Tanpa terasa waktu cepat berlalu, kini usia kandungan Yuka sudah memasuki bulan ke Sembilan. Kaki Yuka semakin bengkak. Ia juga sering mengalami kontraksi. Aron selalu setia berada di sisi Yuka. Jika Yuka mengalalmi kesulitan, Aron selalu sigap membantunya. Aron memperhatikan Yuka yang baru saja keluar dari kamar mandi sambil memegangi perut dan punggungnya. Sejak tadi siang, Yuka sudah keluar masuk kamar mandi untuk BAB, tapi tak bisa. “Bagaimana?” Tanya Aron dengan cemas begitu Yuka duduk disisinya. Namun, Yuka menjawabnya dengan gelengan kepala. “Mungkin kamu mau melahirkan, Sayang!” Aron dan Yuka sama-sama bingung, tak mengerti bagaimana ciri-ciri orang yang akan melahirkan. “Nggak, Mas. Cuma rasanya kayak mau buang air besar.” “Kita ke rumah sakit saja biar jelas.” “Malu, Mas. N

