Bab 7

1816 Words

Kabut putih itu semakin tebal mengelilingi Yu Ri sementara dia terus berjalan mendekatiku hingga jarak kami hanya sekitar beberapa senti lagi. Dia menatapku dengan kesedihan di wajahnya. Tangannya terangkat dan membelai pipiku. Seketika itu juga tubuhku serasa membeku. Semua menjadi miliknya. Jantungku yang berdebar kencang miliknya, keresahanku miliknya, kerinduanku miliknya, dan tubuh ini hanya menjadi miliknya. Lalu tetesan hujan menetes dari pelupuk mata bidadari di hadapanku. Dia menangis tapi tersenyum. Senyumannya membutakanku selamanya. Jika ini memang hanya akan menjadi sebuah mimpi, maka aku tidak ingin bangun lagi. Biarkan aku disini bersamanya. Gadis yang hanya hidup dalam khayalan dan mimpiku. Dia begitu sempurna di setiap detailnya. Sangat indah. Tersenyum dalam mimpi dan a

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD