak tahu. " ujar Nick sambil mengarahkan setir mobilnya menuju ke arah utara , ke arah pantai Nyai Anyer. " Pamali kalau ke pantai ini, biasanya hubungan akan putus. " Anna menimpali, sejauh informasi yang ia dapat dari teman-teman sekerjanya dan tetangga kampung. Jadi, jika memadu kasih di Pantai Nyai anyer, dipastikan pasti akan putus dan itu banyak diceritakan sebagai fakta bukan mitos. " Ah...aku tidak percaya dengan hal yang seperti itu Teh...." Jawab Nick santai sambil tetap mengarahkan setir mobilnya menuju ke Pantai Nyai Anyer karena hanya tempat itu yang dia tahu. " Aku kemarin pernah ke sini sama anaknya padheku, sore-sore dan ketika mau maghrib, kami diusir petugas untuk segera pergi dari tempat pantai itu Teh. " Ujar Nick lagi. " Oh...ya... jadi sudah pernah ke pantai ini ya Nick ? " tanya Anna lagi " Iya, kemarin sore ngajarin anaknya padheku, buat nyetir mobil, tapi nggak lama diusir petugas pantai. Ini ngomong-ngomong pantainya masih buka tidak yah Teh ? soalnya ini sudah mau maghrib ? " tanya Nick seolah ingin tahu dan menanyakan segala hal kepada warga lokalnya yaitu Anna. " Jangan khawatir, aku punya kenalan di sini, tinggal aku nonggolin kepalaku lewat jendela mobil, palang pintu akan terbuka dan bebas bayar. Petugas di sini banyak yang kenal aku. " jawab Anna kalem. " Kok bisa sih Teh ? hanya menonggolkan kepala Teteh ke luar, lalu bebas masuk, gratis lagi. Asyiiik... " ujar Nick sambil terkekeh. " Aku dulu pernah kerja di sini, di tempat pariwisata ini dan banyak teman-teman aku di sini yang kenal. Kalau kamu ingin berenang di swimming pool dalam, aku bisa bantu kamu tanpa bayar loh Nick. " lanjut Anna " Oke...oke....Kamu emang hebat Teh... " jawab Nick sambil terkekeh lagi dan bertambah kagum dengan perempuan cantik yang sedang duduk bersamanya itu. Mobil akhirnya sampai di palang pintu dan kebetulan palang pintunya terbuka, itu artinya, petugas jaganya sudah pulang. " Wah...kita bisa langsung masuk ke tempat ini Teh. ? " tanya Nick lagi keheranan. " Iya...petugasnya sudah pulang, maklum ini sudah mau gelap. Tenang saja sama Teteh aman Nick... " jawab Anna sambil tertawa juga . Mobil langsung memasuki area wisata yang sudah mulai remang-remang. Warung-warung di pinggir pantai tampak sudah tutup walaupun ada beberapa warung yang masih buka. Kesunyian terasa menyengat berbau mistic karena pantai ini konon merupakan tempat berkumpul dan kembalinya para iblis yang akan pulang kandang. Mereka akan tinggal di pohon-pohon besar yang banyak tumbuh di sekitar pantai, di tanah-tanah gundukan yang tinggi, oleh karena itu, biasanya petugas atau warga yang melihat gundukan tanah yang tinggi, tidak akan berani untuk membongkar tanah yang menggunung itu, takut iblis yang tinggal di situ akan marah, mengamuk dan menghajarnya. Sudah banyak kejadian yang terjadi tentang hal ini, dan ini membuat kewaspadaan warga untuk tetap menjaga tempat wisata ini menjadi lebih aman dan terjaga dari orang-orang yang jahat. Mobil Nick menuju ke tempat parkir di bawah pohon, yang sudah sepi. Mungkin hanya tiga mobil yang ada di situ termasuk mobilnya Nick. Nick menghentikan mobilnya. Lampu di jalanan mulai dinyalakan, terasa temaram seperti di dalam cafe dengan suasana angin yang sejuk bertiup dari arah laut ke daratan. Mobil berhenti dan masih dengan mesin menyala, mereka berdua mulai ngobrol di dalam mobil. " Sekarang masih canggung atau nervous Teh ? " tanya Nick membuka pembicaraan di dalam mobil sambil membuka jajanan snack rasa jagung bakar yang dibelinya tadi. Anna menggeleng sambil sesekali mencuri pandang ke wajah Nick yang ada di sampingnya, meskipun tidak terlalu jelas karena suasana yang mau gelap dan romantis. " Tidak...aku tidak merasakan nervous lagi. Aku seperti pernah mengenal kamu, pernah bertemu kamu. Lihat nih, tangan aku tidak dingin kan ? " jawab Anna. Anna mengulurkan tangannya dan Nick segera menangkapnya. Seketika kulit tangan mereka beradu, bercampur penuh kehangatan. " Iya Teh, tangannya hangat. Kalau masih takut, pasti tangannya dingin. " jawab Nick lagi. sambil terus menggenggam tangan Anna. " Sudah lama aku tidak menyentuh perempuan Teh... " bisik Nick pada telinga Anna sehingga Anna merasa geli dan segera mengalihkan pembicaraan. " Ini mobil Kamu juga Nick ? " tanya Anna menanyakan pada laki-laki yang ada di sampingnya, untuk mengalihkan perhatian, setelah Nick bercerita panjang lebar tentang usaha cafenya yang baru sebulan ini tutup dan ia memilih menyepi di kampung yang sepi ini. " Iyah...aku beli pas kemarin aku tinggal di rumah padheku. Aku minta padhe untuk nganterin aku beli mobil dan dapatlah mobil ini.Ini mobil dengan nomor kendaraan kota ini Teh... " Jawab Nick dan bertambah decak kagum Anna pada Nick. Ternyata Nick seorang pekerja keras. Punya mobil dan Cafe dan rumah yang sudah siap berisi perabotan rumah tangga tetapi kekasihnya lebih memilih menikah dengan laki-laki lain. " Aku frustasi dan depresi Teh. Rumah sudah aku persiapkan dengan segala perabotannya, tetapi cewekku pergi dan menikah dengan laki-laki lain. " Ujar Nick bercerita panjang lebar, mulai membuka jati dirinya. " Jadi...rumah kamu kosong dong di kota besar itu Nick ? Nanti kalau kita bertemu lagi, aku mau dong diajak kamu ke rumahmu, kita bisa menginap di rumahmu Nick, nggak usah sewa hotel " ujar Anna menimpali lagi dan merasa sangat bersyukur bisa bertemu dengan laki-laki yang ternyata seorang pekerja keras yang sukses. Anna benar-benar percaya dengan omongan Nick karena dia memang tidak suka berbohong sehingga apa yang diucapkan orang lain itu adalah kebenarannya. " Nanti cafenya Kamu buka lagi. Aku pengin lihat-lihat juga cafemu...sebelum buka lagi, aku pengin kamu ajak aku ke Cafemu yah, siapa tahu aku bisa menanam duit di tempat usahamu itu Nick. " ujar Anna lagi. " Okeh...Teteh. Siap ...Aku akan antar kemanapun Teteh mau, supaya Aku bisa melupakan si Michele itu... " jawab Nick sambil tangannya mulai merangkul pundak Anna, dan mengelus-elus rambut Anna.Gairahnya sebagai laki-laki yang sudah tidak berhubungan dengan istrinya mulai membara. Dadanya bergetar dan degub jantungnya bergetar tak berirama, melihat seorang perempuan berkelas, secantik Anna ada di sampingnya. Nick mulai mendekatkan mulutnya ke wajah Anna dan Anna tidak menolak. Anna merasakan Nick bukan orang baru. Perasaan canggung dan nervous sudah tidak dirasakan lagi dan ia merasa bersyukur, bisa mengenal Nick jauh lebih dalam lagi. Anna menengadahkan wajahnya di bantalan punggung kursi mobil dan Nick mulai memburunya. Seperti baru kenal dengan seorang perempuan dengan wangi bau parfum Anna, Nick terus memburu bibir Anna. Bibir mereka berdua beradu. Mengulum satu satu, mempermainkan lidahnya dengan penuh gairah. Anna memeluk leher Nick dan laki-laki itu mulai menggerayangi bibir Anna. Tangan Nick mulai bermain meraba-raba bagian d**a Anna. " Boleh buka kancingnya Teh ? " pamit Nick pada Anna. Anna mendesah sambil memberi isyarat menganggukkan kepalanya, sambil terus berciuman bibir dengan panasnya, tangan Nick mulai menjelajah ke d**a Anna. Anna membiarkan saja tangan Nick menggerayangi bagian sensitifnyanya. Nick meremasnya dan Nick berhasil mengulumnya. " Jangan digigit sayang, sakit... " desah Anna lembut sambil memegangi rambut Nick yang ada tepat di depan dadanya. " Maaf Teh....sudah lama aku tidak pernah melihat ini. " jawab Nick sambil meremas bagian sensitif milik Anna dengan gemas.Kulit kenyal dan montok, membuat kelelaki-lakiannya Nick mulai bangkit ke puncaknya. Berulang kali ia menciumi bagian sensitifnya Anna, seolah baru kali ini ia melihat gunungan kenyal yang sudah hilang dari ingatannya. Sudah tiga bulan Nick meninggalkan istrinya, menjadi buronan dan Anna sama sekali tidak mengetahui rahasia ini. Yang ada di depan Anna, Nick adalah laki-laki yang baik, laki-laki yang penuh pengertian dan mengerti apa yang ia mau dan Anna menikmatinya. Anna berulangkali menggeliatkan tubuhnya dan desah nafasnya ikutan memburu bersama Nick. Mereka berdua terus berciuman. Melumat bibir satu sama lain sambil meremas bagian d**a Anna. Anna memasukkan lidahnya ke mulut Nick dan Nick langsung melumatnya, tanpa ampun. Mesin mobil masih terus menyala dengan AC yang juga terus menyala, menebarkan hawa sejuk untuk mereka berdua. Anna terus memeluk Nick dan mengelus-elus punggung Nick ketika wajah laki-laki itu terus masuk di bawah ketiaknya. Tubuhnya yang tinggi dan badannya yang atletis, membuat Anna senang untuk juga memeluk pinggang Nick yang dengan tangannya Anna bisa merengkuhnya. Mengelus-elus rambut Nick yang hitam dan tebal, serasa kasih sayangnya tercurah semua untuk Nick. Setelah berasa cukup, Nick menutup kancing bra Anna lagi, membetulkannya lagi seperti semula dan menutup kancing baju Anna yang terbuka. Satu persatu jemarinya menutup kancing baju perempuan yang ada di depannya itu. " Milikmu besar, aku suka Teh... " desah Nick sambil menutup bajunya Anna. Anna tampak sangat suka dengan apa yang dilakukan oleh laki-laki yang ada di depannya itu, apalagi ketika Nick menyukai apa yang dia punya, Anna semakin menyukainya dan kasih sayangnya bertambah untuk Nick. Kalau boleh bicara , Ana ingin Nick melakukannya sekali lagi-sekali lagi dan berkali-kali lagi, tetapi karena suasana pantai yang sudah semakin mistis dan dingin, Nick cepat sadar untuk segera pergi dari tempat ini. Ia takut ada petugas pantai yang akan mengusirnya seperti kemarin. " Kamu bilang akan menangis di pundakku, kapan itu Nick ? " tanya Anna setelah mereka berdua telah terlihat fresh dan bersiap akan meninggalkan pantai Nyai Anyer. Tampaknya Anna ingin mengulanginya lagi dengan hal yang sama di tempat lain, tetapi Nick , dengan gerakan ekspres langsung memundurkan mobilnya lalu langsung tancap gas meninggalkan pantai. Nick takut keburu ada petugas pantai yang akan mengusirnya sehingga Nick memilih lebih dulu kabur dari tempat itu. " Jangan khawatir Teh, pasti nanti aku akan menangis di pundak Teteh. . Lihat saja nanti ! " jawab Nick optimis sambil terus menyetir mobil. Mobil keluar dari pantai yang sudah sepi itu, melewati palang pintu dan rasanya d**a Nick lega setelah keluar dari palang pintu pantai. " Kita cari makan yah Teh. " ajak Nick sambil terus menyetir mobilnya. " Kita makan grombyang Teh. Aku sudah pernah makan grombyang dengan keponakanku , kemarin, rasanya enak banget yah Teh... " Anna mengangguk senang. Rasanya kenapa malam cepat berlari sehingga ia harus mengakhiri kebersamaanya dengan Nick? Nick akan kembali ke desa dan Anna akan merasakan kesendirian lagi. Nick yang sedang menyetir mobil tetapi Anna masih terus saja melamun, membayangkan kejadian yang baru saja terjadi di pantai. Mobil berhenti di warung grombyang yang terkenal di kotanya Anna. Nick turun dari mobil setelah memarkir mobilnya di tempat parkir, disusul Anna juga turun dari mobil. Mereka berdua menuju ke warung grombyang. Mereka berdua memilih tempat di pojokan dengan cara lesehan. Nick memesan dua mangkuk grombyang dan satu teh poci panas sedangkan Anna lebih suka memesan jeruk panas kesukaannya. Mereka berdua duduk lesehan berdampingan. Sementara pembeli hilir mudik ada yang akan duduk atau yang akan meninggalkan tempat itu, lewat di depan Anna dan Nick duduk. warung Grombyang ini memang sangat enak dan terkenal, sehingga banyak juga pembeli yang rela hilir mudik dan antri untuk menunggu pesanan. Tidak berapa lama kemudian dua mangkok Grombyang dibawakan pelayan di meja Nick dan Anna. Anna langsung mengambil kecap manis untuk menambahinya, lalu mengaduknya. Sementara Nick menambahkan sambal ke mangkuk grombyangnya. Ternyata Nick suka pedas juga, pikir Anna yang melihat Nick mengambil dua sendok sambal langsung dimasukkan ke mangkuk grombyangnya. Nick makan dan Anna mencoba makan dengan pelan-pelan, sementara Nick terkesan terburu-buru. Anna masih separuh isi grombyangnya, Nick sudah habis. Perut Nick yang kelaparan karena banyak menghabiskan energi tadi di pantai, ataukah Nick takut dilihat orang lain ? Mangkuk Nick sudah bersih, sudah dimasukkan ke mulut Nick semuannya. Nick juga tidak berharap untuk nambah lagi tetapi dia mengeluarkan uang seratus lembar dari tas kecilnya yang selalu dibawanya diselempang dadanya, lalu diletakkan di meja dekat Anna sedang makan. " Ini nanti buat mbayar yah Teh. Aku mau ke mobil dulu, mau ngerokok Teh. " ujar Nick sambil meletakkan uang lembaran seratus ribuan di dekat Anna, di atas meja lalu tanpa basa basi Nick langsung ngeloyor pergi menuju ke tempat parkiran mobilnya. Anna hanya bisa mengangguk dan bengong dan mulai ada tanda tanya di kepalanya. . Kenapa Nick tidak mengobrol saja denganku di sini supaya lebih intim lagi ? mengapa Nick lebih memilih sembunyi di dalam mobil ? Pertanyaan yang berkecamuk di otak Anna. ****
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD