6.PETUALANGAN DIMULAI

1783 Words
Anna dan Nick baru saja keluar dari toko kelontong yang menjual makanan kering. dan minuman-minuman kemasan dalam botol. Mereka berdua berbelanja sangat banyak. Ada mie sampai tiga kardus, makanan-makanan kering, cemilan, berbagai macam minuman dari air mineral dalam botol sampai kopi dalam botol. Roti dan cemilan yang lain yang dikemasnya dalam lima dus. Nick membayarnya dengan mudah karena ia sudah mengambil banyak uang dari ATMnya untuk keperluan ini, dan Nick seolah sudah mempersiapkan untuk petualangannya bersama Anna. Seandainya hari ini ia ditangkap polisi, paling tidak ia sudah membekali Anna dengan berbagai makanan dan minuman yang cukup untuk bekal perjalanan pulang, setidaknya Nick tidak akan membiarkan Anna kelaparan ketika seorang perempuan mengikutinya. Anna sampai heran dengan belanjaan Nick yang terlalu banyak. Dalam hati ia berpikir untuk apa ia membeli bahan makanan dan minuman sebanyak ini ? toh sebentar lagi ia akan diantar sampai ke rumahnya, tetapi rupanya pemikiran Anna meleset jauh. Nick tidak akan mengajak Anna untuk pulang. Nick sudah banyak persiapan untuk membawa Anna berpetualang. Anna menurut saja apa yang diperintahkan Nick di dalam toko. Semua bahan makanan diambil lalu dimasukkan ke keranjang belanjaan. Nick seperti kesetanan mengambil makanan dan minuman di dalam toko, seperti besok adalah hari terakhir untuk kiamat dan dia sudah tidak bisa menikmati makanan dan minuman lagi. Selesai membayar belanjaan di kasir, Anna dan Nick segera memasukkan belanjaan ke dalam mobil. Anna menatanya di jok belakang mobil dengan rapi dan Nick segera bersiap untuk menempuh perjalanan yang akan membawanya lebih menantang lagi. Tujuan akhir adalah, menunjukkan tempat penyimpanan uangnya dari hasil merampok sebuah bank kepada Anna. Entahlah, Tuhan telah menunjukan Anna untuk menerima semua hasil rampokan bank, seandainya nyawa Nick di kemudian hari tidak terselamatkan, setidaknya Nick sudah membuat Anna bahagia dengan memberikan uang hasil rampokannya yang banyak. " Kita kemana Nick ? " tanya Anna setelah sudah duduk tenang di dalam mobil dan Nick mulai meninggalkan toko. Rupanya Anna sudah terbiasa dengan kebiasaan Nick yang selalu punya rencana selalu mendadak, jika ingin hari ini, ya hari ini, tidak perlu rencana yang berlarut larut, sebab biasanya sem add kin matang direncanakan, biasanya akan gagal dan Anna sudah mul add i memahami tentang hal ini. Anna sudah pasrahkan semua hidupnya pada Nick. Bagaimana ia bisa melarikan diri dari Nick? sementara di rumahpun tidak menjamin kebahagiaannya. Seandainya ia berniat untuk melarikan diri, sudah ia lakukan sejak awal awal bertemu dengan Nick, tetapi itu tidak dilakukan oleh Anna. Entahlah... Nick sepertinya memiliki maghnet yang kuat untuk selalu menarik Anna ke dalam. pelukannyan. Mereka melanjutkan perjalanan. Melewati lembah dan jalan gunung yang menungging dan menanjak. Sudah ribuan pohon mereka lewati, jalanan aspal yang halus dan rusak sudah mereka lalui. Ingatan Nick masih fresh untuk mengingat semua perjalanan ketika ia melarikan uang hasil rampokannya seorang diri karena Alex temannya, tertembak polisi dan. langsung jatuh tersungkur. Sebagai buronan yang ingin kembali mendapatkan uangnya yang telah disembunyikan, Nick harus pandai pandai mengubah dirinya. Tahu tempat tempat mana yang rawan ada polisi dan tempat tempat mana, dimana ia bisa menginap di sebuah penginapan yang sangat sederhana sekalipun, itu lebih baik sebagai pilihan Nick daripada hotel mewah dimana wajah Nick mudah dikenali. Nick sudah berubah banyak. Rambutnya yang dulu cepak, sekarang dibiarkan gondrong dan berewoknya juga dibiarkan lebat tanpa pernah mencukurnya. Rambut yang tumbuh dan berkembang sedikit banyak, bisa merubah penampilan Nick. Badan yang dulu agak gemuk, sekarang kurus dan tulang pipinya hampir hampir kelihatan. Nick sengaja membiarkan perubahan wajah dan tubuhnya untuk mengelabui polisi dan dengan panjangnya waktu, Nick berharap buronan sekelas Nick sudah close, dan kasusnya ditutup. Sudah seharian Anna terus di dalam mobil, mengikuti kemanapun arah mobil dimana Nick inenghendaki. p****t Anna rasanya sudah terlalu panas. Ia merasakan hidup kok gini-gini amat, mengikuti seorang buronan ganteng dan ia terus membandingkan dirinya ketika berada di rumah dan rutinitas kerjanya tiap hari dan ia merasakan hari ini, yang ia lalui sungguh menyebalkan tetapi penuh petualangan yang menantang. Sampai dengan hari ini, Anna tidak tahu rencana Nick yang disembunyikan. Yang jelas hari ini Anna ingin segera tidur di kasur, dan memeluk bantal guling serta merasakan empuknya bantal di kepalanya. " Nick... aku ingin tidur, tapi tidak tidur di mobil. Aku ingin merasakan empuknya tidur di kasur. " rengek Anna pada Nick yang sudah berjam jam ia dan Nick mengitari kota tanpa pernah menemukan sebuah hotel. " Ini kota apa, sepi amat, tidak ada kemajuannya sama sekali, hotel satupun tidak ada. " gerutu Anna sendirian tapi Nick terpaksa telinganya mendengarkan juga. " Baiklah, kita cari penginapan sederhana di sini, barangkali ada penginapan. " akhirnya Nick menjawab gerutuan Anna. Mereka memutar mobilnya bolak balik, berharap segera menemukan sebuah penginapan. Sebenarnya mereka berdua juga ongin merasakan hangatnya kasur, hangatnya berpelukan dan berciuman, tetapi Nick juga sadar, kalau dia adalah bagian dari target polisi untuk ditemukan, sejingga hidup nomaden jauh lebih baik daripada harus tinggal lama dalam satu kota. Ada rahasia besar yang akan diceritakan Nick tapi keinginan itu Nick tahan. Nick membutuhkan waktu yang tepat, tempat hang tepat dan ruang yang tepat untuk mengatakannya pada Anna. " Pak mau tanya, di sini yang ada penginapan dimana yah? " tanya Nick kepada seorang lakilaki yang sedang duduk di bawah pohon, sambil menikmati rokoknya. Laki laki itu menunjukkan ke arah mana Nick harus menhendarai mobilnya. "Dari sini terus saja ke sana.. " ujar laki laki itu sambil tangannya menunjuk ke arah barat pada Nick. " Setelah dari sana nanti Anda akan. menemukan persawahan dan peternakan ayam besar di pinggir jalan. Habis itu ada pertigaan, luruuus saja... nah nanti tanya di situ, ada penginapan yang ramai dengan orang orang di sana. tanya saja di situ.. " laki laki itu memberikan pengarahan pada Nick dan Nick memahami, lalu melanjutkan perjalanannya. Setelah perjalanan hampir setengah jam Nick menemukan sebuah rumah sekaligus warung yang cukup ramai dan Nick berhenti di tempat itu. " Mohon maaf ibu, mau tanya apakah di sini ada penginapan? " tanya Nick pada seorang perempuan paruh baya yang kebetulan sedang berdiri di depan warung. " Oh... ada ada, ayo sini saya tunjukan " jawab perempuan paruh baya itu pada Nick lalu Nick mengajak Anna untuk segera melihat sebuah penginapan untuk segera menyelonjorkan kaki dan badannya untuk istirahat. Wajah mereka berdua juga sudah kucel, ingin segera mandi, menemukan air dingin untuk menyejukkan badannya. Nick dan Anna berjalan berurutan, mengikuti perempuan paruh baya itu. Perempuan paruh baya itu berjalan di depan dan Anna di belakangnya dan di belakang Anna, ada Nick yang mengikutinya. Mereka berjalan melewati taman taman yang luas dan di sekitar taman ada beberapa kamar yang pintunya tertutup semua, nyaris tidak ada yang terbuka. Tampak gorden jendela yang tampak dari luar dalam. keadaan tertutup semua. Perempuan paruh baya itu terus berjalan melewati kamar kamar, seperti sebuah kompleks atau tempat kost kostan yang tertutup rapat, tamlak dari luar hanya warung kecil yang kelihatan, tetapi setelah masuk ke dalam, ternyata begitu luas. Perempuan paruh baya itu terus berjalan dan akhirnya berhenti pada sebuah ruangan yang penuh dengan perempuan perempuan cantik yang sedang duduk duduk di tempat itu. Anna sebenarnya kaget dan bergumam di dalam hatinya, ini sebenarnya tempat untuk apa? Kalau banyak perempuan perempuan cantik di tempat seperti ini, pasti ini adalah tempat prostitusi! pikir Anna. Anna melihat petempuan perempuan itu kebanyakan sedamg ngobrol dengan teman temannya, ada yang tertawa cekakakan, ada yang sedang bermake up atau hanya sekedar mengoleskan hand body pada kaki dan tangannya. "Pasti ini tempat pelacuran... " bisiknya pada Nick. " Sudah.. kita ikuti saja apa kemauan perempuan itu. " balas Nick, dan tibalah perempuan itu menunjukan sebuah kamar, membuka pintunya dan tampaklah sebuah kamar tidur yang sudah lapuk, spreinya sudah kusam dan temboknya sudah kuning kuning tanpa ada pengecetan lagi. Melihat pemandangan di depan matanya, perut Anna menjadi mual dan ia menarik tangan Nick untuk segera keluar dari kamar itu. " Ayo cepat kita pergi Nick. Aku merasa jijik banget di tempat ini! " ujar Anna sambil menutup mulutnya karena ingin segera muntah. Bau parfum aroma banyak rasa, bercampur baur menjadi satu dari perempuan-perempuan sexy yang menyemprotkan parfum pada pakaian danbodynya. membuat kepala Anna pening dan berulang kali Anna ingin memuntahkannya, untung ia menahannya dengan tangannya, menutup mulutnya dengan kedua tangannya. " Aneh sekali tempat ini, mereka kelihatan begitu nyaman bekerja seperti itu. Bercermin, berhias, memakai baju sexy bahkan hampir setengah telanjang hanya untuk memuaskan napsu kaum laki-laki yang berduit... " gerutu Anna di dalam hati. Anna berjalan seperti dikejar setan, seolah-olah iblis akan memakan kakinya dari belakang, atau menyantap bokongnya dari belakang. Setengah berlari, Nick mengikuti Anna keluar dari tempat itu. Anna berjalan tampak seperti kesetanan, ingin cepat cepat keluar dari tempat itu. " Maaf ibu, saya tidak jadi menginap di tempat ini. " ujar Nick mengatakannya pada perempuan paruh baya yang terus mengikutinya dari belakang. " Oh... tidak bisa seperti itu. Anda harus membayar paling tidak lima puluh .persen dari tarif awal, kalau tidak saya akan panggilkan petugas keamanan di sini. " ancam perempuan paruh baya itu pada Nick, tetapi Anna menolaknya dan terus berjalan cepat untuk segera keluar dari tempat itu. " Bayar untuk apa? saya tidak menggunakan apa pun di tempat itu, pegang sprei saja, tidak! " elak Anna sambil terus berjalan dalam keadaan marah pada perempuan paruh baya itu, raut wajahnya tampak kemerahan, dan sorot mata galak yang tidak biasanya dimiliki oleh Anna. Ternyata Anna bisa juga semarah itu jika posisi dalam keadaan terjepit. tetapi perempuan paruh baya itu terus menguntitnya minta agar segera dibayar, sampai dimanapun kaki langkah Anna dan Nick berhenti, pokoknya mereka harus membayar. Perempuan paruh baya itu merasa sudah jauh-jauh mengantarkan ke kamar tempat penginapan dan membukakan pintu. Baginya tidak ada yang gratis di tempat seperti itu, semuanya pakai duit ! " Anda sudah melihat kamar itu dan peraturan di sini, jika sudah membuka pintu kamar, sudah harus bayar full seratus persen. " perempuan paruh baya itu terus mengomel dan membuat daun telinga Nick memerah. " Baiklah... akan saya bayar, tapi berhentilah untuk mengikuti saya! " teriak Nick dengan wajah setengah memohon sambil menghentikan langkah perempuan paruh baya itu. Nick merasa tidak enak juga, langkahnya selalu diikuti perempuan paruh baya itu gara-gara ia belum membayar sewa kamar penginapan, berbaring barang satu menitpun tidak dilakukan. Akhirnya Nick berhenti untuk mengambil uangnya yang ada di dalam rangsel kecil yang diselipkan di dadanya. " Bayar dulu, baru Anda boleh pergi! " ujar perempuan paruh baya itu sambil menengadahkan tangannya untuk meminta bayaran. " Jangaaaaaan Nick! " teriak Anna melarang membayar perempuan paruh baya itu, dengan menarik tangan Nick keras keras menjauhi perempuan paruh baya yang terus menguntitnya dari belakang, tetapi Nick kali ini tidak memperdulikan omongan Anna, daripada nanti terjadi keributan, apalagi sampai memanggil petugas keamanan di tempat itu, bisa runyam semuanya rencana Nick. Nick menurut membayar setengah dari tarif sewa penginapan kumuh itu, lalu ia dan Anna segera meninggalkan tempat prostitusi itu. ******
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD