Aron membuat s**u untuk ibu hamil di dapur. Ia ingin anaknya tumbuh dengan sehat di Rahim istrinya. Setelah s**u siap untuk di seduh, Aron membawa s**u dan makanan yang sudah ia siapkan untuk Yuka ke kamar. Di bingkai pintu, Aron tersenyum saat melihat Yuka yang sedang menonton televisi. “Makan dulu.” Aron duduk tepi ranjang, lalu menyodorkan sesendok makanan di depan mulut Yuka. “Mas, aku tuh udah kenyang. Kenapa di suruh makan terus!” protes Yuka dengan kening berkerut. ‘’Kenyang apanya! Lihat, ini udah jam berapa?” Aron menunjukkan jam yang melingkar di tangannya pada Yuka. Jarum sudah menunjuk pada angka 11 siang. ”Kata Bu Maryam, kamu makan cuma tadi pagi saja. Kamu harus banyak makan, ingat kamu sedang hamil. Jangan sampai kamu dan anak kita kekurangan gizi karena kamu kurang maka

