Tamu tak di undang

1444 Words

Sore hari, aku tiba di kampung halamanku. Taksi yang ku tumpangi mulai memasuki area perkampungan. Kubuka kaca jendela mobil, menikmati segarnya udara di desa. Masih banyak pepohonan yang tumbuh di halaman rumah warga. Membuat suasana lingkungan tampak asri. Anak-anak kecil berlarian sambil tertawa riang, tak peduli dengan beratnya beban kehidupan. Akhirnya, taksi berhenti di depan halaman rumahku. Yuli, adikku keluar dari rumah dengan kruk yang menopang berat tubuhnya untuk membantunya berjalan. Adikku memang memiliki keterbatasan. Sejak kecil dia sering sakit, maka dari itu perkembangan fisiknya terhambat. "Assalamu'alaikum." aku mengucap salam begitu sampai di hadapan Yuli. "Wa'alaikumsalam, Mbak. Akhirnya yang di tunggu-tunggu sudah datang." Yuli mengembangkan senyum senang. Meski b

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD